Home / Urban / Suami Dibuang Sayang / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Suami Dibuang Sayang: Chapter 171 - Chapter 180

3330 Chapters

Bab 171

“Bella, kemana Michael. Kenapa dia belum datang juga?” Melihat sorot mata liar dari para pemabuk itu membuat Michelle cemas.“Hai cantik. Apa yang kamu katakan barusan?” ujar salah satu pemabuk sambil menyentuh bahu Michelle. Michelle mencoba mengelak sambil berkata, “Jangan sentuh aku!”“Wah, galak juga ya. Aku suka wanita galak.”Bella yang tahan dengan kejadian itu lalu berteriak lantang, “Helena! Apakah kau merasa berhak melakukan semua ini, hanya karena perselisihan di antara kita?”“Bella, coba hitung ada berapa banyak pria di sini. Apakah mereka semua pernah jatuh cinta padamu? Mungkin salah satu dari mereka yang sengaja melakukan ini padamu,” Helena berkata dengan dingin. “Hai cantik. Kamu lupa ya apa yang kita lakukan tadi malam?” ujar salah satu pemabuk dengan nada menggoda. “Dasar pemabuk. Kita kenal saja tidak, jangan ngawur!” jawab Bella menghindar.“Wah keterlaluan kamu ya.” Salah seorang pemabuk itu lalu menampar keras wajah Bella.“Apakah kita harus memangg
Read more

Bab 172

Di kantor Denis.Michael duduk di sofa, dan Denis berdiri di sampingnya. “Bro Michael. Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Denis. Tiga tahun yang lalu, dia hanya orang biasa. Michael yang memberinya kesempatan hingga bisa seperti hari ini.Walaupun Denis punya banyak koneksi, Michael tetap punya peran penting dalam hidupnya. Denis sadar bahwa dengan mudah Michael bisa mengambil semua ini kembali. “Hari ini aku menemani istriku ke reuni sekolahnya. Sekalian saja aku menemuimu. Kita sudah lama tidak bertemu, kan?” tanya Michael sambil tersenyum.Mendengar ucapan Michael, Denis lalu berkata, “Iya, kita sudah lama tidak bertemu. Aku tidak akan pernah lupa atas budi baikmu.”“Kamu tahu kan, segala sesuatu yang kamu miliki hari ini, aku bisa dengan mudah mengambilnya kembali?” ujar Michael ringan. Denis terkejut ketika mendengar hal ini. Bagaimana mungkin Michael bisa berkata seperti itu?“Michael, apakah aku melakukan kesalahan padamu?” Denis dengan gugup bertanya.Michael meng
Read more

Bab 173

Konyol sekali!Kalau memang dia punya kemampuan, dia tidak akan menjadi pecundang di Kota Yuncheng.“Bella, aku ingin kau juga berlutut,” perintah Helena.Bella mengangkat kepalanya sambil berkata, “Jangan coba-coba memaksaku.”Helena tahu kalau Denis sudah menganggap Thomas seperti anaknya sendiri. Jadi selama ada Denis yang membantunya, dia tidak takut. Helena menjambak rambut Bella lalu berkata, “Dan kau berpikir aku akan diam saja? Coba perlihatkan wajahmu kepada semua yang hadir di sini.”“Lepaskan dia!” Tiba-tiba terdengar suara menggelegar di dalam aula.Melihat kondisi Bella, Michael sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Para pemabuk yang memegang tangan Bella terlempar akibat tendangan keras Michael. Mereka langsung tak berdaya.Michael langsung memeluk tubuh Bella dan memandang wajahnya yang sudah babak belur. Seketika naluri membunuhnya muncul. “Kamu ... Katakan padaku, mana yang sakit?” Michael bertanya hati-hati.Bella lalu menatap Michael. Dia senang Michae
Read more

