Beranda / Romansa / Pacar Pembantu / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Pacar Pembantu: Bab 41 - Bab 50

89 Bab

Entah Kenapa

Entah kenapa, aku merasa bahwa kebersamaan kita tidaklah lama.••• "Tamara ngomong apa aja, Nab?" tanya Raqa. Mereka berada di ruang OSIS, cowok itu menempelkan kasa yang sudah di tetesi betadin ke lutut Nabilla.  "Banyak," jawab Nabilla, cewek itu didudukkan Raqa di atas meja. "Kak Tamara ngatain aku bocah, terus katanya, Raqa cuma jadiin aku mainan doang, suatu saat Raqa akan ninggalin aku dan pasti balik lagi jadi cowoknya dia."  Raqa menahan napasnya sejenak, Tamara memang benar-benar melebihi batasan sebagai mantan. "Tapi Nabilla nggak percaya itu semua, aku yakin Raqa selalu ada buat aku," uja
Baca selengkapnya

Ruang

Dirimu adalah ruang dimana aku dapat bernapas lega. Ruang dimana tawaku lepas mengudara, ruang dimana aku bisa mengecap kembali manisnya kata 'cinta' -Nabilla Shiletta-••• "Kalo cewek yang pernah dibawa Raqa itu, Nabilla boleh tau siapa namanya?"Bu Shinta terdiam sesaat, ngomong-ngomong soal gadis itu, ia jadi teringat betapa sayangnya Raqa. Meski kelakukannya terkesan nakal dan tidak menyukai anak-anak, kasih sayang Raqa tetap sama. Bahkan dulu, Raqa rela meninggalkan Risa, hanya untuk mengantarkan cewek itu pulang.  "Namanya Yu—""KAK NABILLA! AYO MAIN! KAK RAQA NGGAK KUAT UDAH CAPEK," adu Risa, cewe
Baca selengkapnya

Truth Or Dare

Yang paling bernilai dalam kehidupan adalah kejujuran, tapi mengapa ketika seorang wanita yang mengakui perasaannya itu dianggap memalukan?  -- "Papa, Nabilla kangen Papa, Nabilla mau peluk," gumam Nabilla, seraya memeluk foto keluarga mereka. Ada Nara, Darsetta, Kak Yogi, dan dirinya.Hari libur merupakan hari yang dinanti setiap orang, namun bagi Nabilla hari liburnya selama beberapa bulan ini terasa hampa tanpa Darsetta--Papanya.Kak Yogi, sering keluar rumah untuk urusan kuliah atau berkumpul bersama teman-temannya. Sedangkan Bunda, kadang sibuk dengan pekerjaan rumah, sebab Nara tidak mau memiliki pembantu. Meski begitu, Nara selalu ada kapan pun Nabilla membutuhkannya.Seperti sekarang ini, tentu saja."Nabillla." Suara panggilan bernada lembut itu
Baca selengkapnya

Mengikis Kepercayaan

Ragil tersenyum meremehkan. "Bukannya itu cuman cara licik lu memenangkan tantangan dari gue?"  Bugh. "KAK RAGIL!" Mentari terpekik panik ketika pukulan Raqa mendarat cepat ke rahang Ragil. Berhasil mendaratkan satu pukulan, Raqa tidak tinggal diam, ia kembali menarik kerah cowok itu agar berdiri dari duduknya. "Maksud lu apa, huh?!"  "Maksud gue?"tanya Ragil. Dia menyunggingkan senyum. "Gue mau nyadarin Nabilla kalo lu itu cuma mempermainkan dia!" Bugh. 
Baca selengkapnya

Mengingatmu

Sebaik-baiknya sebuah hubungan, adalah yang bisa menyadari masing-masing kesalahan.••• "Nab, kayaknya buku matematika aku ketinggalan deh, aku balik dulu ya, masih ada lima belas menit sebelum bel bunyi," ujar Damar pada Nabilla yang berjalan sambil melamun di sampingnya.Hari ini, mereka berangkat bersama, dikarenakan cewek itu masih memiliki masalah dengan Raqa.Nabilla tidak merespon penuturannya, entah apa yang cewek itu pikirkan atau memang tidak mendengar ucapannya. Terus berjalan menuju gerbang utama sambil menunduk kecewa.Sementara ia ditinggalkan begitu saja, Damar memaklumi lalu kembali memasukkan buku-buku yang ia keluarkan tadi. Sialan! Kenapa pake ketinggalan, sih! Umpatnya, seraya memasang tas kembali.
Baca selengkapnya

