Home / Urban / Suami Dibuang Sayang / Chapter 451 - Chapter 460

All Chapters of Suami Dibuang Sayang: Chapter 451 - Chapter 460

3330 Chapters

Bab 451

“Tenang dulu. Pertandingannya belum mulai. Aku masih punya kesempatan untuk membujuknya,” ujar Carlsen. “Carlsen, kenapa harus khawatir? Kalau dia memang tidak mau mendengarkan kita, coba kita cari cara bagaimana cara menghancurkannya.” “Iya, kita kan termasuk orang terpandang di Yuncheng. Kalau tidak bisa melawan menantu yang tidak berguna, pasti jadi bahan tertawaan.” Semua orang tertawa dan terlihat percaya diri. Carlsen melihat ke arah Teddy. Dia tidak tahu apa yang dipikirkan oleh orang tua itu. Di depan semua orang, dia bilang tidak peduli apa pun yang terjadi, apakah dia takut menyinggung Michael?Walaupun Perusahaan Su sudah ambruk, apa yang bisa terjadi? Jika Michael tidak ikut bertanding, ini hanya sia-sia saja. “Coba tolong aku untuk bisa bertemu dengan Michael,” Carlsen berkata kepada Teddy. Teddy menggelengkan kepalanya dan berkata, “Jangan berpikir seperti itu Pak Tua. Tidak ada yang bisa merubah keputusannya. Coba kalau kamu pikir lagi, kamu mendaftarkannya
Read more

Bab 452

Perusahaan Su.Di ruangan direktur, Bella sedang berjuang dengan kerja sama yang sedang berjalan. Untuk merombak perusahaan, perlu untuk menjalin kerja sama baru, dan ini tidak mudah untuk Bella. Dulu nenek memutuskan semua kerja sama hanya untuk fokus bekerja di Projek Chengxi. Sekarang Bella harus menghubungi mereka kembali. Mudah untuk kehilangan kerja sama, tapi tidak mudah untuk memulainya kembali. Saat ini, asisten Bella berjalan masuk ke dalam kantornya, dia terlihat resah lalu berkata, “Bu Direktur, ada masalah.” “Kenapa kamu terlihat resah sekali?” Bella bertanya. “Beberapa bos besar perusahaan rekanan mau bertemu denganmu. Sepertinya yang hadir tidak menampakkan wajah ramah,” ujar asistennya. Bos besar perusahaan rekanan? Bella sedikit bingung dengan ucapan asistennya. Orang-orang ini mestinya sudah menikmati waktu pensiun mereka, dan sudah tidak mengurusi perusahaan. Mengapa mereka tiba-tiba datang menemuinya?Baru saja Bella hendak bertanya siapa mereka itu, t
Read more

Bab 453

Bagaimana pun, jika Michael sudah menyinggung orang-orang ini, bahkan jika mereka bermasalah dengan Keluarga Su, Bella tidak akan tinggal diam. Michael tidak akan membiarkan seorang pun menyinggung dirinya, bagaimana mungkin dia bisa diam saja kalau kejadian yang sama terjadi dengan Michael? Setelah pulang dari kantor, Bella melepas sepatu hak tingginya. Ini adalah waktu paling nyaman dalam satu hari. Hanya ketika dia sudah berganti baju dengan baju rumah, dia merasa sangat tenang. Ketika sedang berbaring di sofa, Michael menghampirinya, dia memegang bahu Bella lalu berkata, “Kamu terlihat lelah, ambil cuti saja walaupun cuma sebentar.” Bella menggelengkan kepalanya lalu berkata, “Tunggu sampai perusahaan bisa keluar dari krisis. Baru kita bisa bikin baju pengantin lagi dan pergi berbulan madu.” Bella sudah mengutarakan rencana ini dari dulu, tapi terlalu banyak urusan, jadi belum sempat direalisasikan. Michael berpikir Bella sudah lupa, tapi ternyata dia masih ingat. “Ngom
Read more

