Beranda / Urban / Suami Dibuang Sayang / Bab 771 - Bab 780

Semua Bab Suami Dibuang Sayang: Bab 771 - Bab 780

3330 Bab

Bab 771

Kalimat itu membuat Michael dan Spence tersenyum masam. Mereka melihat ke arah pohon yang roboh. Jika pohon itu punya daging dan tulang, pasti akan mati seketika. "Jangan cemas, pohon-pohon itu bukan perbuatanku. Aku tidak sekuat itu," kata orang itu dengan jujur. Tapi tetap saja, siapapun yang melakukannya akan menjadi lawan yang sulit dikalahkan. "Namaku Quin. Kalau ada apa-apa, kamu bisa sebutkan namaku di depan guru," Quin tersenyum. Michael menjadi merinding. Orang ini baru saja menunjukkan bahwa dia tipe yang tidak kenal ampun. Dia dan Spence datang ke sini untuk mengundang seorang ahli keluar dari gunung. Jika mereka terluka parah atau mati, perjalanan mereka akan sia-sia. "Kenapa kita tidak taruhan? Jika kami menang, kamu akan mengantarkan kami pada gurumu. Tapi jika kami kalah, kami akan mundur. Bagaimana?" kata Michael.Quin melihat Michael dengan tatapan curiga dan bertanya, "Dengan cara apa?""Aku orang kota. Bagaimana dengan batu, gunting dan kertas?" tanya Mic
Baca selengkapnya

Bab 772

"Dia mudah sekali ditipu tapi gurunya pasti tidak sama. Aku harap tujuan kita tercapai," Michael mendesah. Trik ini hanya berlaku pada Quin tapi tidak berlaku di depan Luke.Setelah berjalan selama sepuluh menit, ketiganya berhenti di depan sebuah gua. Gua itu gelap dan tidak kelihatan ujungnya. Saat mereka berhenti, sebuah suara terdengar dari dalam. "Quin, bukannya aku menyuruhmu untuk latihan? Kenapa kamu kembali secepat ini? Dasar pemalas.""Guru, ada dua orang tamu. Aku kalah dari mereka, jadi aku membawa mereka ke sini," kata Quin dengan ragu-ragu. Setelah terdiam beberapa saat, terlihat ada sosok yang keluar dari gua. Sosok itu berwujud pria tua yang jalan membungkuk, seolah-olah dia tidak bisa berdiri tegak.Luke melihat Michael dan Spence, kemudian dia memarahi, "Kamu tidak bisa mengalahkan mereka?"Quin menggelengkan kepala dan berkata, "Aku kalah dari mereka dengan permainan gunting batu kertas."Mendengarnya membuat Luke tersenyum masam. Saat dia melihat Michael da
Baca selengkapnya

Bab 773

Pandangan mata Michael menjadi kabur. Dia berusaha melihat ke arah Spence, yang sudah pingsan. Apa dia sekarat?Meskipun Michael ingin berdiri, tapi dia sulit membuka matanya. Akhirnya dia menyerah kalah. Quin berjalan mendekati mereka dan berencana menjatuhkan keduanya ke dalam jurang. Tidak akan ada orang yang bisa menemukan mereka. "Luke, sudah lama aku tidak melihatmu. Tidak kusangka kamu memilih tempat seperti ini."Saat Luke hendak balik ke dalam gua, terdengar olehnya suara familiar yang sudah lama tidak dia dengar. Seketika sikap Luke menjadi waspada. Kemudian dia membalikkan badan untuk melihat sosok yang sudah dia kenal. Dia … bagaimana dia bisa ada di sini!"Ada penyusup yang lain," Quin menyerbu sosok itu tanpa ragu. Luke berteriak, "Quin, hentikan!"Sudah terlambat. Serangan Quin tidak bisa dihentikan. "Kananmu, Quin!" kata sang guru yang melihat gerakan lawan Quin. Sedangkan Quin belum sempat melihat gerakan orang itu. Belum sempat Quin melihatnya, sis
Baca selengkapnya

