Home / Romansa / MUSIM CINTA DI SEOUL 2 / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of MUSIM CINTA DI SEOUL 2: Chapter 61 - Chapter 70

79 Chapters

CEMBURU

"Kau, anak nakal, kau membuatku menangis, kenapa kau baru mengatakannya?" Tanya Dae Song tersedu-sedu.Dae Jung terdiam sesaat, matanya berat menahan kantuk. Namun dia masih mendengar keluhan Kakaknya."Ternyata aku di sayang Ibu, aku ingin memeluk Ibu saat ini Dae Jung," Kata Dae Song lada adiknya.Tak ada rasa gengsi lagi terhadap adiknya, Dae Song menjadi seorang Kakak yang mencurahkan isi hatinya pada saudara kembarnya."Hyung, luapkan semua isi hatimu, lihatlah aku sebagai adikmu yang sebenarnya," Kata Dae Jung.Ada banyak perbincangan yang mereka katakan, Dae Song dan Dae Song mengobrol di telepon layaknya seorang adik-kakak yang saling bercerita tentang kenangan orang tuanya. Ingin rasanya Dae Jung bertemu Kakaknya, namun ia tahu itu akan mengusik Anna lagi, saat ini ketiganya belajar ikhlas menerima takdir yang mereka jalani."Aku sangat ingin dipeluk Ibu, aku sangat ingin tidur dipangkuan Ibu, aku ingin Ibu muncul di dalam mimpiku," Ucap Dae Song mengutarakan keinginannya."B
Read more

PERPISAHAN

Beberapa jam Anna dan Dae Song lewati dengan bercengkrama, Anna berusaha untuk tidak memberatkan Dae Song melangkah lagi, dia tahu suaminya sangat mencintainya, namun Dae Song juga tidak ingin melukai hati Dae Jung lebih dalam. Anna membereskan barang-barang suaminya ke dalam koper, ada kesedihan karena ia akan berpisah dari Ayah calon anaknya."Aku sudah melihat semua yang kamu butuhkan disana," ujar Anna."Terimakasih, Anna.." Hanya itu yang dapat Dae Song ucapkan. Dia tidak ingin mengungkapkan kalimat lebih dari itu, takut menyebabkan Anna bersedih."Apa aku boleh ke bandara bersamamu?" tanya Anna.Dae Song melirik jam tangannya, tidak lama lagi dia akan ke bandara, disana sudah ada Zura dan tim lainnya menunggu. Dae Song pikir jika Anna mengantarnya itu lebih baik sebagai ucapan perpisahan, lagipula Anna akan bersama pengawal yang ia utus untuk menjaga anak dan istrinya selama dirinya berada di Indonesia."Boleh sayang," jawabnya.Anna mulai bersiap-siap, mengganti pakaiannya, ber
Read more

TERBANG KE INDONESIA

Anna kembali ke rumah lama Dae Song, dia memutuskan untuk singgah sejenak karena ingin melihat suasana ruang itu yang sudah nampak sepi. Tetap kedua pelayan yang bertugas di rumah Dae Song, merawat rumah itu hingga tuannya kembali."Kalian jaga baik-baik ya rumah ini, sesekali aku akan mampir untuk mengeceknya," ucap Anna."Baik, Nona. Kami akan merawat rumah ini layaknya masih ada tuan Dae Song," sahut salah satu dari pelayan itu.Anna pamit, setelah mengambil barang belanjaannya yang hadiah dari Dae Song. Anna kembali ke rumah Korain bersama kedua pengawal Dae Song.Di perjalanan, Anna tak henti melihat gambar-gambar Dae Song di ponselnya. Perasaan Anna tidak enak, ia menerka Dae Song pergi ke Indonesia untuk mematikan perasaan cintanya terhadap Anna."Kalian tahu di kota mana Tuan Dae Song akan tinggal?" tanya Anna.Kedua pengawal itu yang berada di jok depan diminta untuk bungkam, Dae Song mewanti-wanti agar kedua pengawalnya tidak membocorkan leyak keberadaan Dae Song jika sudah
Read more

