Home / Urban / Suami Dibuang Sayang / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Suami Dibuang Sayang: Chapter 181 - Chapter 190

3330 Chapters

Bab 181

"Bella, lihat saja nanti. perusahaan ini akan jadi milikku," kata Edward dengan nada dingin.“Ketika aku menikah dengan keluarga Han nanti, aku akan membuatmu tidak bisa mengangkat kepala selama sisa hidupmu.” Selesai berbicara, Amanda meninggalkan ruangan bersama Edward."Dia tidak tahu benih apa yang dia tabur.""Kita tunggu saja. Mungkin nanti dewi keberuntungan akan memihak kita.”"Dia salah memilih musuh."Setelah semua orang meninggalkan ruangan, Bella kembali ke kantornya. Dia tahu sudah memancing permusuhan, tapi itu tidak masalah. Bagaimanapun, tidak akan ada yang meremehkannya. Tidak ada alasan untuk bersikap lembutSaat waktunya pulang, Bella masuk ke mobil. "Sekarang mereka semua menginginkanku mati."Michael tidak berkomentar. Tapi jika ada yang berani menyentuh Bella, dia sendiri yang akan membuat mereka menemui ajal.Seminggu kemudian. Di rumah, Berta sedang sibuk membuat sup. Dia mendengar bahwa Bella akan kembali hari ini. Jadi dia ingin menyambut kedatangan
Read more

Bab 182

Ketika Bella bangun di pagi hari, dia tersipu malu saat dia melihat postur tidurnya salah.Bella memandang Michael dengan sembunyi-sembunyi. Untungnya dia masih tertidur yang membuat Bella merasa lega.Jika Michael melihat posisi ini, pasti akan memalukan.Baru saja Bella menarik kakinya secara diam-diam, tiba-tiba dia merasakan sebuah tangan meraih pergelangan kakinya.Dengan wajah tersenyum, Michael membuka matanya. "Kamu ingin kabur ya setelah menindihku sepanjang malam?""Ah! Kamu ... kapan kamu bangun?" Bella berkata dengan panik.Sebetulnya Michael sudah bangun duluan. Tapi dia tidak bergerak karena takut mengganggu istirahat Bella. Selain itu, sentuhan kulit ke kulit semacam ini sangat berharga. Tentu saja, perlu dihargai setiap menit dan setiap detik.“Kakimu berada di atas dadaku. Tentu saja aku terbangun,” ujar Michael.Mendengarnya, wajah Bella berubah kesal. "Maksudmu, kakiku gemuk?” Wajah Michael tercengang. Dia tidak menyebutkan beratnya. Bagaimana Bella bisa sa
Read more

Bab 183

Keduanya berangkat menuju ke sebuah desa kecil di pinggiran Kota Yuncheng.Setelah bertanya sana-sini, mereka menemukan rumah Spence. Rumah bata merah tua itu tampak goyang jika diterpa angin dan hujan. Sulit membayangkan bahwa sosok seperti Spence benar-benar tinggal di tempat yang lusuh seperti itu.Michael tidak berani mengetuk pintu kayu itu. Dia takut pintu itu akan copot. Dengan suara berderit, Spence mendorong pintu. Saat dia melihat Michael dan Mark, matanya tidak berkedip.Setelah masuk pintu ada halaman kecil. Walaupun becek, tidak ada rumput liar. Sepertinya dia biasa menjaga kebersihan rumah.Dalam waktu singkat, beberapa penduduk desa datang ke halaman dan berteriak."Kamu berhutang kepada kami. Kapan kamu akan membayarnya kembali?""Kamu bersembunyi di rumah setiap hari. Kamu pikir hutangmu akan lunas? "Sialan, kalau kamu tidak bisa membayar, kenapa kamu tidak menjual putrimu?"Ketika orang-orang itu berbicara, mereka juga melemparkan batu ke arah Spence. Mer
Read more