Bab 774

"Bukan tanpa alasan anak muda ini datang ke sini. Aku bisa menyuruh Quin turun gunung untuk melatih mereka," kata Luke.Mendengar hal itu membuat gerakan Victor berhenti. Dia terdiam kemudian menatap Luke.Luke berkeringat dingin. Sorot mata Victor membuatnya seperti rusa yang terjebak di perangkap. "Aku akan menyuruh Quin untuk tidak mengkhianati anak muda itu. Aku yang membesarkan Quin sejak kecil. Dia tunduk padaku. Bahkan jika aku menyuruhnya mati, dia akan melakukannya," kata Luke. "Aku sudah lama tidak melihatmu. Tidakkah kamu ingin bertarung denganku?" Victor tersenyum. "Aku tidak mau," kata Luke tanpa keraguan. Dia sudah tahu jika mereka bertarung, nasibnya akan tamat di tangan Victor. Selama bertahun-tahun ini, Luke tidak membayangkan dia akan bertarung lagi dengan Victor, tapi sekarang, dia malah bertemu Victor. Dia tahu hanya dalam mimpi, dia bisa menang melawan Victor. "Sepertinya kamu belum berubah. Masih tetap sombong," kata Victor.Dulu Luke memang arogan. S
Baca selengkapnya

Bab 775

Setelah mendengar penjelasan Luke, Michael tidak mempercayainya. Karena jelas sekali sikap Luke berubah karena sesuatu. Quin berusaha membunuh dirinya dan Spence sebelumnya. Sekarang Quin akan ikut mereka turun gunung. Sungguh aneh. Saat Spence sadar, Michael berusaha mengabaikan rasa sakit di badannya dan mendekati Spence."Michael, apa yang terjadi?" tanya Spence. Saat Quin menyerang, dia pikir hari ini dia akan mati. Tapi ternyata mereka selamat. Spence mengingatnya dengan jelas penolakan Luke saat mereka datang. "Aku pikir juga aneh. Mungkinkah dia memiliki dua kepribadian?" tanya Michael.Spence lah yang mengontak Luke sebelumnya, tapi dia juga tidak mengerti. Dia tidak tahu karakter Luke. "Michael, bagaimana kalau kita segera pergi? Aku takut dia berubah pikiran lagi," kata Spence. Karena Luke mengizinkan mereka pergi, mereka harus memanfaatkan kesempatan ini dengan pergi dari tempat itu. "Dengan kondisimu seperti ini, apa kamu bisa jalan?" Michael juga ingin pergi, t
Baca selengkapnya

Bab 776

"Umur berapa kamu naik ke gunung?” tanya Michael penasaran. Mobil adalah alat transportasi yang sudah biasa di zaman modern seperti saat ini. Bahkan orang miskin pun, walaupun mereka belum tentu duduk di dalamnya, mereka paling tidak pasti pernah melihatnya. Tapi Quin belum pernah melihatnya. "Kata Guru, aku pergi ke atas gunung ketika umurku dua atau tiga tahun,” ujar Quin dengan polos. "Dan sejak saat itu kamu tidak pernah turun gunung?” Michael benar-benar terkejut. Kalau begitu, hidup Quin memang benar-benar jauh dari kehidupan masa kini. “Iya,” jawab Quin. “Guru tidak pernah mengajakku turun gunung. Lalu buat apa aku melakukannya? Coba jelaskan padaku, benda apa ini. “Ini namanya mobil. Kita bisa bepergian dengan cepat ketika kita duduk di dalamnya. Kalau kamu mau tahu lebih banyak, coba duduk di dalam dan rasakan sendiri.” Michael membantu Quin membuka pintu mobil. Quin bertubuh besar, tapi akhirnya dia muat duduk di dalam mobil. Michael tersenyum lalu berkata pada Spen
Baca selengkapnya

Bab 777

Pemimpin para preman itu lalu melihat ke arah Quin. Kelihatannya memang seperti orang bodoh, karena dari sorot matanya terlihat kebingungan. “Hei orang bodoh, kamu sedang lihat apa?” pemimpin preman bertanya pada Quin. Quin lalu melihat pada pemimpin preman, kemudian bertanya pada Michael, “Apakah dia berbicara padaku?” Michael mengangguk sambil menjawab, “Dia tidak saja sedang berbicara padamu, tapi juga mengejekmu.” Ketika Quin mendengar ucapan Michael, raut wajahnya lalu berubah. Dia kemudian berjalan ke arah pemimpin preman sambil bertanya, “Apa benar kamu mengejekku?” Tubuh Quin sangat tinggi besar. Hanya dengan berdiri di depan para preman itu saja sudah membuat mereka ketakutan. Tapi mereka memang punya kadar kesombongan yang luar biasa. Mereka berpikir Quin tidak akan berani menghadapi mereka. Pemimpin mereka lalu berkata, “Memangnya kenapa kalau aku mengejekmu. Ibumu pasti …"Belum selesai dia berkata, Quin lalu menggenggam kerah bajunya dengan hanya satu tangan
Baca selengkapnya

