Home / Romansa / Skandal Cinta Pilot Angkuh / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Skandal Cinta Pilot Angkuh: Chapter 31 - Chapter 40

214 Chapters

31. Kamarnya Hanya Satu

Setelah perjalanan pesawat mereka langsung menaiki speed boat untuk sampai ke pulau tujuan. Pulau milik Byan yang akan Byan jadikan resort khusus kalangan atas dengan harga yang fantastis. Di sana mereka sudah disambut oleh pegawai Byan, ada satu orang ketuanya namanya Danang."Pak Byannya nggak ada?"tanya Danang pada Joya dan Fajar."Nggak ada dia dateng mungkin beberapa hari l
Read more

32. Banjir Bandang

Joya memejamkan matanya, tangannya meremas selimut tanpa ampun. Napasnya sesak, dia sudah tidak bisa lagi menahan hasratnya. Setiap inci tubuhnya menjerit dan mendamba bibir Fajar, fantasi erotis Joya yang terkubur lama seperti merengsak keluar dari dalam pikiran terdalamnya. Dia ingin bibir Fajar mengecupi tubuhnya, dia ingin Fajar mengentaknya!?"Fajar," desah Joya.Fajar yang merasakan gairah Joya langsung tersenyum, rasanya
Read more

33. Demi Kemanusiaan

"Kok bisa?" tanya Joya bingung, resort semahal ini bisa kebanjiran gimana caranya. Joya melirik Fajar yang hanya bisa mengangakat bahunya santai. "Iya, itu Nona tanggul pengumpul air pecah, saya  sedang menunggu acc pak Byan. Ternyata pak Byan nggak datang-datang keburu pecah." Danang berkata sambil takut-takut. "Terus gimana?" tanya Joya bingung. "Saya mau minta bantuan Pak Fajar." "Apa?" tanya Fajar sambil turun dari kasurnya. Joya terkesiap melihat betapa liat dan kerasnya badan Fajar. V line milik Fajar membuat Joya membayangkan segala-gala hal erotis. Fajar dengan santai memeluk Joya dan mengecup bahu Joya. Joya langsung mencoba melepaskan pelukkan Fajar tapi, tenaga F
Read more

34. Sakaratul Maut

Seharian ini Joya menghabiskan waktunya untuk membereskan segala perlengkapan dan lantai yang basah. Barang-barang milik Joya dan Fajar, Joya angkat dan jemur di luar. Seprai dan selimut Joya lipat sedemikian rupa agar tidak mengenai lantai.Ada seorang pegawai perempuan yang membantunya, bahkan pegawai tersebut membawakan makan siang dan malam untuk dirinya.Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Joya sama sekali belum menerima kabar dari Fajar entah kenapa perasaan Joya tidak enak. Di tatapnya makan malan Fajar yang makin mendingin.Tok ... tok ... tokSpontan Joya langsung berlari ke arah pintu kamarnya, saat membuka pintu Joya kaget melihat keadaan Fajar yang kepayahan. Wajah Fajar pias.
Read more

35. Joya?!

Joya terbangun saat merasakan remasan di dadanya, tangan itu mencengkeram dada Joya walau dada Joya masih terbungkus bra cengkeraman itu masih bisa Joya rasakan."Jar!?" seru Joya sambil mengibaskan tangan Fajar dari dadanya."Oh ... udah bangun?""Udahlah, cuman orang gila yang nggak bangun kalau dadanya dicengkeram sebegini kerasnya." Joya langsung beranjak dari tidurnya."Tidur lagi, Joy." Fajar memaksa Joya untuk kembali berbaring, Fajar suka menggerayangi tubuh Joya yang lembut dan wangi bayi."Ogah," ucap Joya sambil menyentuh dahi Fajar untuk mencek suhu tubuhnya. "Kamu udah sehat?"Fajar langsung beringsut dari posisinya kemudian berakting sakit meriang. Melihat itu Jo
Read more

36. Gerayangi Aku Fajar

"Joya!?" teriak Fajar sambil mencari ke sekeliling air terjun."Joya!?" teriak Fajar lagi sampai urat-uratnya tampak di leher. Kepalanya semaput mencari Joya, ketakutan langsung menyelimuti dirinya. Masalahnya air terjun tersebut tidak terlalu dalam  hanya sedadanya saja. Sehingga, membuat Fajar ketakutan Joya terantuk batu di bagian dasar."Joya ... kamu di mana?" jerit Fajar sambil berjalan ke pinggir air terjun kearah ba
Read more

37. Aku Mau Kamu Lagi

Joya tersentak saat mendapati dirinya tertidur di atas tubuh Fajar, dirinya dengan cepat berguling ke kiri. Namun, dengan cepat Fajar menangkapnya lagi dan memidahkan tubuh Joya ke atas tubuhnya."Jar," protes Joya."Diem di badan aku. Mau tidur di batu hah?" tanya Fajar sambil membuka matanya.
Read more

38. Riak Nafsu Fajar

Joya mendesah saat merasakan kehangatan dan gelitikan lidah Fajar di bagian putingnya. Joya langsung meremas rambut Fajar sambil terus mendesah dan menengadahkan wajahnya.Lidah Fajar terus menari di payudara Joya, sedangkan tangannya menyelusup ke bagian kewanitaan Joya, menggelitiknya dan menghanyutkan Joya.Jemari Fajar berputar dan menyelusup lebih dalam pada bagian pribadi Joya, Joya menggelinjang dan menjinjitkan kakinya u
Read more

39. Munafik

Uring-uringan Joya saat mendengar nama Naomi, entah kenapa ia ingin mengobras mulut Fajar saat Fajar menyebutkan nama Naomi. "Naomi terus, terus aja. Ide dari Naomi, hilih ... minta aku gosok pake batu!?" geram Joya sambil mengampo. "Naomi terus, ini Naomi itu Naomi, ih ... nyebelin!?" "Awas aja kalau minta transfusi darah putih sama aku. Sama aku, aku nggak bakal kasih, bodo amat—"
Read more

40. Ogah

Joya benar-benar di buat berpikir karena perkataan Fajar kemarin. Perkataan Fajar yang mengatakan bahwa jiwanya sekarat membuat Joya tersadar kalau sebenarnya memang benar, jiwanya sekarat. Dirinya sering tersenyum berusaha menutupi kekurangannya. Kadang, Joya tersenyum untuk menutupi suatu kebohongan, ah ... kenapa Joya jadi memikirkan itu semua. "Makan Joy, jangan diliatin aja." Fajar menyuapkan makanan ke mulut Joya.
Read more
PREV
123456
...
22
DMCA.com Protection Status