Home / Romansa / MUSIM CINTA DI SEOUL 2 / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of MUSIM CINTA DI SEOUL 2: Chapter 31 - Chapter 40

79 Chapters

OPERASI DAE JUNG

Mereka semua berkumpul ruangan operasi, kecuali Anna. Saya itu Anna di ruang rawat Dae Jung seorang diri, duduk di atas sajadah dengan tasbih yang memutar di jemarinya tanpa henti. Anna tak henti memanjatkan doa untuk keselamatan Dae Jung, transplantasi paru-paru itu telah dilakukan, dua jam telah berlalu, namun Anna belum enggan beranjak dari sajadah nya. "Ya Allah, aku tahu segala sesuatu yang terjadi atas kehendak-Mu, aku tahu semua manusia dan makhluk hidupmu tidak lepas dari kematian, aku tahu penyakit dan kesembuhan hanya di tanganmu, namun saat ini dengan ketidakberdayaan kami, kami meminta kekuasaanmu, lima tahun suamiku engkau uji, kami ikhlas... Namun berikanlah kesembuhan kepada Kim Dae Jung, berikanlah kesembuhan, menjadi pria tanggung dan hebat seperti sedia kala.." Ucap Anna. Tangisnya membasahi mukenah putihnya. Sementara Ji Yeong, Yuna, Zura menunggu di depan ruangan operasi, pengawalan ketat dilakukan, dari jauh terlihat ada Bu Nas yang datang bersama Koki Choi, mer
Read more

ANCAMAN GANG SANG

Bu Nas masih terdiam, dia hanya tersenyum melihat kepolosan Zura yang hampir mirip dengan Anna. "Suatu saat kamu akan tahu sendirinya, Nona Anna dan si kembar telah banyak melewati masa-masa sulit, tidak mudah melawan takdir, mereka hanya mengikuti arus sesuai jalan mereka, Anna hanya memerankan tokoh cerita gadis protagonis," Kata Bu Nas. Wanita paruh baya itu sudah pandai berkata-kata karena membaca buku-buku Anna yang sangat inspiratif. Zura memahami itu, dia tahu Bu Nas menutupi privasi keluarganya. "Kau kenal mereka dari mana?" tanya Bu Nas. "Hmm, aku hanya kenal karena tidak sengaja bertemu di rumah sakit, kami mengobrol hal-hal yang penting saja, tidak seperti sahabat," Jawab Zura sejujurnya. Dia tidak ingin Bu Nas mengira dirinya teman lama Anna. Setelah pesanan makanan mereka jadi, Bu Nas membayarnya lalu Zura membantu menenteng kresek makanan itu kembali ke rumah sakit. Setelah memasuki lorong, ternyata di depan pintu ruangan rawat Dae Jung ada Dae Song yang hendak
Read more

MELIHAT DUNIA LAGI

Dia minggu kemudian...Kakek Hang tiba di rumah sakit, dia ikut bergabung dengan barusan cucunya yang sedang menunggu keterangan dari dokter, saat itu Dae Song telah lebih dulu pulang, dia tidak ingin kehadirannya malah menambah ketegangan suasana di rumah sakit. "Kenapa dokter lama sekali, aku ingin melihat kondisi cucuku," Kata Kakek Hang. "Sebentar lagi Kakek, mungkin dokter sedang mempersiapkan penjelasannya," Ucap Anna. Selain mendengarkan Dae Jung, Kakek Hang juga sangat menurut dengan kata Anna, baginya Anna adalah bukan hanya sekedar menantu saja, namun sekaligus juga sebagai cucu perempuan yang Kakek Hang sayangi. "Kalian urus semuanya agar keadaan lebih baik, saya hanya jadi penengah bagi kalian saja," Kata Kakek Hang yang mengingatkan Anna dan Ji Yeong. Di usia rentanya, Kakek Hang tidak ingin lagi ikut campur kehidupan pribadi cucunya, menolong Dae Jung dengan menyatukannya dengan Anna sama saja bersikap tidak adil bagi Dae Song. Doker sudah tiba, dokter senior menya
Read more

