Home / Urban / Suami Dibuang Sayang / Chapter 2991 - Chapter 3000

All Chapters of Suami Dibuang Sayang: Chapter 2991 - Chapter 3000

3330 Chapters

Bab 2991

"Tetua Ketujuh, kamu sudah lama tidak ke luar dari Paviliun Gunung Biru sehingga kamu tidak tahu banyak tentang Michael. Tapi Michael tidak pernah menggunakan pedang sebagai alat membunuh!” ungkap Rahel sambil menatap mereka yang ada di angkasa. Dia tidak dapat menerima kenyataan ini untuk sementara waktu. "Tidak mungkin,” ujar Tetua Ketujuh sambil menggelengkan kepala. “Melihat teknik pedang anak itu. Teknik pedangnya tidak hanya indah, tapi juga sangat lentur. Terlihat jelas teknik itu tidak dia pelajari baru-baru ini. Menurutku dia sudah mempelajari teknik ini dari sejak lama. Dia tidak mungkin bisa ....” Keterangan Tetua Ketujuh sulit Rahel pahami. Rahel sudah menyelidiki Michael dari sejak lama. Dan selama itu pula, dia sering melihat Michael bertempur. Dalam setiap pertempurannya, Michael tidak pernah menggunakan pedang apalagi teknik pedang yang saat ini sedang dikagumi oleh Tetua Ketujuh. Tapi kenyataannya Michael bisa menggunakan pedang, dan gerakannya bagus seka
Read more

Bab 2992

"Michael, awaaas!” teriak Rahel saat melihat Felix bangkit hendak menyerang Michael. Meskipun Rahel masih kesal pada Michael, tapi dia masih mengkhawatirkan pria yang ada di hatinya itu. Dia pun berusaha mengingatkan Michael. Kejadiannya begitu cepat. Felix sudah menggenggam pedang panjangnya saat Rahel mengingatkan Michael. Dia tiba-tiba terbang ke arah Michael dengan kecepatan luar biasa sambil berteriak penuh amarah. Michael baru saja melepaskan Felix. Pemenangnya pun sudah ditentukan. Michael pun sudah melonggarkan kewaspadaannya dan turun dari angkasa. Namun jarak yang terlalu dekat membuat Michael tidak siap mendapat serangan mendadak Felix! Pertarungan telah selesai. Semua orang yang menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri. Dibalik tangis pilu Rahel, semua orang diam-diam menyesalkan sikap Felix yang tidak ksatria, licik dan memalukan. Semua yang dilakukan Felix menggambarkan ketidakmampuan Felix dalam menghadapi Michael. Michael juga merasakan ada napas
Read more

Bab 2993

Tetua Ketujuh terdiam seolah-olah sedang memikirkan sesuatu. Rahel mengarahkan pandangan pada anak buahnya yang baru saja memeriksa Michael. “Cepat katakan!” ucapnya dingin. Anak buahnya terkejut lalu mengangguk, “Nona, aku tidak memeriksa seteliti Tetua Ketujuh. Aku hanya tahu kalau Michael dalam keadaan kritis. Lukanya sangat serius.” Luka serius?! Kritis?! Otak Rahel tiba-tiba mendengung saat mendengar keterangan anak buah Tetua Ketujuh. Tubuh Felix gemetar. Dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Felix memang ingin mengalahkan Michael, tapi ini hanya pertarungan biasa antar pria. Dia hanya ingin membuktikan kalau dirinya lebih kuat dari Michael. Bagaimanapun juga, Keluarga Fang dan Keluarga Lu memiliki sejarah panjang dalam persahabatan. Dan Keluarga Lu memiliki Rahel sebagai jagoan yang tak tertandingi. Kecantikan dan latar belakang keluarga biasanya menjadi alasan umum setiap pria untuk mendekati seorang wanita cantik. Namun, sudah bukan rahas
Read more