ISU-ISU BEREDAR

Setiba di Indonesia, Dae Song diantar oleh sopir ke Villa barunya yang ada di Bali. Sedangkan Zura dan tim lainnya menetap di apartemen yang tidak jauh dari Villa Dae Song."Barang-batang Tuan akan kami bawa langsung ke kamar," ujar salahsatu pria yang sebagai pelayan di Villa."Hm, oke. Pelan-pelan, jangan sampai terjatuh," kata Dae Song mengingatkan.Dae Song menuju ke kolam renang yang ada di pinggiran pantai. Villa yang ia beli tidak jauh dati pantai, sehingga suasana kedamaian sangat menyentuh hati Dae Song. Menikmati semilir angin, ponselnya berdering lagi, ada nama Dae Jung yang muncul di layar ponselnya."Dari tadi malam ini menelpon, apa yang ingin ia bicarakan?" Dae Song bertanya-tanya seorang diri.Setelah melakukan pertimbangan, akhirnya Dae Song memutuskan menjawab panggilan Dae Jung. Suara adiknya itu terrdegar sayup-sayup di telinganya."Kau menelpon terus, hpku bisa rusak nanti," ketusnya."Aku adikmu, apa kau harus mengatur jadwal untuk menerima teleponku? aku rasa ka
Read more

MENGATAKAN KEPADANYA

Dua Bulan Berlalu..Perjalanan menuju bukit keikhlasan, memenangkan diri yang tak henti bertafakur atas nikmat-Nya..Mengisi ruang-ruang kesedihan dengan rasa syukur..Bertaut dengan doa-doa yang dijadikan harapan berprasangka baik pada Allah..Langkah kaki semuanya tetap pada jalur sama, meraih ridho atas kesalahan yang lalu..Hari-hari Anna disibukkan dengan berbagai rutinitasnya sebagai Ibu juga Ibu hamil yang aktif. Ada berbagai pertemuan sesama muslimah ia lakukan. Seminar buku terbarunya berjudul "109 KEIHKLASAN" yang menjadi best seller dalam kurung satu bulan ini, laris manis di Indonesia juga di Korea Selatan.Hari itu Anna duduk bersama salah satu moderator Islami terkenal dari Negara Eropa, wanita itu sudah mendengar berita tentang Anna yang terjebak takdir harus menikah dengan Kakak iparnya disaat sang suami sedang koma. Wanita muslim cantik itu sangat berempati dengan ketegaran Anna menghadapi cemoohan orang-orang yang menghardiknya."Kamu benar-benar perempuan tegar, Ann
Read more

MAKAN MALAM

Anna kembali membersihkan dirinya, usai menjalankan tugasnya sebagai istri dari jauh, Anna bergegas turun ke taman belakang, Orang-orang rumah sudah menunggunya, termasuk anak-anaknya, Dae Jung, Yuna, dan Ji Yeong. Anna berjalan ke taman dengan gaun hitam motif bunga."Anna, kami hampir mati kelaparan menunggu kamu," ucap Yuna."Aku tadi lama di kamar mandi, lagi menyegarkan badan," sahutnya berkelit.Dae Jung melirik ke Anna lalu segera membuang pandangannya. Sungguh berantakan keikhlasannya bila terus-menerus memandangi wanita yang sudah menjadi mantan istrinya itu."Ayah, Ibu cantik sekali malam ini," kata Micha menarik-narik tangan Dae Jung.Dae Jung hanya menanggapinya dengan senyuman tanpa menoleh ke Anna. Dia tidak ingin imannya dan keikhlasannya melepaskan Anna runtuh hanya karena desakan Micha harus menatap Ibunya."Ayah, Ayah, lihat Ibu," desak putri kecil itu."Iya sayang, Ibumu sangat cantik malam ini," sahut Dae Jung yang harus memandangi Anna sejenak.Saat itu Anna dan Y
Read more

KENZI DAN FRADIC

Obrolan itu semakin panjang ketika Fradic mengutarakan keinginannya. Kakek Yang juga sudah menyetujui hal itu, namun ia kembali menyerahkan kepada Dae Jung, selaku Presdir utama Korain."Ada yang ingin minta tolong kepada Pak Kim Dae Jung, putri saya Kenzi, baru saja lulus master management. Kemzi sangat ingin mandiri, dia tidak ingin bekerja di perusahaan orangtuanya, dia ingin menjadi dirinya sendiri," kata Fradic memulai lagi pembicaraannya.Dae Jung dan Ji Yeong menyimak nya dengan seksama. Sedangkan Anna dan Yuna sesekali melirik ke Kenzi yang tak melepaskan pandangannya dari Dae Jung."Lebih baik Tuan Hang sendiri yang mengatakannya," ujar Fradic yang menyerahkan seutuhnya kepada Kakek Hang untuk menjelaskan kepada cucunya.Kakek Hang menyunggingkan senyuman, dia menatap ke arah Dae Jung sejenak lalu ke Anna. Sepasang mantan pasangan itu nampak saling menjaga jarak, sangat jelas di setiap pergerakan keduanya."Dae Jung, Kenzi ingin mendapatkan pekerjaan di kantor utama Korain, i
Read more

