Share

KEJADIAN TIBA-TIBA

Penulis: Alna Selviata
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pria itu masih tetap memandangi Gang Sang dengan pikiran yang sudah berkecamuk. Sementara Gang Sang jengah menunggu keputusan direktur itu.

"Bagaiamana Tuan? Kapan Tuan akan memberikan uang Hyejin?"

"Hari ini, asalkan kau berjanji satu untukku," Ucap pria itu mengisyaratkan sesuatu kepada Gang Sang.

Penjelasan pria itu secara berbisik, tidak ada satupun yang dapat mendengarnya kecuali Gang Sang. Paman Hyejin itu tercengang, dia tidak menyangka permainan direktur itu di luar nalarnya.

"Aku memang butuh pekerjaan, tetapi bagus juga rencana Tuan, terimakasih cek ini, akan ku cairkan segera," Kata Gang Sang, pria itu hanya sedikit senyuman dingin yang membalas perkataan Gang Sang.

Gang Sang keluar dari ruangan direktur itu tidak lagi menenteng berkas asuransi Hyejin, melainkan selembar cek dari bank untuk ia cairkan. Raut wajah Gang Sang kebingungan dengan permintaan direktur Hyejin.

'Apa sebenarnya yang akan terjadi, akalu dari dipikir-pikir sangat menguntungkan juga, yang penting a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   BERBICARA DARI HATI

    Bu Nas pulang ke rumah, dia mendapati Dae Song sedang bermain bersama Micha dan Haneul, melihat kedatangan bu Nas Dae Song bergegas meminta kedua keponakannya itu beristirahat dikamar, ia tahu Bu Nas juga sedang letih, Dae Song ingin membiarkan Bu Nas istirahat terlebih dulu sebelum menemani si kembar lagi. "Kau sudah pulang Bu Nas, apakah semuanya baik-baik saja?" tanyanya. "Semuanya baik-baik saja, Tuan. Hanya saja Tuan Kim jongin bertemu denganmu, dia selalu menanyakan Tuan," Sahut Bu Nas. Dae Song terhenyak, raut wajahnya panik mendengar Dae Jung ingin bertemu dengannya. "Apakah Dae Jung tahu pernikahan ku?""Belum Tuan, alangkah bagusnya kita semua berhati-hati untuk itu saat ini," Kata Bu Nas mengingatkan. Hembusan nafas lega Dae Sing dapat digunakan dengar oleh Bu Nas. Wanita yang sudah seperti Ibu angkatnya itu hanya tersenyum tipis, tingkah Dae Song memang agak konyol. "Apakah Anna baik-baik saja, Bu Nas? Apa dia tidak kelelahan?" tanya Dae Song dengan suara yang lebih

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   DESAKAN

    Usai rapat Ji Yeong kembali ke ruangannya, disana masih ada Gang Sang yang sudah jenuh menunggu, melihat kedatangan Ji Yeong, Gang Sang bergegags merapikan kemejanya, kedua pengawalnya yang mengawasinya itu mengangkat bibir sebelah karena semakin kesal terhadap Gang Sang. "Pekerjaan apa yang kau inginkan? Apakah kau pernah bekerja di perusahaan sebelumnya?" Tanya Ji Yeong tanpa basa-basi. Gang Sang tergugu, dia belum pernah bekerja di perusahaan manapun, masa mudanya hanya dihabiskan membantu orangtuanya direstoran kecil, tetapi restoran otu bangkrut karena ulahnya yang seringkali berjudi. "Belum Tuan, tapi saya akan belajar," Sahutnya. Ji Yeong menghela nafas, kehadiran Gang Sang di keluarganya sungguh mengusik mereka. "Kami butuh seseorang yang berpengalaman, kami tidak bisa menerima sembarang orang untuk bekerja di perusahaan kami, kalau anda mau kami memiliki pabrik kecil di pinggiran kota, saya akan memasukkan anda disana untuk awal," jelas Ji Yeong. Gang Sang terdiam, buka

