Home / Urban / Suami Dibuang Sayang / Chapter 751 - Chapter 760

All Chapters of Suami Dibuang Sayang: Chapter 751 - Chapter 760

3330 Chapters

Bab 751

Tangan Bella gemetar sambil memegang ponselnya. Seolah-olah dia tidak pernah mengalami situasi seperti ini. Mendengar suara Michael di ujung seberang ponsel, dia merasa tidak bisa berkata-kata. Mendengar Bella tidak bersuara, Suzy memegang tangan Bella dan mendorongnya untuk berbicara. Suzy lebih gugup dibanding Bella, karena dengan cara ini dia bisa mencari tahu informasi mengenai Michael. Jadi dia bisa memberikan informasi ini pada Teresa. Bella mengambil napas dalam dan berkata, "Halo."Di ujung seberang ponsel, Michael yang mendengar suara Bella, tanpa sadar tersenyum. Meskipun dia menahan untuk tidak menelepon Bella, dia sangat gembira menerima telepon dari Bella."Aku minta maaf karena aku pergi tanpa pamit padamu," ujar Michael. Mendengar permintaan maaf Michael, seketika membuat Bella menangis, dan segala pemikiran tentang kepergian Michael menghilang. Saat melihat Suzy masih ada di ruangan, Bella memintanya keluar.Suzy, yang berencana menguping pembicaraan tern
Read more

Bab 752

"Jika ada waktu, aku akan mengajakmu makan malam," ujar Sally."Jika tidak ada waktu, tidak apa-apa," Michael tersenyum. Dari wajah Sally, dia bisa melihat Sally terburu-buru. Mungkin dia harus balik ke apartemennya supaya tidak ketahuan Helen. "Tentu saja, jangan khawatir. Aku pasti akan mengajakmu makan malam. Aku janji," Sally mengangkat tangan kanannya dan berkata dengan wajah serius. Michael tidak bisa menahan tawa. Sally dan Helen, benar-benar beda karakter tapi mereka bisa menjadi teman dekat. Hal ini membuat Michael bingung. "Jika tidak ada hal yang lain, pulanglah. Jika Helen sampai tahu kamu mendatangiku, dia pasti akan marah," kata Michael.Wajah Sally berubah merah. Tanpa diduga, Michael bisa membaca dirinya. "Han Tua, sebetulnya Kak Helen adalah orang baik," setelah mengatakan hal itu, Sally kembali ke apartemennya dan lega karena Helen belum beres mandi. Michael menutup pintu dengan ragu-ragu. Dia tidak tahu apakah Helen adalah orang yang baik. Yang dia tahu,
Read more

Bab 753

"Ngomong-ngomong, apakah Michael menceritakan sesuatu?" kata Suzy tidak sabar. Bella mengangguk dan berkata, "Dia punya rencana. Meskipun susah, aku percaya dia bisa melakukannya.""Rencana apa?" Suzy tanpa sadar memajukan badannya. Jiak dia tahu rencana Michael, dia bisa memberitahunya pada Teresa. "Masih rahasia. Aku tidak bisa cerita," kata Bella sambil menggigit roti. "Rahasia apa? Memangnya kamu harus menyembunyikan rahasia dari keluargamu? Kita bisa mencari jalan keluarnya bersama. Ayahmu dan aku mungkin bisa memberi saran," kata Suzy. Robert tidak berkata apa-apa. Hal ini tidak ada hubungannya denganmu, tapi seketika dia merasa Suzy menginjak kakinya. Dia tahu ini gilirannya bicara. "Bella, ibumu benar. Jika ada masalah, kita bisa cari jalan keluarnya. Bukannya kamu ingin menikah lagi dengan Michael. Semakin cepat masalah ini beres. Semakin cepat kalian bisa menikah lagi," kata Robert."Ya, ya," Suzy melanjutkan, "Jika kamu menikah lagi, tidak akan ada lagi yang beru
Read more