Bab 778

Michael menggelengkan kepalanya. Quin sebenarnya bukan orang yang bodoh, hanya saja dia tidak mengerti dunia luar. Sudah jelas para preman itu hanya berani mengancam saja, dan pasti sekarang sudah kabur. Bagaimana mungkin dia bisa kembali. “Dia tidak memanggil orang-orang lain, dia pasti sudah kabur dan tidak akan kembali lagi,” Michael berusaha menjelaskan. Quin tertegun lalu bertanya, “Jadi dia berbohong padaku?” “Iya, merekalah yang sebenarnya bodoh, sudah berani membohongimu.” Michael berpikir sebenarnya dengan adanya Quin bisa menjadi kekuatan tambahan baginya, dan Michael bisa mengendalikannya. Tapi di sisi lain, ini juga bisa berarti buruk, karena Michael butuh lebih dari itu. Kalau Quin tidak punya kemampuan untuk berpikir kritis, bisa bahaya juga. Quin terlihat geram, lalu berkata dengan marah, “Mestinya tadi aku langsung menghabisinya. Berani-beraninya dia berbohong padaku.” “Tenang saja, kamu akan punya banyak kesempatan untuk menunjukkan kemampuanmu nanti, dan kam
Baca selengkapnya

Bab 779

Ruby memandang Teddy dengan pandangan kosong. Akhir-akhir ini banyak wajah baru di sekitar vila. Walaupun Ruby tidak bertanya pada Teddy, tapi dia tahu mereka adalah bodyguard baru yang didatangkan oleh Teddy. Tiba-tiba Ruby merasa pasti ada sesuatu yang sudah terjadi. Awalnya dia tidak bermaksud untuk menanyakan hal ini, tapi sekarang Teddy menyuruhnya untuk pergi ke luar negeri. Ruby ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tenaga keamanan di sekitar villa diperkuat. Teddy melakukan hal ini setelah mendengar Alfred bertemu Teresa. Sikap Teresa yang keras membuatnya khawatir kalau dia akan melakukan sesuatu yang mengancam Keluarga Tian.” “Ruby, kamu …” Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang dibanting dengan keras. Tubuh Ruby gemetar karena takut. Pintu villa ditendang dengan keras. Seseorang membanting beberapa bodyguard terkuat yang sedang berjaga. Teddy seketika merasa gugup. Bodyguard terkuat sudah tergeletak tidak berdaya di lantai seperti ayam. "Halo, kalau kamu
Baca selengkapnya

Bab 780

Kulit kepala Ruby terasa panas dan sakit. Dia berusaha melawan dengan memegang tangan Amy, tapi gagal. Amy malah menamparnya. Siapa Ruby? Dia adalah ratu di Keluarga Tian. Tapi sekarang dia malah ditampar. Rasa sakit di pipinya membuat Ruby meradang. Dia lalu menyerang Amy dengan membabi buta. Tapi bagaimana mungkin dia bisa melawan Amy? Walaupun Amy hanya seorang assisten, dia pernah belajar Taekwondo. Dia lalu menendang perut Ruby lalu menampar wajah Ruby berkali kali. Teddy ingin menolong Ruby tapi dia benar-benar tidak bisa bergerak. Tangan Charles memaksanya untuk tetap berlutut. “Jangan bergerak, atau aku habisi nyawamu,” ujar Charles dingin. "Nona Han, cucuku tidak ada hubungannya. Tolong biarkan dia pergi,” pinta Teddy pada Teresa. Teresa menyukai apa yang dilihatnya. Dia lalu berkata pada Amy, “Gadis ini sepertinya belum mengerti. Lanjutkan saja.” Hati Teddy seperti teriris ketika mendengar ucapan Teresa. Ruby adalah cucu kesayangannya. Bagaimana mungkin dia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7677787980
...
333
DMCA.com Protection Status