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   MENGUNGKAPKAN

    Bora di tangkap kembali oleh petugas keamanan rumah sakit jiwa itu, dia dibawa lagi ke ruangannya, Ayahnya hanya dapat melihat aksi brutak anaknya yang kadang memukuli petugas, bahkan sampai meludahi wajahnya. Bora yang tak sadar dengan yang dilakukannya, membuat Ayahnya mengerti betapa menderitanya Bora."Bora tenanglah putriku.. Ini Ayahmu," Ucapnya.Mendengar ucapan Ayahnya, Bora terdiam, dia perlahan menoleh dengan mata yang berkaca-kaca, walaupun keadaan mentalnya sedang tidak baik-baik saja, namun Bora dapat mengenali Ayahnya."Ayah.." Ucapnya."Iya sayang, ini Ayah.""Ayah, aku ingin pulang, aku takut disini, aku ingin pulang bersama Ibu dan Ayah," Kata Bora sembari memeluk Ayahnya."Iya Sayang, Ayah akan membawamu pulang," sahut Ayahnya.Dia segera menemui psikiater yang sering menangani Bora, meminta agar anaknya di rawat dirumah saja, psikiater itu mengizinkan tapi dengan syarat Ayahnya harus bertanggungjawab ketika Bora melakukan hal yang membahayakan dirinya sendiri ataupu

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   MASUK KE KAMAR

    Anna bangun dari tidurnya, dia melihat jam, ternyata menujukkan pukul tiga sore, dia mengingat Dzuhur dia sempat bagun untuk sholat tetapi karena kelelahan Anna memilih tidur kembali. Panggilan video Dae Jung berulang kali masuk ke ponselnya. Anna ingat tadi siang dia sempat melakukan panggilan video dengan Dae Jung."Aku rasa tadi siang sudah cukup untuk itu," gumamnya. Anna enggan untuk menelpon Dae Jung kembali, bagaimanalin dia harus menjaga perasaan Dae Song, ia pikir itu cara yang adil untuk tidak memihak ke siapapun.Anna beranjak keluar kamar, ada dua pelayan yang menyapanya. Karena saat itu Bu Nas dan Koki Choi sedang menjaga Dae Jung di rumah sakit, Anna khawatir jika kedua anaknya tidak terurus dengan baik."Anak-anak bagaimana?" tanya Anna."Setelah Tuan Song menyiapkan makan siang untuk mereka, Tuan Song mengantarkan mereka ke tempat Moskow," jawab pelayan itu.Anna bergegas untuk kondisi kamar anak-anaknya, sudah sepekan ini Anna tiafk terlalu memperhatikan Haneul dan Mi

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   IKHLAS

    Pelukan itu teramat hangat memenuhi tubuh Anna, Dae Song meraih wajah Anna untuk dipandangi."Anak-anakmu lebih mirip Dae Jung, aku ingin anak kita didalam perutmu ini mirip denganmu, agar semua tahu, itu adalah anak Anna Binatang Bintang."Anna tertawa, sangat lucu mendengar Dae Song berkata demikian."Kamu juga mirip dengan Haneul dan Micha, kalian berempat itu semua mirip," ucapnya sambil tertawa cekikikan.Dae Song yang gemas spontan menggigit dagu Anna, seketika kesedihannya berlalu sebab tawa Anna mencairkan suasana. Mendapatkan gigitan mesra dari Dae Song, Anna terhenyak, dia takut untuk menolak segala bahasa tubuh kemesraan dari suaminya."Aku mencintaimu istriku," ucap Dae Song.Anna hanya terdiam, Dae Song tahu ungkapan cintanya tidak akan terbalaskan oleh Anna, baginya cukup Anna mendengar dan menerima cintanya dengan tidak menolak lagi secara terang-terangan.Dae Song menenggelamkan Anna dalam pandangannya, nafasnya memburu seolah sedang berlari dari satu tekanan dalam dir

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   MEMINTA

    Anna terbangun karena belaian Dae Song, matanya menyipit memandangi Dae Song yang sempat mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Namun ucapan itu terdengar samar-samar ditelinga Anna. "Tadi kamu bilang apa?" Pria rupawan itu menyunggingkan senyuman, "Aku bilang, kamu sangat cantik," Sahutnya berdalih. "Tidak, tadi kamu bilang ada sesuatu, apa?"Dae Song tidak akan mengulangi ucapan selamat tinggalnya kepada Anna. "Mungkin kau sedang bermimpi," Ucap Dae Song seraya mengusap-usap pipi istrinya. Anna melihat ada yang berbeda dari tatapan Dae Song lagi, ia terdiam sesaat, Anna merasa dia mulai menumbuhkan perasaan terhadap suaminya. Perasaan itu menyusup begitu saja, mungkinkah itu perasaan alami dari seorang istri? Batin Anna. Anna membangunkan diri, melirik jam, menujukkan hampir memasuki waktu Maghrib. Sontak Anna berlari ke kamar mandi Dae Song. "Kau kenapa?" Tanya Dae Song terheran. "Ingin mandi dan sholat," Sahutnya dari dalam kamar mandi. Beberapa menit menunggu, Anna kelu