SIUMAN

Ji Yeong terhenyak mendengar suara latihan Dae Jung, meski belum seutuhnya sadar, tetapi ingatan Dae Jung tak melupakan nama Anna. Ji Yeong yang bingung tetap berusaha berpikir jernih. Dia meminta dokter senior memanggil Anna untuk datang menemui Dae Jung. "Tunggulah Hyung, kami akan memanggil kan Nona Anna," bisik Ji Yeong. Dokter senior mengutus salah satu suster ke ruang rawat Dae Jung. Suster bertubuh tinggi itu masuk menemui keluarga Korain. "Nona Anna diminta ke ruangan recovery, Pasien meminta anda untuk bertemu," Ucapnya. Seluruh keluarga Korain shock mendengarnya tak terkecuali Anna, rupanya pria yang ia cintai itu menginginkan kehadirannya saat ini. Tanpa berpikir panjang, Anna langsung menuju ke ruangan recovery. Kakek Hang dan Bu Nas menghela nafas, mereka hanya menjadi penonton saja menyaksikan kisah cinta segitiga diantara Anna dan si Kembar. Menyanggah perasaan dari ketiganya adalah kesalahan, pikir mereka. "Apakah Dae Jung sempat berbicara?" tanya Anna yang semba
Read more

DATANG

Gang Sang menunggu di luar gerbang kantor salah satu perusahaan yang hampir saja pailit. Gang Sang memperjuangkan asuransi jiwa dari keponakannya, kali ini Gang Sang tidak ingin melepaskan hal keponakannya begitu saja. Merasa rugi jika Hyejin meninggal tanpa menyisakan berupa materi yang baginya semua itu bentuk dari balas budi. "Saya ingin bertemu dengan direktur kalian, pertemukan saya, ini keadaan genting, lihat! Ini surat asuransi perusahaan ini yang dijanjikan ke keponakan saya, Hyejin, dia sudah lama mengabdikan diri disini, seharusnya perusahaan ini menepati janjinya," Kata Gang Sang dengan nada membentak. Jiwa premannya mencuat karena security itu tidak mengizinkannya masuk ke kantor perusahaan. "Pulanglah, ada banyak keluarga seperti mu datang menagih, perusahaan akan menepatinya, tapi tidak untuk sekarang, pulanglah, direktur kami sedang tidak ada di tempat."Dua mobil mewah tiba di depan mereka, dua mobil mewah itu ingin masuk ke dalam halaman kantor perusahaan, satpam ya
Read more

KEJADIAN TIBA-TIBA

Pria itu masih tetap memandangi Gang Sang dengan pikiran yang sudah berkecamuk. Sementara Gang Sang jengah menunggu keputusan direktur itu. "Bagaiamana Tuan? Kapan Tuan akan memberikan uang Hyejin?""Hari ini, asalkan kau berjanji satu untukku," Ucap pria itu mengisyaratkan sesuatu kepada Gang Sang. Penjelasan pria itu secara berbisik, tidak ada satupun yang dapat mendengarnya kecuali Gang Sang. Paman Hyejin itu tercengang, dia tidak menyangka permainan direktur itu di luar nalarnya. "Aku memang butuh pekerjaan, tetapi bagus juga rencana Tuan, terimakasih cek ini, akan ku cairkan segera," Kata Gang Sang, pria itu hanya sedikit senyuman dingin yang membalas perkataan Gang Sang. Gang Sang keluar dari ruangan direktur itu tidak lagi menenteng berkas asuransi Hyejin, melainkan selembar cek dari bank untuk ia cairkan. Raut wajah Gang Sang kebingungan dengan permintaan direktur Hyejin. 'Apa sebenarnya yang akan terjadi, akalu dari dipikir-pikir sangat menguntungkan juga, yang penting a
Read more

BERBICARA DARI HATI

Bu Nas pulang ke rumah, dia mendapati Dae Song sedang bermain bersama Micha dan Haneul, melihat kedatangan bu Nas Dae Song bergegas meminta kedua keponakannya itu beristirahat dikamar, ia tahu Bu Nas juga sedang letih, Dae Song ingin membiarkan Bu Nas istirahat terlebih dulu sebelum menemani si kembar lagi. "Kau sudah pulang Bu Nas, apakah semuanya baik-baik saja?" tanyanya. "Semuanya baik-baik saja, Tuan. Hanya saja Tuan Kim jongin bertemu denganmu, dia selalu menanyakan Tuan," Sahut Bu Nas. Dae Song terhenyak, raut wajahnya panik mendengar Dae Jung ingin bertemu dengannya. "Apakah Dae Jung tahu pernikahan ku?""Belum Tuan, alangkah bagusnya kita semua berhati-hati untuk itu saat ini," Kata Bu Nas mengingatkan. Hembusan nafas lega Dae Sing dapat digunakan dengar oleh Bu Nas. Wanita yang sudah seperti Ibu angkatnya itu hanya tersenyum tipis, tingkah Dae Song memang agak konyol. "Apakah Anna baik-baik saja, Bu Nas? Apa dia tidak kelelahan?" tanya Dae Song dengan suara yang lebih
Read more

