Share

Taman Ria

Akhir pekan yang cerah ditandai pagi yang indah. Cuaca sejuk dihiasi langit berawan. Mentari bahkan tak menyengat. Sinarnya menyemburat cantik diantara gumpalan awan bakkembang gula yang terserak di luasnya cakrawala.

Khaira sudah menata rapi hijabnya di hadapan cermin yang menggantung di dinding kamar. Dia tidak punya meja rias karena tidak ada kosmetik atau alat make-up yang menuntutnya untuk memiliki benda itu. Terlebih, Khaira memang tidak mahir berdandan. Jangankan kosmetik mahal, bedak dan lipstik saja dia tidak pakai.

Saat keluar kamar, Khair mengamati kakaknya itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.

“Tumben cakep. Teteh mau kemana?” tanya Khair kepo.

Khaira mendelik. “Tumben cakep? Memang kemarin-kemarin enggak?”

“Eh ….” Khair membekap mulutnya sendiri sambil cekikikan. “Maksud Khair, tumben Teh Khaira rapi, biasanya kan ….”

Khaira mendelik lagi, “Biasanya apa?”

“Hehe ….” Khair tidak berani meneruskan kalimatnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dito aditia
ya memang ada yang gak beres di masa lalu khair dan khaira
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status