Bab 754

"Hei bung, hal ini tidak ada hubungannya denganmu. Aku sarankan kamu tidak ikut campur," kata pria asing itu mendekati Michael dengan ekspresi mengancam. Tinggi Michael sudah termasuk tinggi tapi pria asing itu lebih tinggi. Belum lagi ototnya membuat Michael kelihatan lemah. "Jika kamu ingin pindah kelas dengan gratis, kamu tidak bisa melakukannya. Atau kamu bisa berlutut. Aku bisa membayarmu. Jangan jadikan anak kecil menangis jadi alasan," kata Michael. Sikap berlutut sudah menjadi hal yang memalukan bagi orang China. Mereka melihat Michael dengan takut. Tidak ada yang berani berbicara. Bagi kebanyakan orang saat melihat Michael, mereka mengaguminya, tapi bagi sebagian orang mengira Michael bodoh karena sudah jelas dia tidak bisa menang lawan orang asing ini. Apa gunanya meminta orang asing itu berlutut?"Anak muda, lupakan saja. Kenapa harus dipermasalahkan?""Ya, jangan bikin masalah.""Aku mengerti kamu membela ibu itu, tapi lihat orang asing ini. Sepertinya mereka buk
Read more

Bab 755

Saat orang-orang penasaran dengan apa yang akan Michael lakukan, seketika dia menginjak kaki orang asing itu. Orang asing itu berteriak kesakitan dan mundur. Mereka terpana dengan aksi Michael.Dia … dia berani melawan orang asing itu. Tidakkah dia takut melawan orang sebanyak itu?Atau dia berharap ada penumpang lain yang mau membantu?Pramugari itu melihat Michael dengan kagum. Dia tidak tahu mesti berbuat apa.Masuk akal juga saat Michael bilang dia tidak ingin di-blacklisted. Karena dia akan menghajar orang asing itu yang menjadikan ini termasuk tindakan yang berbahaya. Pramugari itu melirik ke arah kru pesawat tapi mereka sama-sama terpana melihat aksi Michael ini dan tidak terlihat akan menghentikannya. Setelah salah satu dari mereka mundur, orang-orang asing ini menjadi marah. Tapi koridor pesawat yang sempit menghalangi gerakan mereka. Michael segera bergerak cepat. Dia menghajar satu per satu orang asing itu. Mereka berteriak kesakitan dan roboh. Pada saat yang b
Read more

Bab 756

Saat dia masuk ke kabin pramugari, sudah ada petugas keamanan yang menunggunya."Apa kamu tahu akibat perbuatanmu berkelahi di pesawat yang menyebabkan orang celaka?" kata petugas keamanan bertanya pada Michael."Kamu menyaksikan sendiri kejadiannya tapi kamu tidak menghentikan mereka. Meskipun begitu, situasinya menjadi normal, bukan? Jadi kenapa aku mesti cemas?" Michael tersenyum. Dia tahu keberadaan petugas keamanan ini, karena orang-orang ini sudah dilatih fisik. Perbedaan dengan orang biasa sangat jelas terlihat. "Kamu meremehkanku?" tanya petugas satpam sambil melihat Michael dengan tatapan tajam."Aku yang menyelesaikan masalah ini, kamu menyalahkanku. Begini cara kalian?" kata Michael sambil melihat langsung pada petugas satpam. Sebetulnya petugas keamanan itu hendak ikut campur tapi karena Michael sudah beraksi duluan, dia membiarkan saja Michael yang menyelesaikan masalah. Sekarang aksi Michael menjadi tanggung jawabnya. Dia harus memperingatkan Michael, karena Mich
Read more

Bab 757

Pemandangan saat Michael dijemput, terlihat oleh si pramugari. Dia terkejut melihatnya. Pada saat itu, suara petugas keamanan terdengar di telinganya, "Aku tidak percaya ternyata orang itu simpanan tante-tante, menarik."Nada petugas keamanan itu penuh dengan ejekan.Pramugari itu menyukai Michael, karena tindakan Michael yang heroik membuatnya terpukau. "Bagaimana kamu bisa tahu?" kata si pramugari itu. "Kamu tidak lihat? Perempuan di dalam mobil itu lebih tua darinya," kata petugas satpam. Hati si pramugari itu hancur. Memang perempuan itu terlihat lebih tua. Meskipun dia cantik, tetap saja dia melihat garis kerutan di wajahnya. Benarkah dia simpanan tante-tante?"Jangan mimpi. Bagaimana bisa orang seperti dia mau berkencan denganmu yang hanya bekerja di pesawat," setelah berkata seperti itu, petugas satpam itu menertawakannya dan membenci Michael.Pramugari itu menatap mobil yang pergi dan mendesah. Tidak heran Michael tidak mau menyimpan kartu namanya. Ternyata Mich
Read more

