Semua Bab My Wife is My Suspect: Bab 21 - Bab 30

149 Bab

CHAPTER 21

Terpaksa Atlanta mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Leondra walau wajahnya masih di tutupi oleh boneka beruang berukuran besar.“Ada apa? Apa ada yang salah?” tanya Leondra, kebingungan karena Atlanta terus menutupi wajahnya.“Tadi Bibi itu mengejekku karena tidak punya bukti jika aku memiliki boneka yang lebih besar dari Bibi itu. Mungkin dia merasa malu setelah bertemu dengan ayahku.”Atlanta mengumpat dalam hati mendengar alasan yang di berikan oleh si cilik menyebalkan itu. Tak ingin berlama-lama lagi, Atlanta melambaikan tangan boneka beruang.“Sampai jumpa!” usirnya dengan suara yang di buat-buat serak.Walau dua puluh tahun berlalu, Atlanta tidak ingin berurusan lagi dengan keluarga Adams.“Apa yang kau lakukan?” bisik Dylan. Hari ini Dylan berhasil dibuat kebingungan karena tingkah Atlanta seperti anak kecil.Atlanta menyengir kikuk lalu menggelengkan kepala. Masih berusa
Baca selengkapnya

CHAPTER 22

Dylan yang sedang membeli es krim terkejut mendengar suara tembakan yang begitu nyaring dari atas istana karakter.“Atlanta?”Lupakan soal es krim, Dylan langsung berlari kembali ke atap istana karakter sekencang mungkin. Dylan benar-benar takut jika sesuatu hal buruk terjadi kepasa istrinya.***Mendapatkan serangan pisau tiba-tiba, dengan cepat Atlanta menangkisnya sebelum pisau itu berhasil menyentuhnya. Dalam sekejap Atlanta memutar balikkan keadaan, kini Atlanta lah yang mengacungkan sebuah pisau tepat di depan leher pria itu. “Wow, santailah sedikit.” Atlanta pura-pura terkejut dengan serangan pria itu.Sebelum pria bernama Hilman itu memberontak, dengan cepat Atlanta menodongkan sebuah pistol satu lagi kepada pria itu. Kini pistol dan pisau yang Atlanta pegang bisa kapan saja membunuh pria di hadapannya saat ini.“Sebenarnya aku tidak menyukai cara cepat, tapi aku terpaksa menggunakan cara in
Baca selengkapnya

CHAPTER 23

Atlanta menatap pantulan dirinya di cermin. Mengusap bekas luka yang ia buat sendiri kemudian mendesah pelan. Padahal beberapa hari semenjak kejadian itu telah berlalu, tapi luka Athena tak kunjung sembuh.“Ah, dasar Leona bodoh. Ini akan meninggalkan bekas luka,” gumam Atlanta kemudian ia mengeluarkan ponsel, memesan krim penghilang bekas luka melalui toko online.Tok! Tok! Tok!“Sweetie,” panggil Dylan dari depan pintu kamar mandi.“Ya?” sahut Atlanta, bergegas keluar kamar mandi.“Mau makan malam di luar?”Atlanta menaikkan kedua alisnya. “Di luar?”“Iya, di luar. Mendadak aku ingin kita makan malam romantis.”Melihat Dylan yang mengucapkannya dengan kaku, Atlanta tidak bisa menyembunyikan senyuman gelinya.“Baiklah, mari kita makan malam di luar. Lagipula aku ingin menghirup udara segar malam ini.”Atlanta bergegas per
Baca selengkapnya

