Semua Bab My Wife is My Suspect: Bab 11 - Bab 20

149 Bab

CHAPTER 11

“Leona, jangan menikah.” “Tenanglah, aku tidak akan berhenti bekerja hanya karena sudah menikah,” balas Atlanta dengan tenang. Tidak terpengaruh sedikitpun dengan larangan yang diberikan. “Kau boleh menikah dengan seseorang yang berlatar sama denganmu, memiliki pekerjaan yang bisa mengertimu. Tapi jangan menikah dengan orang asing.” Atlanta tersenyum miring. “Sejak kapan petinggi Hilton ikut mengatur urusan pribadiku? Ini nomor Boss, kenapa kau bisa menggunakannya Valeria?” “Boss marah besar ketika dia tahu jika kau akan menikah, Leona. Aku di utus olehnya untuk melarangmu. Omong-omong jangan menyalahkan tentang petinggi, kau juga bagian dari petinggi Hilton.” “Leona sudah mati lima tahun yang lalu. Aku menikah sebagai Atlanta, jadi katakan pada Boss untuk tenang saja. Kau akan tahu ada beberapa keuntungan yang bisa kau dapatkan jika memiliki seseorang di sampingmu.” “Berhentilah bicara omong kosong. Uru
Baca selengkapnya

CHAPTER TWELVE

Atlanta tidak bisa menahan rasa harunya saat mendengar janji suci yang Dylan janjikan kepadanya dan janjinya kepada Tuhan. Kini giliran Atlanta yang mengucapkan janji suci pernikahan mereka.“I Nyx Atlanta, take you Dylan Jordan to be my husband. I promise to loving and honor you. Ftom this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health. All the day of my life until death do us apart.”“Do you Dylan Jordan take Atlanta to be your wife?”“Yes, I do,” jawab Dylan mantap.Sang pendeta kini beralih kepada Atlanta. “Do you Nyx Atlanta take Dylan Jordan to be your husband?”“Yes, I do.” Dalam hidup Atlanta, ini adalah pertama kalinya Atlanta memutuskan sesuatu tanpa ada keraguan.“Sekarang kalian adalah pasangan menikah. Silahkan melakukan ciuman pernikahan,” ujar sang pendeta mempersilahkan.
Baca selengkapnya

CHAPTER 13

“Kau mirip dengan gadis bernama Leona. Hanya saja kau versi dewasanya saat ini.” Tubuh Atlanta membeku. ‘Apakah Samuel salah satu yang tertinggal di masa laluku? Tapi bagaimana bisa dia mengenaliku? Siapakah Samuel sebenarnuya?’ “Leona?” Atlanta berusaha tetap tenang. “Siapa dia? Mantan kekasihmu?” Mendengar kata ‘mantan kekasih’ Samuel terkekeh. “Bukan. Lebih tepatnya dia—” “ATLANTA!” teriakkan Orion memotong pembicaraan Samuel. Orion masuk terburu-buru dengan sekantung obat di tangannya. “Orion sialan,” rutuk Atlanta pelan, sangat pelan. “Bagaimana sakit perutmu? Aku sudah membawakan obatnya.” Orion mengeluarkan obat sakit perut satu persatu. “Kau pergi terlalu lama hingga sakit perutku sudah membaik,” balas Atlanta sinis. Orion menyodorkan sebutir obat kepada Atlanta. “Maafkan aku. Tetap saja kau harus minum obat supaya sembuh dengan baik. Minumlah.” Samuel berdiri, bersiap hendak pergi. “Bolehkah ak
Baca selengkapnya

