Share

Jangan Mepet-Mepet

Esok harinya, sepulang kuliah, Riang seperti biasa melakukan tugasnya di kedai kopi Khaira. Namun, ketika tiba disana, dia dikejutkan dengan sound yang berbeda. Bukan musik dari lagu-lagu barat dan Korea kesukaannya, melainkan lagu mendayu yang baru kali ini didengarnya.

Khair tampak menempati salah satu meja yang menghadap ke jendela. Sebuah laptop terbuka sedang ditatapnya.

Riang penasaran dengan apa yang dilakukan Khair di sana.

“Assalamualaikum, Akhi.” Sapa Riang dibalas salam Khair tanpa ekspresi. “Akhi, lagi apa?” Riang menelengkan kepalanya mencari tahu apa yang sedang dilakukan Khair lewat layar laptopnya.

“Stop sebut Akhi!” Khair mendelik. “Dan, enggak usah dekat-dekat kayak gini! Kita bukan muhrim.”

Bersamaan dengan itu lagu yang sedang diputar di kedai berganti. Dari irama mendayu sendu grup nasyid inteam ke ritme yang menghentak-hentak dari Justice Voice.

Hey! Kamu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status