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   MENAHAN CEMBURU

    Dae Song mulai gelisah, melihat senyuman adiknya, tak tega bila harus menukar itu dengan kecewa, tentu kehancuran Dae Jung akan dimulai setelah mengetahui hubungan Anna dengannya. Dae Song menghela nafas, dia menundukkan wajah, menimbang keputusan yang akan ia ambil. "Kau kenapa Hyung?" tanya Dae Jung menangkap kegelisahan di raut wajah Kakaknya. Dae Song tergagap, sepasang bola matanya bahkan mengerjap-ngerjap karena gugup. "Apa ada sesuatu?" Pertanyaan Dae Jung makin membuat Dae Song gugup, mengatur nafas terasa sulit karena ia sudah dibatas untuk menahan diri. "Ada yang ingin kusampaikan padamu," tuturnya. Dae Jung menatapnya, anggukan kecil yang diberikan. "Tolong beritahu, apa yang paling membuatmu marah?" tanya Dae Song. Dae Jung mengerutkan alis, namun dia menjawab sesuai dengan pertanyaan Kakaknya. "Aku tidak menyukai hak pribadiku di ganggu oleh siapapun, siapa pun itu." Deg! Bak genderang perang yang terucap dari mulut adiknya, Dae Jung memaknai siapapun itu ialah

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   BERITA YANG SIMPANG SIUR

    Sepulang dari Hotel Ven, Dae Song kembali ke rumah. Dia naik ke atas, ada sesuatu yang ingin ia ketahui tanpa bertanya kepada siapapun. Langkah kakinya sigap menuju ke kamar Anna. Meyakinkan diri membuka itu walaupun tanpa izin dari Anna. Matanya hanya mendapati ruangan kosong tanpa sosok penghuninya."Anna belum pulang, sudah larut malam, berarti dia masih bersama Dae Jung di rumah sakit," gumamnya.Ketika Dae Song hendak ke kamar Micha dan Haneul, dia terkejut dengan kehadiran Bu Nas di rumah, sontak ia menghampiri kepala pelayan sekaligus Ibu angkatnya itu."Bu Nas, sejak kapan kau pulang?"Bu Nas terhenyak, dia pun terkejut dengan kehadiran Dae Song dirumah."Dua jama yang lalu setelah Nona Anna datang ke rumah sakit, saya kira Tuan juga sedang disana."Pria mata sipit itu tercenung, pikirannya kian kacau, seharusnya ia merasa tidak memikirkan apa saja yang Anna dan Dae Jung perbuat, dia tahu dalam keadaan sadar Anna tidak akan melakukan dosa, menjatuhkan harag dirinya sebagai ist

Bab terbaru

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   KEHADIRAN RINI

    Dae Song dan anak buahnya menuju tempat tinggal Rini, dengan bantuan manajer di perusahaanya, Dae Song dapat mengetahui tempat tinggal Rini yang sebenarnya. Selama ini Rini hanya mencantumkan alamat kontrakannya menjadi riwayat pribadi untuk kantornya. Setiba di gang yang sulit di akses oleh kendaraan roda empat, salah seorang anak buah Dae Song keluar dari mobil untuk mencari cara, tetapi tak ada jalan lain selain jalan yang di depan mereka."Tidak ada jalan lain, Tuan. Hanya ini akses satu-satunya," ucapnya."Kalau begitu kita jalan kaki saja, kata kamu kamu rumahnya sudah tidak jauh lagi 'kan?""Iya Tuan, hanya jarak seratus meter lagi.""Kalau begitu kita turun, kita jalan kaki saja," usul Dae Song yang keluar dari mobilnya.Anak buahnya mengelilingi Dae Song agar tuan mereka tetap terjaga. Masyarakat disekitar gang itu mulai grasak-grusuk, mereka terheran dengan kedatangan pria yang amat menonjol sebagai bos besar. Dae Song dan anak buahnya tetap berjalan, tidak menanggapi sapaa