Bab 454

Ucapan Bella barusan membuat jantung Michael berdetak lebih cepat. Kalau begini caranya siapa pun yang muncul di depannya, pasti akan diterjang dengan gagah berani. “Ok, sepakat. Kamu tidak boleh menarik ucapanmu lagi,” ujar Michael. Melihat Michael begitu yakin, Bella tiba-tiba merasa bersalah. Apakah dia memberikan harapan terlalu tinggi kepada Michael? Apakah dia benar-benar jago bermain Go? Michael sangat mahir bermain piano, sekarang dia juga jago bermain Go. Manusia macam apa dia sebenarnya?“Berharap saja semoga kamu menang,” ujar Bella lalu segera kembali ke kamarnya. Bagi Michael sebenarnya mudah saja, jadi dia sangat berharap dalam hatinya. Semakin cepat teman Bella muncul, semakin cepat Michael bisa merasakan bibir Bella lagi. Keesokan harinya, Michael pergi ke Asosiasi Go dan semua anggotanya hadir di sana, karena setelah mereka pergi menemui Bella kemarin, mereka pagi ini berkumpul untuk menunggu jawaban dari Michael. Dan mereka percaya dengan ancaman mereka,
Read more

Bab 455

Walaupun Peter adalah murid Nigel dan salah satu Bintang baru di dunia Go, dia tidak ada apa-apanya di mata Michael. Setelah Michael pergi, para anggota lain masih terus membanggakan diri mereka sendiri. Carlsen tidak mendengarkan mereka semua. Dia kembali ke kantor lalu segera menelepon Teddy. Ini terjadi sangat tiba-tiba, jadi Teddy mau bertanya ulang pada Teddy. Mungkin dia sudah salah menilai Michael. “Apakah dia setuju?” Setelah Teddy menerima telepon, Michael berubah pikiran. “Iya, ini sebabnya aku bertanya padamu, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah mungkin dia tidak seperti yang kamu sangka sebelumnya?” ujar Carlsen penasaran. Tebakan Teddy pasti tidak salah. Chaterine dan Florence sudah benar-benar muncul di vila Gunung Yunding. “Tidak, aku benar-benar yakin,” ujar Teddy. “Aneh, mereka mengancam Bella. Kalau benar-benar Michael berkuasa, dia pasti tidak mau disuruh seenaknya,” kata Carlsen. Mendengar nama Bella, Teddy langsung tertawa. “Kenapa kamu tertawa?”
Read more

Bab 456

Tiga hari kemudian, Spence membawa kabar baik. Dia berhasil menghubungi orang-orang di Penjara Bumi. Mereka akan mengirim utusan ke China secepatnya. Informasi ini sangat penting bagi Michael. Akhirnya dia bisa mengetahui keberadaan kakeknya, Warren.Jika Warren masih hidup di Penjara Bumi, tidak peduli seperti apa kondisinya, Michael akan tetap akan berusaha untuk menemuinya. Klub Malam Kota Ajaib. Dalam kantor Mark, hanya ada Spence dan Mark. Boris tidak ikut serta. "Michael, kita harus mengirim temanmu itu ke tempat yang sudah disepakati. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mereka akan segera meninggalkan tempat itu," ujar Spence.Michael berpikir dia bisa langsung bertemu utusan Penjara Bumi. Ternyata tidak, dan mereka bersikap sangat hati-hati.Spence mengeluarkan dua botol berisi minuman. "Apa ini?" tanya Michael."Ini minuman yang bisa bikin orang tidur," kata Spence.Walaupun Spence tidak mengatakannya secara langsung, Michael paham maksudnya. Sepertinya
Read more

Bab 457

Michael menepuk pundak Julius sambil berkata, "Aku harap kita bisa bertemu lagi."Setelah menyaksikan kepergian Michael, Julius berkata, "Kesempatan itu kecil. Kamu ahlinya sedangkan aku hanyalah alat."Setelah pertemuan ini, Julius akan menghadapi situasi yang belum pernah di temui. Saat Michael tiba di rumah, mood-nya lebih baik. Bella kedatangan tamu! Itu artinya Michael bisa merasakan lipstick Bella hari ini. "Ini temanku, Evie, dia seorang pemain Go. Dia sudah memenangkan banyak pertandingan." Saat Bella memperkenalkan Evie, dia kelihatan bangga.Evie mengenakan t-shirt, celana jeans dan kacamata hitam. Dia terlihat pendiam. Sepertinya dia perempuan jujur. Mungkin bahkan dia tidak pernah datang ke klub malam. Tapi selama hidup bersama Bella, Michael belum pernah bertemu Evie. Apa dia teman barunya? "Hallo, namaku Michael," kata Michael memperkenalkan dirinya.Evie menggeser kacamatanya, "Aku banyak mendengar kabarmu dari Bella. Tapi aku tinggal di luar negeri selama in
Read more

