Atlanta terus melamun sepanjang koridor, membuntuti Dylan yang membawanya menuju kamar. Saat Dylan hendak membuka kunci kamar mereka, Atlanta membuka suara.“Sayang, aku ingin makanan penutup di restoran bawah lagi untuk aku bawa ke kamar. Makanan penutup mereka sangat lezat,” ungkap Atlanta.Dylan menoleh. “Tiba-tiba? Kalau begitu ayo kita turun.”Atlanta memegang lengan Dylan, menahan Dylan supaya tidak ikut dengannya. “Aku bisa sendiri. Hanya sebentar, tidak akan lama. Kau istirahat dulu saja di dalam kamar.”Dylan menatap Atlanta ragu. “Kau yakin? Sendirian? Tidak perlu aku temani?” tanyanya meyakinkan Atlanta.Wanita itu tersenyum. “Aku hanya sebentar, aku janji.”“Tapi—"Atlanta mendorong pelan punggung Dylan dan memaksanya segera masuk ke dalam kamar. “Hanya sebentar, aku bisa sendirian. Percaya padaku. Aku janji akan segera kembali.”&ld
Baca selengkapnya