Bab 174

”Biar nanti paman Denis yang menghajarmu. Dia akan menghabisimu,” Helena berteriak-teriak histeris. Melihat istrinya histeris, Thomas yang masih penuh dengan darah lalu berkata, “Jangan takut. Paman tidak akan tinggal diam.”“Aku mau kau membayar mahal akan kejadian hari ini,“ Thomas berkata dengan geram. Kepala Helena sedikit pitak karena rambutnya sedikit tercabut akibat perkelahian ini. Bagaimana Denis bisa diam saja.“Denis!” panggil Michael dengan keras.Denis, yang masih terduduk lemas di depan pintu aula, sangat takut mendengar panggilan itu. Dengan terpaksa dia bangun dan melangkah ke dalam aula.“Waduh, itu dia Denis.”“Sekarang Michael benar-benar tidak bisa kabur. Bodoh sekali.”“Kenapa dia sombong sekali? Kalau saja dia punya kesempatan untuk lari. Sekarang pasti Thomas ingin Michael mati. Denis tidak akan membiarkan Michael keluar dengan selamat.”Ketika Thomas melihat Denis, dia merasa sang juru selamat sudah datang. Dengan hidung penuh dengan darah, dia lalu be
Read more

Bab 175

Barusan Denis menyebut Michael dengan panggilan akrab, Bro Michael!Bella sudah babak belur dan teman-temannya tidak ada satu pun yang bisa menolongnya. Tapi ...Tapi mereka juga tidak menyangka ternyata Michael begitu kuat dan bisa membuat Denis bertekuk lutut. Bukan saja para murid, Bella dan Michelle pun ikut heran akan kejadian ini. Bagaimana mungkin Denis kenal dekat dengan Michael? “Barusan, rasanya ada yang bilang kalau ingin memberikan pelajaran pada istriku,” Michael berkata dengan enteng. Denis lalu berkata, “Baiklah.”Kemudian Denis berjalan ke arah para pemabuk anak buahnya. “Coba kalian urus perempuan itu.”Walaupun mereka masih bingung dengan apa yang terjadi, mereka tidak bisa menolaknya.Helena melihat para pemabuk itu berjalan ke arahnya. Walaupun dia dulunya pemberani, tapi setelah menikah dengan Thomas, dia sangat memperhatikan penampilannya. Ini karena Thomas kaya raya dan dapat memenuhi segala keinginannya. Kalau penampilannya sampai rusak gara-gara
Read more

Bab 176

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Bella punya sejuta pertanyaan. Apa yang sebetulnya terjadi? Tapi dia tidak berani bertanya, waktu akan menjawab semuanya. Termasuk siapa sebenarnya Michael.Selama Michael masih mencintainya, itu saja sudah cukup.“Michael, apakah kamu mengenal Denis?” kata Michelle yang duduk di kursi belakang. Suasana dalam mobil terasa tegang. “Aku pernah bertemu dengannya sekali,” jawab Michael. Setelah bertemu dengan Denis tiga tahun lalu, Michael tidak muncul lagi. Dia memang tidak pernah bertemu lagi dengan Denis. Michelle cemberut. Dia tidak percaya dengan ucapan Michael tapi Bella yang duduk di kursi penumpang tidak banyak bertanya. Sadar dengan kondisinya, Michelle terdiam.Namun, Michelle yakin, bahwa Michael tidak seperti anggapan orang-orang di Yuncheng. Dia sangat kuat sehingga mereka salah mengira. Sayang sekali pria seperti dia sudah menikah, dengan sahabat baiknya pula. Setelah diperiksa di rumah sakit, luka Bella hanya luka ringan. Dia bisa pu
Read more

Bab 177

"Michael, kamu benar-benar pintar. Jika bukan kamu yang memberikan saran ini, Edward pasti akan membuat ulah," ujar Bella sambil tersenyum. Kemarin Michael memintanya untuk datang ke lokasi proyek. Sebelumya Bella bingung kenapa Michael memintanya datang ke sana. Sekarang dia mengerti, Edward benar-benar pantang menyerah untuk membuatnya kalah."Aku tahu sifat Edward seperti apa. Dia selalu menunggu waktu yang tepat untuk menaikkan popularitasnya di perusahaan. Jika aku jadi dia, aku pun akan menggunakan kesempatan ini," jawab Michael. Michael bersyukur kondisi Bella baik setelah kejadian kemarin.Bella melihat Michael sedang memandanginya dengan tajam. Tiba-tiba dia teringat dengan apa yang Michael katakan saat meninggalkan Kebun Buah. "Michael, jika benar-benar ada bekas luka di wajahku, apa kamu akan mengirimkan Denis peti mati?" tanya Bella.Michael menggelengkan kepalanya. "Bukan hanya Denis, tetapi juga untuk seluruh keluarganya."Bella terpana saat mendengar ucapan Micha
Read more