Bab 2994

Perut Michael yang sekuat baja terlihat di depan semua orang sesaat setelah pakaiannya dibuka. Namun, perut itu tidak memiliki bekas luka sama sekali hingga membuat wajah Rahel sedikit merona. "Kalian lihat dengan jelas?” ucap Tetua Ketujuh dingin. "Memang benar kamu memukul Michael di bagian perut. Tapi apakah kamu melihat luka di perutnya? Tidak, tidak ada luka sama sekali.” "Aku akui kamu berhasil melayangkan serangan mendadak, tapi seranganmu tidak membahayakan lawanmu meskipun pukulanmu keras sekali!” "Jadi bisakah kamu menutup mulutmu dan mulut anak-anak buahmu yang bau itu? Kalian berisik sekali!” Sindiran pedas Tetua Ketujuh bagai tamparan keras bagi Felix. Semua orang dari Kota Huangmo langsung tak bisa berkata-kata. Rasa malu langsung menyebar ke seluruh wajah mereka. Perut Michael tidak terlihat ada luka sama sekali. Itu artinya semua bualan mereka terdengar seperti sebuah lelucon. Ucapan Tetua Ketujuh pun terus mengiang liar di telinga mereka
Read more

Bab 2995

Felix yang selama ini membanggakan dirinya sendiri berubah pucat. Matanya dingin sambil terus menerus menggelengkan kepala. Dia mundur perlahan. Tidak mungkin, ini benar-benar tidak mungkin! Mengapa Michael bisa bertempur dengan para jagoan tadi begitu lama dalam keadaan luka separah itu?! Tidak mungkin ada orang yang bisa bertahan setelah melalui pertempuran seperti tadi. Michael tidak akan mungkin bertahan. "Bohong, kamu bohong. Dengan luka separah itu, tidak mungkin ada orang yang bisa melawan orang sebanyak itu seorang diri. Bahkan untuk melarikan diri saja akan sulit,” teriak Felix. "Tentu saja orang bisa berbohong. Tapi faktanya tidak dapat disangkal dan bukti tetaplah bukti. Kalau kamu pikir aku telah membuat kesalahan dengan diagnosaku, panggil saja orang lain yang kamu bawa yang mengiringi pasukanmu agar kamu yakin,” ujar Tetua Ketujuh dingin. "Felix, kamu pikir Tetua Puncak Gunung Biru berbuat curang atau tidak profesional dalam mendiagnosa luka Micha
Read more

Bab 2996

Walaupun luka Michael sulit disembuhkan, tapi nyawa Michael berhasil diselamatkan berkat bantuan Tetua Ketujuh yang melakukan segala macam cara untuk mengobati Michael. Luka parah di punggung Michael berangsur membaik dengan cukup pesat setelah melalui proses penyembuhan sehari semalam. Tapi masalahnya adalah .... Dua hari telah berlalu, tapi Michael masih saja koma dan belum sadarkan diri sampai saat ini. Kondisi ini membuat Tetua Ketujuh dan yang lainnya bertanya-tanya. Hanya Michael sendiri yang tahu sejauh mana tubuhnya terluka dan seberapa lelah dirinya. Tubuh Michael sudah hampir mencapai limitnya setelah mengalami berbagai macam serangan dari sekelompok Biksu Iblis. Bahkan tubuhnya meledak dan mengobati sendiri untuk menyelamatkan diri dari kehancuran. Semua proses penyembuhan yang dilakukan tubuhnya membuat Michael tersudut ke ambang kematian. "Kalau saja bukan karena daya tahan dan kemauannya yang sangat kuat, dan andai saja dia hanya manusia biasa, Micha
Read more

Bab 2997

Dia duduk terdiam. Giginya menggertak dan wajahnya dingin. Kemudian dia mengeluarkan pisau dengan ganas. Bilah pisau berkilat dingin meskipun dalam gelap hingga membuat orang-orang merasa terintimidasi. Sorot matanya menatap tajam. Dia mengangkat tubuhnya dan bicara dengan cepat, “Apa yang kamu lakukan, Nolan?” Sebagaimana semua orang tahu, Nolan sangat percaya pada Michael. Namun, sudah menjadi hal yang biasa, orang bisa mengalami berbagai halusinasi saat dalam keadaan sangat kelaparan atau terkungkung dalam ruang tertutup terlalu lama. Apalagi saat hari-hari yang dialami belakangan ini yang sangat ekstrim. Seperti hari kemarin, ada beberapa murid yang mengalami halusinasi. Mereka bersikap aneh dan kasar, bahkan ada yang menjadi sangat agresif. Serangan para zombi begitu kuat sementara kekuatan pengikut Kelompok Misterius sangat lemah sehingga membuat mereka mudah dikuasai. Dan kini, Nolan yang memiliki kekuatan tertinggi di antara mereka juga mengalami halusinasi.
Read more