DESAKAN

Usai rapat Ji Yeong kembali ke ruangannya, disana masih ada Gang Sang yang sudah jenuh menunggu, melihat kedatangan Ji Yeong, Gang Sang bergegags merapikan kemejanya, kedua pengawalnya yang mengawasinya itu mengangkat bibir sebelah karena semakin kesal terhadap Gang Sang. "Pekerjaan apa yang kau inginkan? Apakah kau pernah bekerja di perusahaan sebelumnya?" Tanya Ji Yeong tanpa basa-basi. Gang Sang tergugu, dia belum pernah bekerja di perusahaan manapun, masa mudanya hanya dihabiskan membantu orangtuanya direstoran kecil, tetapi restoran otu bangkrut karena ulahnya yang seringkali berjudi. "Belum Tuan, tapi saya akan belajar," Sahutnya. Ji Yeong menghela nafas, kehadiran Gang Sang di keluarganya sungguh mengusik mereka. "Kami butuh seseorang yang berpengalaman, kami tidak bisa menerima sembarang orang untuk bekerja di perusahaan kami, kalau anda mau kami memiliki pabrik kecil di pinggiran kota, saya akan memasukkan anda disana untuk awal," jelas Ji Yeong. Gang Sang terdiam, buka
Read more

MENGUNGKAPKAN

Bora di tangkap kembali oleh petugas keamanan rumah sakit jiwa itu, dia dibawa lagi ke ruangannya, Ayahnya hanya dapat melihat aksi brutak anaknya yang kadang memukuli petugas, bahkan sampai meludahi wajahnya. Bora yang tak sadar dengan yang dilakukannya, membuat Ayahnya mengerti betapa menderitanya Bora."Bora tenanglah putriku.. Ini Ayahmu," Ucapnya.Mendengar ucapan Ayahnya, Bora terdiam, dia perlahan menoleh dengan mata yang berkaca-kaca, walaupun keadaan mentalnya sedang tidak baik-baik saja, namun Bora dapat mengenali Ayahnya."Ayah.." Ucapnya."Iya sayang, ini Ayah.""Ayah, aku ingin pulang, aku takut disini, aku ingin pulang bersama Ibu dan Ayah," Kata Bora sembari memeluk Ayahnya."Iya Sayang, Ayah akan membawamu pulang," sahut Ayahnya.Dia segera menemui psikiater yang sering menangani Bora, meminta agar anaknya di rawat dirumah saja, psikiater itu mengizinkan tapi dengan syarat Ayahnya harus bertanggungjawab ketika Bora melakukan hal yang membahayakan dirinya sendiri ataupu
Read more

MASUK KE KAMAR

Anna bangun dari tidurnya, dia melihat jam, ternyata menujukkan pukul tiga sore, dia mengingat Dzuhur dia sempat bagun untuk sholat tetapi karena kelelahan Anna memilih tidur kembali. Panggilan video Dae Jung berulang kali masuk ke ponselnya. Anna ingat tadi siang dia sempat melakukan panggilan video dengan Dae Jung."Aku rasa tadi siang sudah cukup untuk itu," gumamnya. Anna enggan untuk menelpon Dae Jung kembali, bagaimanalin dia harus menjaga perasaan Dae Song, ia pikir itu cara yang adil untuk tidak memihak ke siapapun.Anna beranjak keluar kamar, ada dua pelayan yang menyapanya. Karena saat itu Bu Nas dan Koki Choi sedang menjaga Dae Jung di rumah sakit, Anna khawatir jika kedua anaknya tidak terurus dengan baik."Anak-anak bagaimana?" tanya Anna."Setelah Tuan Song menyiapkan makan siang untuk mereka, Tuan Song mengantarkan mereka ke tempat Moskow," jawab pelayan itu.Anna bergegas untuk kondisi kamar anak-anaknya, sudah sepekan ini Anna tiafk terlalu memperhatikan Haneul dan Mi
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status