Bab 184

Ketika meninggalkan desa, Michael melihat seorang gadis kecil. Dia berusia sekitar sepuluh tahun dengan kuncir kuda.Saat melihatnya, Michael tahu kenapa Spence menghabiskan banyak uang. Pakaian di tubuh gadis kecil itu terlihat bagus."Memang ternyata Spence punya uang untuk membelanjakan barang bagus untuk putrinya. Tidak heran dia tidak mau membantuku saat aku menawarinya uang," kata Michael sambil tersenyum.Ekspresi Mark menjadi serius karena Michael baru saja mengatakan bahwa Raymond akan mati malam ini. Menurutnya, ini bukan tugas yang mudah.Ada banyak pengawal di samping Raymond. Semuanya adalah petinju tangguh. Penjagaan Raymond sangar ketat, bahkan saat dia liburan. Mungkin ada peluang untuk membunuhnya. Tapi karena penjagaan ketat, pasti usaha itu menimbulkan kegaduhan."Michael, apa yang akan kamu lakukan terhadap Raymond?” tanya Mark. "Apa ada jalan lain? Kita harus membunuhnya atau dia yang akan membuat masalah denganku." Setelah melihat video dari Mark, Michael s
Read more

Bab 185

Setelah memarkir mobil, Michael berjalan masuk ke The Emerald. Michael disambut oleh wanita cantik dengan make up tebal. Wanita itu adalah manajer di tempat pijat. Saat Michael mendatanginya, sang manajer menyambutnya dengan antusias. "Selamat datang Tuan, anda ingin masuk ke lantai berapa?"The Emerald dibagi menjadi tiga lantai. Di lantai pertama, terdapat pelayanan pijat kaki. Di lantai dua, pelayanan pijat mandi. Sedangkan lantai tiga adalah surga bagi kaum pria. Asalkan punya uang, tidak ada yang tidak bisa dinikmati di sini."Lantai tiga," kata Michael.“Silakan ikut denganku.” Saat Michael mengatakan lantai tiga, sang manajer menjadi lebih antusias.Masuk ke lantai tiga, suasananya sangat elegan. Terdapat ruangan-ruangan kecil. Michael meminta kamar dan pelayanan yang paling mewah. Pencahayaan di ruangan itu temaram. Sang manajer memperkenalkan Michael ke berbagai layanan beserta harganya, juga menu. Yang disebut menu adalah informasi dari masing-masing wanita. Bentuk
Read more

Bab 186

Melihat sang manajer akan melepaskan pakaiannya, Michael tahu dia salah paham. Michael cepat-cepat mengoreksi. "Aku memanggilmu karena butuh bantuanmu.”“Bantuan?” Sang manajer memandang waspada Michael. “Kamu tidak memiliki permintaan khusus, kan? Aku tidak menerima hal-hal aneh seperti itu.”Michael meringis. Dia tidak heran dengan apa yang dipikirkan sang manajer. “Aku ingin tahu di ruangan mana Raymond dilayani. Juga berapa banyak anak buahnya yang mengikutinya sekarang,” Michael menjelaskan. Meskipun dia tahu Raymond sudah datang di The Emerald, dia tidak berani keluar dari ruangan. Jadi bertanya pada sang manajer adalah cara terbaik."Tuan Raymond? Memangnya apa yang ingin kamu lakukan?" Sang manajer memandang Michael keheranan. Raymond adalah pelanggan tetap The Emerald dan merupakan pemilik ring tinju illegal. The Emerald membuat layanan khusus untuknya. Raymond tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk mendapat layanan. Hal ini menandakan betapa terkenal reputasinya. "
Read more

Bab 187

Raymond melihat ada seorang pria yang masuk ke dalam ruangan. Dia duduk dari tempat tidur dan berkata dengan nada menghina, "Wah, kemampuan yang bagus bisa menangani dua anak buahku di luar secara diam-diam.”“Mereka sudah menunggumu di neraka, sekarang giliranmu!” Michael berjalan menuju ke arah Raymond. Dua anak buahnya yang tersisa berdiri di depan Raymond. "Brengsek. Aku sudah lama bekerja di ring tinju. Jika kau berhasil membunuhku, aku akan menjadi bahan tertawaan."“Mereka bisa melindungimu?” Michael tersenyum mengejek. Dibanding orang biasa, mungkin keduanya lebih kuat. Tapi bagi Michael, mereka bukanlah apa-apa. “Coba saja. Aku harap kamu tidak mati menyedihkan.” Setelah berbicara, Raymond kembali berbaring dengan santai. Kedua anak buahnya bersiap-siap. Mereka menatap Michael dengan tajam. "Apakah kau ingin merasakan mati?""Bagaimana dengan patah kaki? Apa kamu pernah merasakannya?"Michael tidak punya waktu untuk berbasa-basi. Dia langsung beraksi. Kali ini dia
Read more