Bab 758

Chaterine tersenyum dan berkata, "Uang Keluarga Han seharusnya menjadi milikmu. Tidak perlu dibuatkan perjanjian segala."Michael menggelengkan kepala dan berkata, "Di matamu pasti semua yang menjadi milik Keluarga Han adalah milik Matthew dan aku tidak ada hubungannya. Jika kamu tidak mau melakukannya, aku akan memikirkan cara lain."Saat Michael sudah memutuskan sesuatu, dia akan menjalankannya. Apa yang dia percaya tidak pernah berubah sama sekali. Saat dia memiliki Bella sebagai istrinya, dia tidak pernah tertarik pada wanita lain. Bahkan Evie yang cantik.Setelah Chaterine melihat sikap Michael yang begitu keras kepala, dia mendesah dan berkata, "Ok, terserah kamu saja."Setelah mengambil pulpen dan kertas, Chaterine membuat perjanjian tanpa menanyakan berapa yang diinginkan Michael.Michael bertanda tangan, dia mengambil kartu atm di tangan Chaterine dan meninggalkan kediaman Keluarga Han.Melihat makanan yang tidak disentuh, Chaterine tersenyum masam. Dia sudah mengeluar
Read more

Bab 759

"Bu, sudahlah. Aku tidak ingin malu di depan temanku," kata Jenny dengan muka masam. Mendengarnya membuat ibunya semakin marah dan berkata, "Lihat penampilanmu. Justru kamu membuatku malu.""Bu, jika ibu membahasnya lagi, aku pergi saja," kata Jenny sambil menggertakkan gigi. "Ya, pergi saja. Jangan pulang lagi. Aku ingin tahu bagaimana kamu bisa hidup di luar sana," kata ibunya dengan marah. Karena Jenny sudah dewasa, dia memiliki teman-teman dan berdandan. Setiap kali ibunya melihat Jenny, dia menjadi marah. Apalagi saat Jenny membawa teman-temannya ke kedai. "Tante, aku bukan orang jahat," kata laki-laki itu pada pemilik kedai dengan wajah memelas. Pemilik kedai itu melihat ke arahnya. Dia belum tahu apakah laki-laki itu jahat atau tidak, tapi dari penampilannya, sepertinya dia bukan orang baik. "Anak perempuan itu tidak bisa bergaul sembarangan. Memangnya kamu nanti mau jadi perempuan apa?" kata pemilik kedai. Mendengarnya membuat Michael tersenyum. Pakaian laki-laki i
Read more

Bab 760

"Menurutku tidak menarik," kata Michael mengangguk tanpa ragu. Tidak hanya pemilik kedai yang tidak suka tapi juga Michael. Dalam gambarannya, Jenny adalah anak yang pendiam. Tapi ternyata dia seperti ini. "Ini gaya penampilan yang aku rancang untuk Jenny. Kenapa kalian mengomentarinya seperti itu?" kata laki-laki itu pada Michael dengan nada tidak puas. "Kamu siapa?" Michael melihatnya dan menatapnya langsung. Laki-laki itu menjadi takut dengan tatapan Michael. Tanpa sadar dia melangkah mundur. Dia tidak berani bilang pada Michael, tapi dia berkata pada Jenny, "Jenny, bukannya kamu mau minta uang pada ibumu. Apa kamu lupa kita ada acara?"Jenny pulang untuk meminta uang, tapi dia tidak menyangka akan bertemu Michael.Acara mereka penting, tapi melihat situasi sekarang, Michael menjadi lebih penting. Jenny tidak tahu apakah dia akan bertemu Michael lagi."Aku tidak jadi pergi. Kamu saja," kata Jenny.Laki-laki tersenyum dan berkata, "Ini acara kita bersama. Kamu mau membiarka
Read more
PREV
1
...
7475767778
...
333
DMCA.com Protection Status