Saat dia masuk ke kabin pramugari, sudah ada petugas keamanan yang menunggunya."Apa kamu tahu akibat perbuatanmu berkelahi di pesawat yang menyebabkan orang celaka?" kata petugas keamanan bertanya pada Michael."Kamu menyaksikan sendiri kejadiannya tapi kamu tidak menghentikan mereka. Meskipun begitu, situasinya menjadi normal, bukan? Jadi kenapa aku mesti cemas?" Michael tersenyum. Dia tahu keberadaan petugas keamanan ini, karena orang-orang ini sudah dilatih fisik. Perbedaan dengan orang biasa sangat jelas terlihat. "Kamu meremehkanku?" tanya petugas satpam sambil melihat Michael dengan tatapan tajam."Aku yang menyelesaikan masalah ini, kamu menyalahkanku. Begini cara kalian?" kata Michael sambil melihat langsung pada petugas satpam. Sebetulnya petugas keamanan itu hendak ikut campur tapi karena Michael sudah beraksi duluan, dia membiarkan saja Michael yang menyelesaikan masalah. Sekarang aksi Michael menjadi tanggung jawabnya. Dia harus memperingatkan Michael, karena Mich
Pemandangan saat Michael dijemput, terlihat oleh si pramugari. Dia terkejut melihatnya. Pada saat itu, suara petugas keamanan terdengar di telinganya, "Aku tidak percaya ternyata orang itu simpanan tante-tante, menarik."Nada petugas keamanan itu penuh dengan ejekan.Pramugari itu menyukai Michael, karena tindakan Michael yang heroik membuatnya terpukau. "Bagaimana kamu bisa tahu?" kata si pramugari itu. "Kamu tidak lihat? Perempuan di dalam mobil itu lebih tua darinya," kata petugas satpam. Hati si pramugari itu hancur. Memang perempuan itu terlihat lebih tua. Meskipun dia cantik, tetap saja dia melihat garis kerutan di wajahnya. Benarkah dia simpanan tante-tante?"Jangan mimpi. Bagaimana bisa orang seperti dia mau berkencan denganmu yang hanya bekerja di pesawat," setelah berkata seperti itu, petugas satpam itu menertawakannya dan membenci Michael.Pramugari itu menatap mobil yang pergi dan mendesah. Tidak heran Michael tidak mau menyimpan kartu namanya. Ternyata Mich
Chaterine tersenyum dan berkata, "Uang Keluarga Han seharusnya menjadi milikmu. Tidak perlu dibuatkan perjanjian segala."Michael menggelengkan kepala dan berkata, "Di matamu pasti semua yang menjadi milik Keluarga Han adalah milik Matthew dan aku tidak ada hubungannya. Jika kamu tidak mau melakukannya, aku akan memikirkan cara lain."Saat Michael sudah memutuskan sesuatu, dia akan menjalankannya. Apa yang dia percaya tidak pernah berubah sama sekali. Saat dia memiliki Bella sebagai istrinya, dia tidak pernah tertarik pada wanita lain. Bahkan Evie yang cantik.Setelah Chaterine melihat sikap Michael yang begitu keras kepala, dia mendesah dan berkata, "Ok, terserah kamu saja."Setelah mengambil pulpen dan kertas, Chaterine membuat perjanjian tanpa menanyakan berapa yang diinginkan Michael.Michael bertanda tangan, dia mengambil kartu atm di tangan Chaterine dan meninggalkan kediaman Keluarga Han.Melihat makanan yang tidak disentuh, Chaterine tersenyum masam. Dia sudah mengeluar