Kesempatan

Katanya, cinta itu buta, bahkan bisa menenggelamkan namanya fakta.••• Raqa hampir menjatuhkan air mata, kala Cathrine terus menceritakan bagaimana perasaan Yura padanya yang disimpan sejak lama."Sejak itu, gue selalu kasih semangat buat Yura supaya dia tetap perjuangin lu. Lu tau sendiri Yura itu orang lemah, mudah menyerah, dan dia...juga jauh dari keluarganya. Yura paling nggak suka kalo kita-kita bahas keluarganya, bahkan dia nggak anggap mereka ada. Yura minim kasih sayang, Raq. Dia iri sama adiknya yang selalu diperhatikan, gue rasa itu sih alasan Yura jadi cewek bar-bar," Cathrine membongkar semua isi hati Yura, yang cewek itu simpan hanya padanya."Sampai sekarang gue nggak tau siapa nama adiknya, gue penasaran banget padahal, Yura selalu ngelak saat
Baca selengkapnya

Oh Ternyata...

Aku ingin memilikimu lebih lama, menjalin kisah yang akan menjadi kenangan hingga kita tua. Namun apa dayaku? Jika takdir memaksa hati ini kembali terluka, dengan cerita cinta yang sama. -Nabilla Shiletta-••• "Risa jangan lari-larian, nanti jatuh sayang," ujar Nabilla, memperingati Risa. Mereka baru saja sampai di taman bermain. Raqa kurang menyukai suasana ini, rencananya jalan-jalan berdua Nabilla telah sirna karena kehadiran Risa di tengah-tengah mereka. Padahal puluhan boneka barbie menanti gadis kecil itu andai ia menurut. "Udah biarin aja, Risa bisa jaga diri kok," Raqa mengacak gemas rambut Nabilla. Wajah gadisnya terlihat sangat khaw
Baca selengkapnya

Kembali Terluka

Tidak seperti yang kukira, sesakit ini rupanya mencintaimu dalam hati.   -Raqa Abimanyu Dinata- •••  "PAPA!"  Nabilla berlari kecil menghampiri papanya lalu memeluk erat pria paruhbaya itu sambil menitikkan air mata-- terharu. "Aku kangen banget sama, Papa," isak Nabilla. Ia masih tidak menyangka papanya akan pulang secepat ini. "Papa juga kangen banget sama putri Papa," jawab Darsetta sambil mengelus lembut rambut putrinya dan mencium pu
Baca selengkapnya

Kill You

Kebahagiaan bukan hanya tentang kesempurnaan, tapi juga tentang keikhlasan untuk melepaskan.••• Banyak alasan mengapa kita harus memilih melepaskan, salah satunya adalah untuk meraih kebahagiaan. Dan itulah yang Raqa lakukan sekarang, melepas Nabilla untuk kembali meraih kebahagiaannya yang sempat hilang, meski bukan itu yang Raqa inginkan.Sebut saja ia pengecut, yang hanya bisa menghindari masalah tanpa penyelesaian. Ia membuang Nabilla layaknya sebuah pakaian tidak berguna. Menggoreskan luka di wajah gadisnya yang begitu ceria.Meluapkan emosi, Raqa terus memecahkan kerajinan yang ia miliki. Hingga tiga rak miniatur tanah liat, patung dan kerajinan lainnya hancur berserakan."NABILLA!" Raqa terisak perih, menghancurkan pertahanan agar ia tidak menangis. Cowok i
Baca selengkapnya

Pupus

Jika memilikimu adalah anugerah, maka kehilanganmu adalah suatu masalah.-Nabilla Shiletta-•••Bagi Raqa, tidak ada yang lebih menyakitkan dari dua hal ini. Pertama, kehilangan Kalina dan kedua, kambuhnya bipolar Risa. Dan kini, ia pantas menambah satu lagi hal menyakitkan di sana. Yaitu, melihat Nabilla menderita.Bahkan, pagi tadi ia berusaha sekeras mungkin untuk menahan diri. Untuk tidak menolong Nabilla, untuk tidak menghapus jejak menyakitkan di sudut mata gadisnya.Bagaimana sakitnya melihat gadis itu menangis membuat Raqa kehilangan semua rencana kegiatan yang ia lakukan untuk hari ini. Oh tunggu? Sejak kapan Raqa memiliki rencana dalam hidupnya? Tentu saja sejak mengenal Nabilla. Gadis itu sudah memanipulasi dirinya menjadi lelaki yang jauh dari kata buruk.Tapi kini, perasaannya kosong. Bah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status