Bab 188

Melihat Bella sudah tertidur, Michael tidak banyak bertanya. Dia tidur sepanjang malam di lantai.Ketika Michael terbangun pada jam enam keesokan harinya, dia mendengar suara ketus Bella. "Hari ini aku mau lari sendirian, jangan ikuti aku. Aku juga akan pergi ke kantor sendiri, kamu tidak perlu mengantarku."Apa yang terjadi?Bella baik-baik saja kemarin. Mengapa sikapnya berubah begitu cepat hari ini?Apa yang sebenarnya terjadi? Michael pernah mengalaminya. Ada beberapa hari dalam sebulan ketika seorang wanita memiliki temperamen yang naik turun. Ini mungkin alasannya.Michael menyentuh kakinya. Memang tidak cocok untuk berlari hari ini. Meskipun tulangnya tidak patah ketika dia melompat dari lantai tiga tadi malam, dia harus istirahat selama sehari.Di gerbang pintu masuk vila, Bella sebenarnya mencoba menunggu selama tiga menit. Namun akhirnya dia berlari sendirian dengan cemas.Sepertinya Michael benar-benar lelah semalam. Kalau tidak, bagaimana mungkin dia benar-benar
Read more

Bab 189

Seharusnya Michelle tidak menelepon Bella.Michelle menyesal setengah mati bahwa dia sudah memberi informasi ini kepada Bella tanpa bertanya terlebih dahulu pada Michael. Tapi dalam situasi ini, penyesalan sudah tidak ada gunanya.Karena Bella menolak untuk berbicara dengannya lagi, Michelle harus bertemu Michael dan bertanya. Jika ini adalah kesalahpahaman, mungkin hubungan keduanya bisa pulih. “Aku harus bertemu dengannya.” Michelle menekan nomor Michael. Saat Michael menjawab telepon Michelle, dia sedang dalam perjalanan ke tempat Spence. “Aku ada urusan hari ini, lain kali saja.""Kita harus bertemu. Kalau tidak, jangan salahkan aku situasinya tidak bisa diselamatkan," ancam Michelle.Michael tidak tahu apa yang dimaksud Michelle tapi ini bukan pertama kalinya Michelle bersikap seperti ini, jadi Michael tidak menghiraukannya dan menutup telepon. Ketika telepon Michelle ditutup, dia sangat marah sehingga tidak bisa menahan diri untuk tidak membanting ponselnya ke lantai. T
Read more

Bab 190

Saat Spence meninggalkan kantor kepala sekolah, meja sudah hancur.Kepala sekolah yang melihat kekacauan di depannya hanya bisa terdiam.Kekuatan orang ini sangat mengerikan, bahkan bisa menghancurkan sebuah meja dalam sekejap.Kepala sekolah menghela napas panjang dan berkata dalam hati, "Sepertinya uang bukan segalanya. Jika tidak hati-hati, taruhannya nyawa. Tuhan sudah memberkatiku hari ini."Saat Spence kembali ke rumah, dia melihat ada mobil parkir di depan rumahnya. Dia bergegas berjalan dengan perasaan tidak senang.Di halaman rumah, Michael berjongkok di samping anak perempuan Spence. Setelah berbincang sejenak, dia jadi tahu putri Spence bernama Virginia. Michael cukup terkejut dengan nama tersebut.Spence orang yang vulgar. Tapi Michael cukup terkesan dengan pemilihan namanya. “Virginia barusan bercerita padaku, dia baru saja dikeluarkan dari sekolah?” Michael berdiri dan bertanya pada Spence.“Kepala sekolahnya memang brengsek. Bagaimana mungkin putriku bisa berkel
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
333
DMCA.com Protection Status