"Bu, sudahlah. Aku tidak ingin malu di depan temanku," kata Jenny dengan muka masam. Mendengarnya membuat ibunya semakin marah dan berkata, "Lihat penampilanmu. Justru kamu membuatku malu.""Bu, jika ibu membahasnya lagi, aku pergi saja," kata Jenny sambil menggertakkan gigi. "Ya, pergi saja. Jangan pulang lagi. Aku ingin tahu bagaimana kamu bisa hidup di luar sana," kata ibunya dengan marah. Karena Jenny sudah dewasa, dia memiliki teman-teman dan berdandan. Setiap kali ibunya melihat Jenny, dia menjadi marah. Apalagi saat Jenny membawa teman-temannya ke kedai. "Tante, aku bukan orang jahat," kata laki-laki itu pada pemilik kedai dengan wajah memelas. Pemilik kedai itu melihat ke arahnya. Dia belum tahu apakah laki-laki itu jahat atau tidak, tapi dari penampilannya, sepertinya dia bukan orang baik. "Anak perempuan itu tidak bisa bergaul sembarangan. Memangnya kamu nanti mau jadi perempuan apa?" kata pemilik kedai. Mendengarnya membuat Michael tersenyum. Pakaian laki-laki i
"Menurutku tidak menarik," kata Michael mengangguk tanpa ragu. Tidak hanya pemilik kedai yang tidak suka tapi juga Michael. Dalam gambarannya, Jenny adalah anak yang pendiam. Tapi ternyata dia seperti ini. "Ini gaya penampilan yang aku rancang untuk Jenny. Kenapa kalian mengomentarinya seperti itu?" kata laki-laki itu pada Michael dengan nada tidak puas. "Kamu siapa?" Michael melihatnya dan menatapnya langsung. Laki-laki itu menjadi takut dengan tatapan Michael. Tanpa sadar dia melangkah mundur. Dia tidak berani bilang pada Michael, tapi dia berkata pada Jenny, "Jenny, bukannya kamu mau minta uang pada ibumu. Apa kamu lupa kita ada acara?"Jenny pulang untuk meminta uang, tapi dia tidak menyangka akan bertemu Michael.Acara mereka penting, tapi melihat situasi sekarang, Michael menjadi lebih penting. Jenny tidak tahu apakah dia akan bertemu Michael lagi."Aku tidak jadi pergi. Kamu saja," kata Jenny.Laki-laki tersenyum dan berkata, "Ini acara kita bersama. Kamu mau membiarka
Michael berhenti di depan pintu masuk.Seorang pria melihat Michael dengan curiga dan bertanya, "Siapa kamu?""Aku mencari Tate," kata Michael. "Rupanya teman Tate. Ayo masuk, " kata pria itu sambil tersenyum.Michael tersenyum samar. Sepertinya Tate cukup dipandang di kelompoknya. Hanya dengan menyebutkan namanya, petugas keamanan ini berubah sikapnya. Berjalan masuk ke dalam, Michael merasa dia masuk ke dalam dunia lain. Orang-orang yang datang berpakaian aneh dengan tato dan perhiasan di tubuh mereka. Di lingkungan seperti ini, membuat Michael yang hanya seorang pria biasa, terlihat aneh. Semua orang menatapnya dengan curiga. Tate berdiri dengan seorang laki-laki bertato di lengannya. Mereka membicarakan Jenny."Will, hari ini merupakan hari baik bagi Jenny untuk bergabung dengan kita. Tapi rencana itu sudah digagalkan seseorang. Beri aku beberapa anak buahmu, dan aku akan memberikan pelajaran bagi orang itu," kata Tate dengan marah. Pria yang bernama Will berkata, "Ji
"Aku?" Michael tersenyum dan berkata, "Karena kamu adalah pemuja setan, maka aku dikirimkan Tuhan untuk memberimu pelajaran."Will lalu jatuh berlutut. Melihat sikapnya itu, dia percaya dengan apa yang dikatakan Michael.Reaksi ini membuat Michael terdiam. Dari mana orang-orang ini? Apa mereka mempercayai hal-hal ghaib seperti itu?Meskipun ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan, dalam hatinya Michael bersikap atheist. Dia tidak percaya hantu, setan dan Tuhan. Di depan Will, Michael berkata, "Bukannya kamu ingin menjadikanku tumbal?"Will menggelengkan kepala dan berkata, "Aku ... aku akan mengantarmu sekarang."Saat Will mendatangi ruang bawah tanah, Michael menemukan tempat persembunyian. Ruangannya yang diberi cat sehingga memberikan kesan angker, tapi lampu-lampu di dalamnya memberikan kesan ilusi. Di mata Michael, orang-orang ini hanya menipu diri mereka sendiri. "Di mana kamu melakukan tumbal itu?" tanya Michael.Will mengantarkan Michael ke bagian tengah di ruangan it
