Joya menatap TV dengan tatapan kosong, sudah seminggu ini semua acara yang ada hanya kisah tentang Fajar dan Naomi. Rasanya Joya ingin mencekik semua pembawa acara di seluruh program TV tersebut. Tidak adakah berita yang lebih berfaedah? Joya muak, ah ... tidak lebih tepatnya Joya sakit hati. “Joy ...,” panggil Szasza. “Apa?” tanya Joya pelan. “Mau ikut? Aku mau ke Mall, ikut yuk jangan di rumah saja. Ayo ....” Szasza menarik tangan Joya agar bergerak dari sofa. Sudah seminggu ini Joya hanya berdiam diri di Sofa. Yang dilakukannya hanya pergi ke kantornya dan pulang, belum ada jadwal terbang sama sekali. “Males, aku mau di sini saja,” tolak Joya sambil merapatkan selimut ditubuhnya. Ah ... andai dia tidak harus bekerja dan mencari uang mungkin dia hanya akan bergelung di sofa seumur hidupnya. “Joy ... ayo, aku pusing liat kamu diam terus di apartemen, yuk ... ayo jalan,” pinta Szasza. “Kita jalan yuk, aku beliin baju deh.” “Ogah.
Baca selengkapnya