Bab 2998

Mira syok dan ketakutan. Meskipun Mira telah melewati pertarungan berdarah yang tak terhitung banyaknya dan melihat berbagai macam kekejaman, tapi apa yang dilihatnya melalui celah pintu kali ini membuat dirinya ketakutan dan jantungnya berdebar kencang. Dia melihat Nolan memotong celana panjang bagian kaki kanannya kemudian menarik celananya hingga ke paha lalu mengikat erat pahanya dengan kencang. Nolan mengambil pisau yang bersinar perak. Dia merapatkan giginya dan menutup mata! Membingungkan! Sebuah suara terdengar berusaha diredam! Mira sebenarnya sudah terbiasa berada dalam situasi seperti ini. Dia sudah biasa melihat banyak tangan dan anggota badan yang hancur dalam sebuah pertempuran. Namun, yang menakutkan baginya saat ini adalah tindakan yang dilakukan Nolan. Nolan menahan rasa sakit yang menusuk. Dia memutar pisaunya dan menaruh sesuatu ke dalam baskom! Mata Mira terbelalak. Dia terhuyung beberapa langkah ke belakang. Apa yang dia lakukan?
Read more

Bab 2999

"Bangun, bangun. Michael, dia bangun.” Para murid Paviliun Gunung Biru yang selama ini berjaga di sisi Michael langsung berdiri penuh semangat dan berlari sambil berteriak ke luar tenda begitu Michael membuka mata. Michael membuka mata dan mengarahkan pandangan ke sekelilingnya. Meskipun tenda yang ditempatinya hanya tenda sementara tapi dekorasinya sangat mewah. Tirainya terbuat dari kain sutra berkualitas tinggi dan interiornya dipenuhi dekorasi yang sangat indah. Tenda ini lebih terlihat sebagai tempat tinggal di luar sementara dibanding asrama sementara. Sebuah kemewahan yang menakutkan! Kamu melakukan semua ini, Rahel! Begitu nama Rahel melintas di kepalanya, Michael segera berpikir jernih dan bangkit dari tempat tidur dengan cepat. Tetua Ketujuh bersama beberapa orang lainnya bergegas masuk ke dalam tenda. Mereka yang melihat Michael duduk, segera membantu Michael untuk kembali berbaring dan memeriksa nadi Michael. Pemeriksaan nadi dan luka yang dijalani Mich
Read more

Bab 3000

“Tuan Muda, mari kita bersulang,” ujar seorang anak buah Felix yang mengangkat gelasnya tinggi."Tuan Muda, aku juga ingin bersulang denganmu.” Felix merasa sangat senang melihat semangat bersulang anak-anak buahnya. Dia menanggapi dengan antusias dan mengangkat gelasnya. Semua orang duduk setelah bersulang dan minum wine-nya. "Orang-orang dari Puncak Gunung Biru meminta kita menunggu di sini untuk sementara demi Michael. Lihat tempat ini. Membosankan sekali,” seseorang yang sudah mabuk melampiaskan unek-uneknya. "Apa-apan ini? Dia hanyalah seonggok sampah. Sial, menyuruh kita menunggu di sini sama saja dengan membunuh kita!” "Kalau aku boleh berpendapat, Tuan Muda seharusnya memukul sampah itu sampai mati. Kita lebih baik mengikuti upacara pemakaman sampah itu daripada harus menghabiskan waktu di sini.” "Sampah ini sudah tidak sadarkan diri sejak dua hari lalu. Aku tidak tahu kapan dia bangun!” Saat salah satu dari mereka bicara, yang lain menimpali. Merek
Read more
PREV
1
...
298299300301302
...
333
DMCA.com Protection Status