Sebelum meninggalkan tempat itu, Michael mengingatkan Will dan lainnya untuk tidak mencari Jenny. Karena takut pada Michael, Will tidak akan membalas dendam dan mencari Jenny.Dan setelah Michael pergi, dia memberikan Tate pelajaran. Saat Michael datang ke rumah Jenny, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Pemilik kedai menyambut Michael sebelum dia pergi ke dapur. Jenny, yang mengundang Michael makan, sedang menonton drama di TV ruang tamu. "Bukannya kamu yang akan masak?" tanya Michael sambil tersenyum.Jenny tidak merasa malu. Dia berkata dengan nada biasa, "Jika aku tidak menemanimu, kamu akan bosan, jadi aku tidak masak."Michael menjawab, "Aku bisa menonton TV sendiri.""Itu tidak baik, Aku mengajak temanku datang. Kalian pasti tidak kenal dan pastinya akan canggung kalau tidak ada aku," kata Jenny.Michael tahu, Jenny hanya mencari alasan untuk tidak masuk ke dapur. Meskipun dia masuk ke dapur, pastinya dia tidak bisa masak. Tak lama kemudian, bel pintu berbunyi. P
“Malam sudah larut. Kembalilah ke pondok dan istirahatlah.”Michael menepuk bahu si trenggiling dan membawanya menuju halaman belakang.Di halaman belakang, Sari sedang duduk dalam keadaan gelisah. Dari sorot matanya yang indah, terlihat perasaan cemas dan kesepian.Ketika Jenny datang dengan penuh kegembiraan mengumumkan kembalinya Michael, mata cantik Sari menjadi berbinar-binar. Meskipun dia adalah seorang perempuan yang terbiasa bersikap anggun, tetap saja Sari tidak bisa menahan diri untuk cepat-cepat menyambut kedatangan Michael. Ketika melihat Michael, mata Sari yang indah menampakkan rasa haru, cemas dan gembira. Bibir merahnya terbuka. Michael tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Sebelumnya Michael menjaga jarak dengan Sari. Sekarang Michael tersenyum padanya.Meskipun hanya senyuman, namun makna dari senyuman itu terlihat jelas.Sari memahami senyuman Michael. Dalam hatinya, dia merasa sedih. Namun Sari tetap tersenyum. “Hei, kalian ke mana saja? Tahuk
Parza menghela napas panjang sambil menatap Felix, yang sudah dibawa jauh. Putranya melihat Parza dengan tatapan putus asa. "Dewa Es, aku sudah menghukum anakku. Kalau kamu masih belum puas, aku bersedia menambah hukumannya."“Bukankah besok putramu akan menikah? Itu adalah acara besar Keluarga Fang, bukan? Mengapa kalian melakukan sesuatu yang serius seperti ini?" Michael tertawa. Perlahan-lahan dia berdiri, "Begini saja. Tambahkan hukuman itu ketika dia sudah menikah nanti, atau ketika suasana hatiku sedang buruk. Bagaimana?"Mata Parza melebar. Bagaimana Dewa Es bisa bersikap murah hati seperti ini? Dewa Es membela Felix meskipun dirinya dimasukkan ke dalam Penjara Langit dan diberi hukuman es dan api. Tuan Onn mengerutkan dahi dan memandang Michael dengan aneh.Meskipun sosok laki-laki di depannya masih muda, tapi dia memiliki kebijaksanaan seperti tetua. Tidak jadi menghukum Felix? Apa … apa Dewa Es menyukai Keluarga Fang?Parza tidak tahu pikiran Michael tapi baginya
