5 menit kemudian. Aku sudah berada di ruang direktur. Dengan tangan sedikit gemetar, aku menaruh kopi itu di atas meja kerja direktur. "Kopinya, Pak," ucapku sambil menarik tanganku dari meja kerja itu. Sempat bingung harus kembali ke meja kerjaku apa menunggu laki-laki itu bicara sama aku. Dalam kebingungan seperti itu. Tiba-tiba, "Bisa kamu jelaskan, kenapa kamu bisa main peluk-pelukan dengan Dattan di ruang pantry?" suaranya membuat aku susah menelan ludah. "I-itu, hanya -, "Jawab yang benar, Move!" teriaknya membuatku terkejut bukan main. Sebegitu berpengaruhkah kejadian tadi sampai membuat dia semarah itu? aku memberanikan diri menatap matanya. Ada kemarahan yang luar biasa di sana. Kemarahan yang lebih berkesan cemburu. Apa iya dia cemburu? "Apa yang kamu lihat, cepat jelaskan!" sekali lagi aku terkejut. Kutarik mukaku kebelakang. "Saya sama Dattan, "Sebegitu dekatnya kamu sama dia, sampai kamu terbiasa memanggilnya tanpa
Last Updated : 2021-05-30 Read more