Tiga hari kemudian .. "Arlesa!" pekik Maysa terbangun dari mimpi buruknya. Dia melihat di sekeliling kamar, tak ada sosok suaminya, hanya ada Inara yang tertidur pulas di atas kasur bersamanya, Maysa menutup wajah dengan kedua tangan, berusaha agar tak menangis namun usaha itu gagal, tetap saja lelehan air itu mengucur deras ke kedua pipinya. "Kamu dimana sayang?" gumam Maysa. Dia beranjak membuka lemari, pakaian-pakaian Arlesa masih tergantung rapi, wangi parfum aroma khas suaminya. Maysa mengambil kemeja biru kesukaan Arlesa, memeluk kemeja itu meluapkan rindu pada tuannya. "Aku masih butuh kamu, Inara anak kita anak kita mencari-cari kamu," lirih Maysa meneteskan setiap air mata ke kemeja itu. Tanpa Arlesa, hidupnya hampa. Sosok sami yang begitu teladan, telaten, terlembut di dunia, kini menghilang begitu saja, tanpa pamit dan tanpa menaruh jejak sedikit pun. Suara Inara terdengar menangis, Mays
Last Updated : 2021-07-30 Read more