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   KEADAAN ZURA

    Di Indonesia, Dae Song masih setia menunggu hasil pemeriksaan dari dokter, Zura mulai membaik secra kesehatan, namun secara psikis butuh waktu yang panjang untuk menerima kenyataan bahwa dia telah kehilangan kesuciannya secara sadis. Zura bahkan seringkali terpikirkan untuk mengakhiri hidupnya, Dae Song yang selalu diliputi rasa bersalah, selalu saja Dae Song menyudutkan diirnya dengan peristiwa yang menimpa Zura. Dae Ssong tetap disamping Zura, memberi dukungan moril,selain itu Zura juga tidak memiliki keluarga lagi di Indonesia.Dae Song menganggap dirinya sebagai kakak bagi Zura saat ini . "Kamu akan baik-baik saja, Zura.. Ada aku disini," ucap Dae Song menenangkan Zura."Aku sudah tidak berharga lagi, aku suda hina.." Zura tetap mencaci-maki dirinya sendiri."Tidak begitu, Zura.Kamu tetap berharga, kok. Zura yang dulu dan yang sekarang tetaplah sama, tidak ada yang berubah, kesucian seperti itu hanya kiasan sema

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   MENGANGGU

    Usai dari kebun binatang, mereka tidak langsung pulang ke rumah, sejenak Dae Jung mengajak Anna dan kedua anaknya mampir di restoran milik sahabatnya. Micha dan Haneul begitu bersemangat memasuki restoran milik sahabat Ayahnya."Hati-hati sayang, nanti kamu tersandung," ujar Anna.Dae Jung melirik ke Anna yang sedang membawa beban berat bayi dalam perutnya."Seharusnya kalimat itu ditujukan padamu, berhati-hatilah, kamu sedang membawa tanggungjawab," timpal Dae Jung. Ia cemburu, tapi bagaimanapun bayi di dalam kandungan Anna adalah keponakannya, yang ia sayangi seperti Micha dan Haneul.Anna tergugah, dia menyunggingkan senyuman lebar karena ucapan Dae Jung persis ucapan Dae Song sewaktu mengandung si kembar, yang pada kala itu Dae Jung terbaring koma."Kau telah melewati masa ngidammu?" Tanya Dae Jung."Ia, sepertinya," sahut Anna.Dae Jung mengangguk-anggukkan kepalanya, dia berlalu menghampiri sahabatnya yang pemilik restoran Jepang itu. Anna duduk bersama si kembar, Micha yang bah

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   KE KEBUN BINATANG

    Mereka sudah tiba di kebun binatang, Dae Jung sudah menyiapkan kamera untuk mengambil setiap momen Anna dan si kembarnya. Dae Jung berjalan disamping Anna yang sedang mengontrol anak-anaknya. Dae Jung dan Anna mengunci mulutnya masing-masing, liburan kali ini amat berbeda dari keluarga kawan-kawan Haneul dan Micha yang lain. Kedua orangtuanya malah kaku, bak seseorang yang baru saja saling kenal."Ayah, Ibu, lihat sana," teriak Micha menunjuk ke arah monyet yang bergelantungan.Anna berlari kecil ke arah kedua anaknya, takut jika anak-anaknya lepas kontrol dari guru yang mengawasi saat itu. Sementara Dae Jung berjalan tenang dibelakang sana, pikirannya tetap saja berkecamuk, dia berharap jika situasi itu segera berubah, bukan hanya sekedar sandiwara didepan kedua anaknya, melainkan mereka adalah keluarga utuh yang lengkap."Dia kenapa memilih berjalan di belakang?" Gumam Anna yang bingung melihat tingkah Dae Jung.Karena tak mampu mengawasi si kembar sendirian, Anna bergegas menghampi

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   MENDAPATI MENELEPON

    "Saya akan jelaskan secara detail di kantor polisi, kita tidak bisa bicara disini, Pak Dae Song diharapkan sore ini ke kantor, setelah urusannya telah selesai," ucap salah seorang petinggi di kepolisian di kota itu."Baiklah, Pak. Saya sedang menyelesaikan masalah dengan kolegaku juga siang ini, mohon bantuannya agar masalah ini cepat selesai," sahut Dae Song.Dae Song dan polisi keluar dari ruangan dokter, dia berpisah jalan dengan pihak berwajib itu ketika menyusuri lorong rumah sakit, sesaat Dae Song ke depan ruangan ICU tempat Zura melakukan perawatan lanjutan sebelum dipindahkan ke ruangan pemulihan. Pria itu menatap pintu ruangan ICU dengan hembusan nafas lega, sedikit demi sedikit dia mengontrol masalah mental Zura yang hancur karena pemerkosaan."Tuan, mobil sudah siap, mari kita berangkat sekarang," ucap salah satu pengawalnya.Dae Song mengangguk, dia berjalan keluar dari rumah sakit itu di dampingi kelima bodyguardnya, para awak media tetap saja menunggu pernyataan Dae Song