Felix mengerutkan dahi, "Aku benar-benar bingung dengan sikap kalian. Aku menangkap seorang laki-laki yang menganiaya perempuan tua. Kenapa sikap kalian berlebihan seperti ini?""Orang ini cukup kuat meskipun sudah melakukan kejahatan. Jadi aku memberinya hukuman kecil sekaligus sebagai bentuk peringatan."Felix menatap Michael dengan kejam.Laki-laki sialan ini pasti menceritakan kejadian yang tidak sebenarnya kepada Tuan Onn dan ayahnya, Parza sehingga membuat keduanya marah. Felix ingin menambah hukuman Michael!Hukuman kecil?!Mata Tuan Onn dan Parza melebar. Kaki Dewa Es hitam seperti batu bara. Bagaimana mungkin hukuman yang diberikan kepada Dewa Es ini bisa disebut hukuman kecil?!Parza dan Tuan Onn sudah hidup lama di dunia gurun. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu hukuman apa yang digunakan sehingga menyebabkan kaki seseorang menjadi hitam?!Jika Michael adalah orang biasa, mereka tidak akan semarah ini tapi ini Dewa Es! Semakin memikirkannya, Tuan Onn semakin jeng
Felix terlihat bangga. Penerangan Penjara Langit itu relatif gelap. Felix tidak menyadari ekspresi kemarahan di wajah ayahnya. Felix menatap Michael yang ada di dalam sel penjara sambil mendengus. Dari tatapan Felix seolah-olah dia memberi tahu Michael bahwa meskipun ayahnya, Parza datang, itu bukanlah jaminan nyawa Michael bisa diselamatkan. Felix tidak bisa menyembunyikan rasa puasnya ketika melihat bekas pertarungan di sekeliling Penjara Langit. Sepertinya si pembunuh sudah menghajar Michael berkali-kali. Namun, yang membuat Felix senang adalah Michael tetap hidup setelah mengalami penyiksaan seperti itu.Kalau saja Felix mengetahui bahwa Michael adalah Dewa Es, maka semua ini tidak akan terjadi. Tidak seperti Felix, Parza menggertakkan gigi dan ingin meluapkan amarahnya. Jika sebelumnya Felix adalah kebanggaan besar dalam hidupnya, sekarang Parza merasa lebih baik memiliki telur daripada memiliki anak bodoh seperti itu.“Apa jangan-jangan kamu menangkapnya?” tanya Parza
Kacau!Berantakan!Ruangan sel Penjara Langit itu begitu berantakan. Dari situ terlihat bekas pertarungan yang sudah terjadi. “Apa ini?” Tuan Onn terkejut melihat pemandangan di depannya ini. Firasat tidak enak muncul di hatinya. Apa jangan-jangan Dewa Es ….“Parza!” teriak Tuan Onn. Parza tidak berdaya melihat situasi di dalam penjara tersebut. “Keluarga Fang, tunggu saja nasib kalian. Kalian akan dikuburkan bersama-sama,” Tuan Onn menggelengkan kepala. Dia segera bergegas masuk ke dalam penjara.Parza masih berlutut. Matanya kosong. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Setelah melihat Tuan Onn masuk ke dalam penjara, Parza segera tersadar. Buru-buru dia berdiri dan berkata pada salah satu pelayan, "Pergi … pergi jemput anakku yang bodoh itu ke sini.”Pelayan itu mengangguk dan segera pergi. Sejenak Parza menjadi ragu. Dia menghela napas dan menghirupnya. Kemudian bersama pelayannya yang lain, Parza segera masuk menuju Penjara Langit.Penjara itu gelap dan bau. Orang - o
Penjara Langit!Tidak perlu dijelaskan lagi apa makna tempat itu bagi Keluarga Fang, apalagi Tuan Onn. Tidak mungkin!Kaki Parza lemas. Tubuhnya bergoyang hingga menabrak meja di belakangnya. Meja kayu itu mundur beberapa meter.Namun, ketika Parza tidak bisa menahan lagi, para pelayan itu datang membantunya!Penjara Langit adalah tempat dikurungnya orang-orang yang paling keji. Lingkungan penjara itu juga buruk. Jika orang biasa masuk ke dalam Penjara Langit, hal itu biasa saja tapi ini Dewa Es! “Lihat apa yang kamu lakukan!” Tuan Onn menjadi marah. Meskipun Tuan Onn tidak berinteraksi langsung dengan Dewa Es. Namun sebagai manusia gurun, dukungan Dewa Es terukir di tulangnya. Bagaimana mungkin Tuan Onn tidak marah ketika Dewa Es dipenjara di tempat seperti itu?!Parza jadi tambah lemas. Dia terhuyung dan duduk di tanah.Benar. Apa sebenarnya yang dilakukan Keluarga Fang di sini?!"Kenapa kamu masih berdiri di situ? Cepat jemput dia!" Tuan Onn segera membentak dan berge