Bab 178

Keluarga Su tiba di lokasi proyek. Melihat perkembangan pekerjaan proyek membuat nenek sangat senang. Daerah yang sedang mereka garap ini kemungkinan akan menggantikan wajah utama Kota Yuncheng. Keluarga Su akan ketiban pamor dan menjadi keluarga kelas pertama. Nenek tidak sabar untuk melihat mimpinya terwujud. “Aku pikir tidak akan bisa melihat keluarga kita menjadi keluarga ternama di Yuncheng. Semoga Tuhan masih berbaik hati dan memberiku kesempatan ini.” Nenek terharu melihat kesempatan yang terbentang luas di depannya. "Nenek, jangan khawatir. Di bawah kepemimpinanku, keluarga Su pasti bisa mengejar keluarga Tian. Bahkan mungkin melebihi kekayaan mereka,“ ujar Edward sambil tersenyum pongah. Nenek menganggukkan kepalanya. “Ya, kamu punya ambisi. Aku senang mendengarnya."“Nenek, aku akan menelepon Bella. Kita lihat apakah dia benar-benar ada di sini.” Edward segera mengeluarkan ponselnya. “Nenek, dia mungkin sengaja berbohong. Nenek harus benar-benar hati-hati,” ujar Aman
Read more

Bab 179

"Bella, karena pemilik Weak Water Property sangat menghargaimu, kamu tidak boleh mengecewakannya," ujar nenek tegas.Bella mengangguk dan tersenyum. "Nenek, jangan khawatir, aku akan melakukan yang terbaik. tapi masih banyak hal yang harus aku tangani. Saat aku tidak pergi meninjau langsung ke lapangan, mungkin nenek dapat menunjuk seseorang untuk membantuku menjadi pengawas lapangan."Hanya mengawasi, tidak ada kerjaan lainnya. Nenek melirik Amanda. Edward tidak bisa diizinkan melakukan ini. Di lokasi proyek, pemegang keputusan tetap Bella. Sedangkan pengawas lapangan tidak memiliki hak itu. Ini bisa mengurangi pengaruh Edward.Amanda melihat nenek memperhatikan dirinya. Dia panik. Dia tidak ingin menghadapi matahari setiap hari. Jika kulitnya yang putih terkena sinar ultraviolet terlalu banyak, bukankah kulitnya akan menjadi hitam?“Nenek, aku tidak akan melakukannya. Jangan harap aku melakukan ini.” Amanda menolak sebelum nenek berbicara.Nenek menghela napas. Amanda akan men
Read more

Bab 180

Tercipta keheningan di dalam ruangan. Semua orang saling melirik. Edward tidak menyangka Bella benar-benar berani melakukan hal ini. Tidakkah dia takut menyinggung semua orang?"Bella, kan kamu yang pegang uangnya? Kenapa tanya kami? Tanya saja dirimu sendiri,” kata Edward.“Kantong siapa yang sudah terisi duit perusahaan? Aku tahu betul. Apa kamu ingin aku yang membeberkannya?” ancam Bella.Wajah Edward mengkerut. Jumlah uang yang diambil setiap orang berbeda-beda. Ketika hal seperti ini dibahas, bukan saja hanya memunculkan wajah-wajah marah, tapi juga timbul kekecewaan dari setiap keluarga. "Bella, apakah kamu sengaja ingin menciptakan masalah?" tanya Edward.“Bella, mereka semua juga bekerja untuk perusahaan ini. Jangan lakukan hal ini lagi,” perintah nenek sembari berdiri.Begitu saja komentar nenek? Bella terheran-heran melihat sikap nenek barusan. Memang dia sudah menduga nenek tidak akan memberikan hukuman, tapi seharusnya ada pernyataan lain darinya. Apa nenek masih
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
333
DMCA.com Protection Status