CHAPTER 24

“Sepintar apapun kau menutupi identitasmu, kau tetaplah ‘Veela’ keluarga Adams.” Leondra tersenyum miring.‘Veela’ adalah makhluk mitologi yang dikenal cantik dan menggoda namun kejam hingga mematikan. Dikarenakan kecantikannya, Veela berhasil membuat para pria bertekuk lutut dan menyerahkan nyawa mereka.Atlanta tidak suka setiap kali Leondra atau ayahnya menegaskan jika dirinya adalah Veela-nya keluarga Adams. Atlanta tidak sekejam yang orang-orang pikirkan.“Aku serius saat mengatakan berhentilah campur tangan dalam hidupku.”“Hubungan darah kita tidak bisa di bohongi Leona. Aku tahu jika kau bekerja di Hilton saat ini. Keluarlah, kau tahu bukan jika Hilton bukanlah pilihan baik untukmu.”Itulah yang Leondra ingin katakan sejak Leondra mengetahui jika Atlanta terjun ke dalam dunia spionase. Walau hubungan keluarga mereka tak baik-baik saja, tapi Leondra mengetakannya dengan tulus dan pe
Baca selengkapnya

CHAPTER 25

Atlanta memutuskan panggilan saat percakapan mereka sudah berakhir. Atlanta kembali masuk karena tak bisa menahan udara dingin lebih lama lagi. Ketika Atlanta keluar dari ruang kerja setelah menyimpan ponsel rahasia, Atlanta bertemu dengan Dylan yang rupanya sudah terbangun sejak tadi.“Dylan? Sejak kapan kau bangun?”Atlanta tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya mendapati Dylan yang menyadari bahwa ia sudah turun dari ranjang sejak tadi.Dylan berjalan lesu dan memeluk Atlanta dengan manja. “Kau pergi kemana?”“Aku hanya pergi sebentar mengangkat telepon.” Kali ini Atlanta tidak berbohong.Dylan mendongakkan kepala. “Telepon? Dari siapa? Selarut ini?” tanyanya beruntun,Atlanta mengusap rambut Dylan. “Dari sutradara. Dia sedang sedang ada di luar negeri saat ini, jadi tidak menyadari jika disini sudah larut malam. Kami membahas proyek film selanjutnya yang akan aku terjemahkan lagi.
Baca selengkapnya

CHAPTER 26

Valeria mengetuk jari-jarinya di atas meja. Sebuah kebiasaan kecil ketika sedang memikirkan sesuatu.“Veela.”“Ya?” Atlanta menoleh, jarang sekali orang memanggil namanya dengan nama terkutut tersebut.“Bagaimana jika—”“Jika apa?” Atlanta menaikkan kedua alisnya, penasaran.“Bagaimana jika adik iparmu, Samuel sungguh mengenali sosok Leona di masa lalu? Bagaimana jika adik iparmu pernah jatuh cinta dengan sosok Leona di masa lalu?”Atlanta terdiam sesaat kemudian tertawa lepas. Menertawai asumsi Valeria yang terlalu dramatis.“Ayolah, tidak ada genre melodrama dalam kehidupanku. Sosok Leona tidak pernah menarik, itu alasanku tidak pernah mendapatkan pacar selama ini. Aku dan suamiku bertemu karena sebuah keadaan, kami jatuh cinta setelah menikah.”Valeria melipat kedua tangan di depan dada. “Padahal kau jenius Leona. Aku tidak menyangka jika sos
Baca selengkapnya

CHAPTER 27

Atlanta langsung menendang punggung Derrick begitu melihatnya. Membuat pria itu jatuh tersungkur ke tanah.“Kau berencana membongkar Hilton ke Interpol bukan?” serang Atlanta langsung.Derrick belum selama Alanta bekerja dengan Hilton. Akan tetapi pencapaian yang Derrick capai di luar statusnya sebagai agen sangat mengagumkan sebagai seorang ilmuwan.“Beri aku pengampunan. Aku hanya menginginkan kehidupan baru.” Suara Derrick terdengar sangat memohon kepada Atlanta.“Kehidupan baru?” Atlanta berdecih sinis.Derrick berlutut dan memegang kaki Atlanta. Memohon.“Aku akan tutup mulut. Biarkan aku keluar dari Hilton.”“Kau pikir Hilton adalah sekolah tempat dimana kau bisa masuk dan keluar seenaknya?” Atlanta menatap Derrick penuh kekesalan.“Lupakan soal Hilton, beri tahu aku dimana kau menyimpan hasil penelitianmu.” Atlanta mengalihkan pembicaraan.Mel
Baca selengkapnya