Bab 458

Mendengar pertanyaan Michelle, Michael tersenyum, "Memangnya kenapa?"Michelle menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku malah takut kamu akan kalah. Pasti malu, tuh."Michael melihat Evie. Sepertinya dia sangat jago di mata Michelle dan Bella. Kalau tidak, Michelle tidak bicara dengan percaya diri seperti itu. Setelah makan malam, Michelle mengambil inisiatif untuk bermain Go. Kemudian dia memijat Evie agar bisa rileks sebelum bermain. "Evian, jangan tegang. Biarkan Michael tahu kemampuanmu," ujar Michelle.Evie melihat Michael dengan malu, "Aku tidak sejago yang mereka bilang. Jangan percaya perkataan mereka."Mendengarnya membuat Michelle kesal, "Evie, bagaimana kamu bisa bilang seperti itu? Kamu pemain nomor satu di kampus. Bahkan Nigel pun mengakui kemampuanmu."Mendengarnya membuat Michael terkejut. Bukannya Nigel itu punya sifat sombong? Kalau Nigel memang berkata seperti itu, berarti kemampuan Evie memang hebat.Tapi bagi Michael ini adalah kesempatan bagus untuk membuktik
Read more

Bab 459

Untungnya, Michelle tahu batasan untuk menyukai Michael. Michael adalah suami sahabatnya. Walaupun dia menyukainya, dia harus menyembunyikan perasaannya. Dalam langkah terakhir Michael, permainan mereka berhenti. Evie mendesah, "Kupikir permainan ini tidak akan sulit. Aku tidak menyangka kamu cukup lihai. Aku harap kita tidak bertemu lagi di pertandingan resmi."Michael tersenyum, "Tenang saja. Aku tidak berminat ikut pertandingan resmi."Evie menaikkan alisnya. Saat dia tiba di Yuncheng, dia sempat mendengar kabar permainan Michael. Sekarang dia sudah merasakan bagaimana menjadi lawan tanding Michael. Menurutnya, Michael tidak menunjukkan kelemahan dalam permainannya. Hanya orang bodoh yang bisa menganggapnya remeh. "Evie, jangan berkecil hati. Dia hanya beruntung bermain bagus hari ini." Saat Michelle menyemangati Evie, dalam hatinya dia mengagumi Michael dalam permainan ini. Tapi bagi Michael, pertandingan ini tidak ada artinya. Dia melihat ke arah Bella dan menatapnya p
Read more

Bab 460

Keesokan harinya, Michael bangun lebih pagi dari pada Bella. Selain cuaca yang tidak mendukung, Bella tidak pernah absen untuk lari pagi. Sepertinya mereka tidur larut malam. Bella masih tertidur. Terpaksa Michael lari pagi sendirian. Gunung Yunding pada pagi hari adalah tempat terbaik untuk menghirup udara segar. Kebanyakan orang kaya yang tinggal di Yuncheng punya alat olah raga sendiri. Jadi jarang ada yang lari pagi kecuali Michael dan Bella.Tapi hari ini, Michael melihat dua orang yang berdiri di puncak gunung. Kehadiran dua orang ini membuat Michael sediki mengernyitkan dahi. Tempat tinggal mereka jauh dari sini. Tapi kemunculan mereka sudah bisa Michael tebak. "Kakek, Michael datang," bisik Ruby pada kakeknya, Teddy. Teddy mengangguk, "Ayo kita berpura-pura ngobrol.""Ok," kata Ruby.Michael terbatuk perlahan. "Ah, Michael, kebetulan sekali. Apa kamu sedang olah raga?" kata Teddy sambil berpura-pura terkejut. "Hebat sekali. Kalian datang jauh-jauh ke sini untuk b
Read more
PREV
1
...
4445464748
...
333
DMCA.com Protection Status