Jika bukan karena pelayan di belakangnya yang buru-buru membantunya, Parza sudah pasti jatuh lemas duduk di tanah. Itu dia!Ternyata itu dia!Dia adalah teman Dewa Es!Berarti ….Tuan Onn mengerutkan dahi. Memang dia yang memberikan saran untuk pergi ke penjara, tapi tetap saja dia jadi terkejut melihat ucapannya terbukti.“Lihat apa yang telah kamu lakukan!” Tuan Onn mengutuk Parza. Dia mendorong si pengawal dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat pada si trenggiling, "Pahlawan Muda, kenapa … kamu ada di sini?"Parza segera tersadar dari rasa terkejutnya ketika dimarahi oleh Tuan Onn. Dia menyadari kesalahannya dan bergegas maju dengan panik. Ketika Tuan Onn menangani trenggiling, Parza segera mengambil tindakan yang diperlukan. Dia menendang pengawal hingga jatuh ke tanah."Berani-beraninya kamu! Berani-beraninya kamu memperlakukan tamu Keluarga Fang seperti ini? Aku ingin kamu mati. Pengawal!" teriak Parza. "Hadir!"“Bawa orang itu pergi. Potong tubuhnya menjadi d
Alis Parza berkerut. Dia berkata dengan nada mendesak, "Tuan Onn, tolong beri tahu aku."“Parza. Jika kamu hanya berambisi menjadi kepala keluarga, kemampuanmu yang sekarang sudah lebih dari cukup. Namun, jika kamu ingin jadi pemimpin masa depan dunia gurun, tentunya kemampuanmu yang sekarang tidaklah cukup."Kalau orang lain membicarakan Parza seperti itu, tentu saja Parza tidak akan senang. Bahkan dia bakal sangat marah.Namun karena ucapannya ini datang dari Tuan Onn, Parza menerimanya dengan rendah hati."Tolong beri aku nasihat, Tuan."“Jika orang itu memiliki ambisi besar di masa depan, dia tidak boleh melupakan hal kecil. Bahkan dia harus bisa kejam," Tuan Onn berdiri dan tersenyum. Dia datang mendekati Parza dan menepuk pundaknya. Tuan Onn menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalau kamu masih menjaga hatimu seperti ini, kamu tidak akan bisa maju."“Hatiku?” Parza jadi bingung. “Parza, jangan terlalu mempercayai orang lain, terutama orang-orang di sekitarmu,” ujar Tuan
Tuan Onn tidak langsung menjawab pertanyaan Parza. Dia mengerutkan dahi seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Parza sudah tidak sabar, tapi dia tidak berani mengganggu Tuan Onn. Jadi Parza hanya bisa berdiri di sana. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Waktu berlalu. Mungkin dalam suasana hati Parza saat ini, satu menit terasa seperti setahun. Tuan Onn mengerutkan dahi. Perlahan-lahan dia menatap Parza, "Apa menurutmu itu tidak aneh?”“Tuan Onn, apanya yang aneh?”“Maksudku, Dewa Es,” jawab Tuan Onn sambil mengerutkan dahi. “Dewa Es?” Parza jadi lebih bingung."Rumah ini dijaga ketat, apalagi ketika perjamuan besar. Tentunya tidak mudah bagi siapa pun untuk keluar masuk rumah ini tanpa ijin. Bahkan jika Dewa Es memiliki kemampuan luar biasa, tidak mungkin dia bisa menghilang."“Aku juga berpikir seperti itu tapi aku juga tidak memahaminya,” Parza mengira Tuan Onn kepikiran sesuatu tapi ketika mendengarnya, Parza jadi lemas. Selain itu, apa alasan Dewa Es pergi?"Maksud Tua