CHAPTER 28

Oliver menghembuskan asap rokok. Wanita itu sudah merokok sejak sepuluh tahun yang lalu. Lay yang duduk di sebelah Oliver merasa tak terganggu dengan asap rokok yang Oliver timbulkan, masih fokus menatap layar komputer untuk meretas perusahaan Start Up. “Kau tahu, sebenarnya aku sangat menyukai Leona. Dia sungguh Veela-nya Hilton,” ujar Oliver, membuka topik pembicaraan. Tanpa mengalihkan perhatiannya Lay menaikkan kedua alisnya. “Lalu?” “Hanya saja dia kurang sempurna. Sejujurnya aku sangat menyukai bagaimana cara kerja Leona, aku akui dia adalah agen kesukaanku. Dia bisa merampok tanpa perlu turun tangan ke lapangan, dia pandai bela diri menggunakan berbagai macam senjata dan berlari seperti orang gila karena itu aku tidak mengizinkannya menjadi atlet waktu Leona masih SMU. Leona juga hebat meretas, aku masih ingat ketika CIA panik karena Leona berhasil meretas sistem mereka.”  Lay menghentikkan jari-jemarinya di atas papan keyboard. “Leona kur
Baca selengkapnya

CHAPTER 29

Ketika Atlanta hendak menaruh kembali cangkir di atas meja, Atlanta pura-pura ceroboh dah menumpahkan minum itu ke tangannya.“Astaga, maaf, aku tidak sengaja menumpahkannya. Maaf, padahal kau sudah membuat minuman ini susah payah.” Atlanta segera mengambil tisu dan berusaha membersihkan kekacauannya, di bantu oleh Samuel.“Aku baru tahu jika kau bisa sebodoh itu. Kau pergilah cuci tangan, aku akan membersihkan ini.”Mendapatkan kesempatan emas, Atlanta segera berdiri. “Maaf Samuel.”“Tidak apa-apa,” balas Samuel tanpa mengalihkan perhatiannya.Melihat Samuel sedang fokus membersihkan, Atlanta menempelkan alat perekam suara di tempat yang tak terlihat. Selanjutnya Atlanta segera pergi mencari dimana kamar Samuel berada. Diam-diam Atlanta menaruh perekam suara di bawah tempat tidur Samuel, sebelum itu Atlanta memotret beberapa foto     Ketika Atlanta keluar, Atlanta ter
Baca selengkapnya

CHAPTER 30

“I’m sorry to hear that, tapi berhentilah menempatkan wanita pujaan hatimu padaku hanya karena kami mirip. Biarkan wanita pujaanmu beristirahat dengan tenang di alam sana. Kau masih memiliki banyak waktu untuk mengencani wanita lain, jangan membuang waktu pada wanita yang sudah meninggal.”Atlanta tidak ingin Samuel masih terobsesi pada sosok dirinya di masa lalu. Sosok yang bahkan Atlanta sendiri berusaha untuk tidak mengungkitnya lagi. Atlanta pikir semuanya telah selesai begitu sosok Leona Veela Adams telah tewas dari muka bumi ini. Ternyata ada banyak hal yang belum sosok Leona selesaikan di masa lalu.Samuel mencondongkan tubuhnya ke arah Atlanta, menatap Atlanta tajam. Menunjukkan bahwa Samuel tidak menyukai kalimat terakhir yang Atlanta ucapkan.“Leona belum mati. Aku menemukan banyak kejanggalan dalam kematiannya. Aku yakin jika Leona masih hidup hingga detik ini. Terakhir, aku yakin jika Atlanta dan Leona adalah orang yang sama.&
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status