CHAPTER 14

Atlanta dan Dylan sebagai pengantin baru harus membuang jauh-jauh rencana bulan madu mereka. Padahal tiket pesawat menuju Maldives sebagai destinasi liburan mereka. Sayangnya, mereka harus menunda rencana mereka. Koper yang sudah mereka siapkan harus kembali di bongkar karena mereka tidak tahu penundaan hal ini akan sampai kapan. Sejujurnya Atlanta merasa kecewa karena Dylan harus membatalkan penerbangan mereka hari ini. Terlebih lagi secara mendadak. “Kita sudah membatalkan penerbangan? Kalau gitu aku akan kembali membongkar koper dan mengganti baju.” Pagi ini Atlanta sudah siap menggunakan paLayan berpergian. Selama hidupnya Atlanta tidak pernah pergi ke luar negeri karena terlalu sibuk bersembunyi menggunakan identitas aslinya. Jadi wajar saja jika Atlanta merasa bersemangat untuk berpergian bersama Dylan. “Sayang, maafkan aku. Ini adalah keadaan darurat, tidak ada yang bisa menggantikannya selain aku. Aku harus—” “Aku mengerti,” potong Atl
Baca selengkapnya

CHAPTER 15

Sudah hari ke tujuh Dylan pergi bekerja. Selama itu pula Dylan hanya mengirimnya pesan singkat sesekali. Tidak ada telpon. Dikarenakan Atlanta masih berada di masa tidak aktif bekerja, rasa bosan telah membunuh Atlanta selama satu minggu ini. Mendengar suara ketukan pintu, Atlanta segera mematikan komputernya dan pergi membukakan pintu untuk tamu yang datang tanpa di undang. “Samuel? Ada apa datang kemari?” Atlanta sedikit terkejut mendapati saudara iparnya lah yang datang. “Boleh aku masuk?” Samuel meminta izin. Meskipun Atlanta sedikit kebingungan, tapi Atlanta tetap membiarkan Samuel  masuk dan duduk manis di ruang tamu. “Mau minum apa?” tawar Atlanta. Samuel bergumam kemudian bertanya, “minuman jenis apa yang Kakakku miliki di rumahnya?” Atlanta berdecak pelan dan duduk manis di sofa. “Aku menyesal telah menawarimu. Ini rumah Kakakmu, ambil minummu sendiri jika haus.” “Hari ini aku datang sebagai tamumu, bukan
Baca selengkapnya

CHAPTER 16

Atlanta yang baru saja selesai mandi tidak menemukan batang hidung Dylan di dapur maupun di ruang tengah. Melihat pintu ruang kerjanya yang sedikit terbuka, Atlanta melototkan mata dan cepat-cepat masuk ke ruang kerjanya.“SAYANG!” teriak Atlanta spontak begitu melihat Dylan sedang memegang ransel hitamnya.Atlanta tersenyum dan merebut ransel hitam tersebut secara halus. “Sedang apa kau disini? Apa kita kedatangan paket?” Atlanta berusaha mengalihkan perhatian.“Iya. Aku memesankan beberapa barang untuk kenyamanan ruang kerjamu. Maaf jika tidak memberitahumu terlebih dahulu.” Dylan tersenyum kikuk seraya menunjukkan beberapa barang yang baru saja ia bereskan.Atlanta mendesah pelan. Dylan benar-benar pandai membuatnya merasa bersalah. Selama sepuluh tahun Atlanta bekerja, ini adalah pertama kalinya Atlanta menyesal karena telah memilih pekerjaan seperti itu.Atlanta maju satu langkah, memeluk Dylan dan menendang
Baca selengkapnya

CHAPTER 17

“Leona. Nama wanita yang telah bunuh diri itu bernama Leona.”Orion menoleh pada Dylan, meminta klarifikasi sebagai karyawan yang telah mengabdikan diri selama lebih dari sepuluh tahun dalam dunia Interpol.“Itu benar, tersangka utama bunuh diri sebelum kasus itu sampai ke tangan Interpol. Kabarnya dia adalah seorang peretas, namanya pernah tercetak dalam sejarah sebagai orang paling muda yang menjuarai kompetisi hacking bank khusus para elite dunia,” jelas Dylan.“Paling muda? Berapa usianya saat itu?”“Lima belas hingga delapan belas tahun. Kemungkinan dia langsung di pekerjakan oleh Hilton sebagai penyerang cyber mereka, karena setelah kemenangan tiga tahun berurut-turut perlahan namanya mulai menghilang.”“Waw, itu sangat keren.” Orion tidak bisa menutupi rasa terkejutnya.“Leona juga menyapu tiga kompetisi utama anti-hacking utama dunia termasuk CTF. Han
Baca selengkapnya