DI INDONESIA

Fradic berkali-kali meminta maaf kepada Anna dan Dae Jung, dia merasa bersalah karena Kenzi terlalu blak-blakan menanyakan tentang kehidupan pribadi keluarga Korain. Sementara Kakek Hang meminta agar Dae Jung dan Anna memaklumi Kenzi."Iya, tidak apa-apa, lagipula wajar jika Kensi menanyakan hal itu, dia pasti kebingungan dengan berita-berita yang beredar, apalagi dia pernah berkomunikasi dengan Kim Dae Song," kata Anna."Iya, Nona Anna. Saya hanya penasaran karena Oppa Dae Song juga tidak pernah menjawab hal ini, jika kami saling berkomunikasi, dia hanya menceritakan hal lain saja, sekali saya meminta maaf," ucap Kenzi.Adegan makan malam itu berlangsung tegang, Anna bahkan sulit menelan makanannya. Dia ingin cepat-cepat ke kamar lalu tidur, melupakan makan malam yang baginya banyak momen memalukan."Anna, wajahmu terlihat pucat, kau terlalu lelah, kasihan anak dikandunganmu," kata Yuna. Seolah dia thu keinginan Anna saat itu.Semua mata tertuju pada Anna, untuk membenarkan perkataan
Read more

INSIDEN DI KANTOR

Semua karyawan tim Dae Song mencari keberadaan Zura, jeritan Zura Sama-sama di pendengaran mereka, semua karyawan Dae Song itu menuju ke dapur kantor dilantai lima. Mereka sengaja berpencar agar lebih mudah menemukan Zura yang sudah tidak bersuara lagi."Jangan ada sendiri-sendiri, aku takut," kata salah seorang wanita itu."Mungkin saja Zura jatuh atau apa, liftnya juga tidak mati, dia kemana ya?" tanya salah seorang karyawan pria itu.Terdengar suara jeritan wanita lagi, tapi suara itu berasal dari ketiga kawannya yang sedang mencari Zura. Mereka bergegas menghampiri ketiga temannya yang sudah berada didapur kantor itu."Kalian kenapa?" tanya salah seorang dari sekelompok pria itu.Ketiga wanita itu menunjuk ke ujung lantai dapur, mereka serentak terkesiap melihat Zura tergeletak dengan cadar ynag terlepas, bajunya pun sudah sobek, seperti ada yang sudah melakukan kekerasan fisik terhadap sekretaris Dae Song itu."Telepon polisi sekarang!" Kata salah satu dari mereka.Ada yang menel
Read more

HASIL PEMERIKSAAN ZURA

Dae Song menceritakan hal yang terjadi di kantornya kepada Anna. Ada kesedihan disetiap intonasi kalimatnya, Dae Song takut jika keselamatan karyawan lainnya terancam lagi. "Apakah Zura selama ini baik-baik saja? Maksudku, dia tidak bermasalah dengan orang lain 'kan?" tanya Anna. "Setahuku dia jarang berkomunikasi dengan orang lain selain dilingkungan kantor, tapi selebihnya aku tidak tahu, aku merasa bersalah, aku yang mengajaknya ke Indonesia," Ucap Dae Song. "Semua itu ujian, Oppa. Jangan merasa bersalah, itu di luar kendali kamu, kita tunggu kabar dokter, ku mohon, jangan matikan ponselmu," Ujar Anna. Karena lama menunggu, sedangkan saat itu Haneul sedang rewel, berkali-kali putra kecilnya itu meminta dipeluk oleh Ibunya, tak ada pilihan lain selain menuruti permintaan Haneul, Anna memilih pamit dari Dae Song untuk sementara waktu. Dae Song kembali berbaur dengan para karyawannya. "Kenapa dokter lama sekali?" Tanyanya khawatir. "Mungkin saja luka Zura parah, Pak.." Beberapa
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status