CHAPTER 18

Sebelum pergi ke aula, Atlanta pergi ke basement hotel terlebih dahulu. Atlanta berjalan dengan angkuh menghampiri sebuah mobil box berwarna putih yang terparkir di basement.“Berikan aku dua puluh lima persen, maka aku akan memberikan jaminan jika transaksi ini akan berhasil.” Atlanta melipat kedua tangan di depan dada dan bersandar di mobil.Tentu saja supir mereka menunjukkan raut wajah permusuhan kepada Atlanta. “Siapa kau? Jangan berani bermain-main anak kecil,” remehnya.“Aku memberikanmu kesempatan. Hotel ini sedang di jaga ketat oleh Polisi. Jika aku tidak terlibat, aku yakin transaksi kalian akan gagal.”Acara seminar yang di hadiri oleh orang-orang penting mulai dari pejabat hingga pengusaha memang mengundang kesempatan untuk melakukan transaksi. Sudah pasti jika salah satu dari tamu yang hadir hari ini juga bagian dari dalang transaksi narkoba.“Siapa kau bocah?” tanyanya garang.Wal
Baca selengkapnya

CHAPTER 19

“Bagaimana dengan pintu Timur?”Dylan terpaku melihat wanita berambut panjang hitam berponi yang sedang meminum sampanye. Postur tubuhnya mengingatkan Dylan kepada seseorang yang berada di rumah.“Elang, bagaimana dengan pintu Timur? Kau dengar aku?” ulang dari sebrang sana.“Aku dengar. Pintu Timur biar aku yang tangani,” jawab Dylan, kemudian melangkah menuju pintu timur aula yang di maksud.“Bagaimana jika Atlanta benar-benar ada disini? Tapi untuk apa? Atlanta bukanlah tipe orang yang suka bersosialisasi, acara ini di hadiri para anggota VIP. Bagaimana jika itu Atlanta sungguhan? Apa yang harus aku jelaskan kepadanya alasan aku bisa disini?” Dylan menjadi bertanya-tanya sendiri sepanjang jalan.“Apakah Atlanta mengganti warna rambut menjadi hitam? Seingatku rambut istriku adalah warna cokelat terang. Tapi postur itu benar-benar postur tubuh istriku. Aku tidak mungkin salah menilai mengenai i
Baca selengkapnya

CHAPTER 20

“Kau mau boneka? Aku akan mendapatkannya untukmu.” Suara Dylan membuyarkan lamunan Atlanta.“Boneka?” Atlanta masih belum fokus.Dylan tersenyum dan membayar sejumlah uang kepada penjaga permainan. Dylan memberikan sebuah pistol mainan kepada Atlanta.“Cobalah,” titahnya.Atlanta berdecih sinis. “Kau bilang kau akan mendapatkan bonekanya untukku.”“Setidaknya kau harus mencoba terlebih dahulu.” Dylan masih menyodorkan pistol mainan tersebut kepada Atlanta.“Oke, aku akan coba.” Atlanta menerima pistol yang Dylan berikan. Sebelum Atlanta mulai menembak, Atlanta menatap Dylan dengan tatapan ragu.‘Aku harus berpura-pura bukan?’ pikir Atlanta.Target adalah lingkaran kecil sejajar yang terbuat dari bahan kaleng. Pelanggan harus menembak sepuluh secara berturut-turut supaya bisa mendapatkan hadiah boneka besar.Atlanta sengaja menemb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status