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   UNGKAPAN ZURA

    Dae Song tercengang dengan penuturan Zura, dia tidak menyadari betapa pedulinya Zura terhadapnya walaupun hubungan mereka hanya sebatas sekretaris dan bos semata."Seharusnya kau tidak perlu peduli seperti itu, jika aku tahu, aku akan melarang mu,," ucap Dae Song.Zura tersenyum sinis, dia menghardik dirinya sendiri dalam hati, memang tidak seharusnya ia menuangkan perhatian lebihnya kepada Dae Song, pria yang sudah beristri. "Aku memang bodoh, karena kebodohanku, aku dihukum seperti ini, aku bodoh karena mengikuti perasaanku," gumamnya.Dae Song menelisik kalimat Zura, dia tidak mengerti makna dari ucapan sekretarisnya itu."Maksud kamu apa, Zura?""Tinggalkan aku sendiri, Pak. Aku bisa mengurus diriku sendiri, pergilah mengurus urusanmu, dan keluargamu," kata Zura tanpa menoleh ke Dae Song.Dae Song tetap ingin bertahan di ruangan rawat Zura, dia tidak ingin meninggalkan Zura yang sudah menjadi tanggungjawabnya, dia yang mengajak Zura untuk dinas ke Indonesia, Dae Song juga tahu Zu

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   MENTAL YANG TERGUNCANG

    Siang itu Dae Song dikejutkan oleh ketukan keras dari pintu kamarnya, dia yang kelelahan tak menyadari dia telah kesiangan, salat subuh pun terlewat olehnya. Dae Song membangunkan diri seraya mengerjapkan matanya."Hmm, tunggu," ujarnya pada seseorang yang mengetuk pintu.Setelah mencuci wajahnya, Dae Song beranjak membuka pintu, ternyata seseorang yang membangunkannya adalah Pak Ben, sopir pribadinya. "Maaf Tuan, ada berita dari rumah sakit, Zura katanya sudah siuman," ucap Pak Ben.Mata Dae Song yang tadinya menahan kantuk seketika nahterbelalak."Yang benar, Pak Ben?!""Saya juga kurang tahu, Tuan. ini hanya informasi dari bodyguard Tuan katanya dari pihak rumah sakit memberitahukan mereka, Tuan Dae Song diminta untuk ke rumah sakit," jelas pria berkulit sawo matang itu."Baik, tunggu saya dibawah Pak Ben, saya akan bergegas ke rumah sakit, mau mandi dulu," kata Dae Song.Tapan membuang waktu, Dae Song segera mandi, dia hanya memakai kaos oblong hitam dan jaket agar terlihat lebih

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   BERUNDING

    "Lupakan, aku tidak bisa diwawancarai saat ini," sergahnya.Pihak kepolisian yang turun tangan melayani wartawan, manager Dae Song ikut mendampingi, mereka menjelaskan rentetan peristiwa itu namun tidak secara gamblang mengungkapkan bahwa korban telah diperkosa. Dae Song tetap meminta kepada pihak kepolisian agar kehormatan Zura tetap terjaga."Kalian tetap disini, aku akan kembali ke rumah, jika penyelidikan pihak kepolisian suatu selesai, kalian boleh pulang," ucap Dae Song kepada managernya.Dae Song menuju ke mobilnya, disetiap langkahnya selalu saja berhasil dipotret oleh wartawan. Dae Song bahkan ngedumel didalam hati karena sikap wartawan yang kurang sopan."Sepertinya lebih enak hidup di Seoul jika seperti ini," gerutunya ketika berhasil masuk ke mobil.Sopirnya melajukan mobil, menerobos kerumunan wartawan yang seakan mencegat kepergian Dae Song. Pak Ben, sengaja membunyikan klakson berkali-kali. Dengan bantuan polisi, mobil yang tumpangi Dae Song dan kedua mobil pengawalnya

  • MUSIM CINTA DI SEOUL 2   GANGGUAN

    Dae Song menatap Rini penuh curiga, bukan menuduh karyawannya itu berbuat jahat kepada Zura, tetapi gelagat Rini menujukkan ketidaknyamanan ketika rekna lainnya menanyakan tentang Zura."Apakah kau pernah keluar bersama Zura diluar jam kerja?" Tanya Dae Song lagi."Ti-tidak pernah, Pak." Rini. tetap lada jawaban yang sama.Salah seorang rekan lainnya tak Terima, " Ini anak pelupa, aku pernah lihat dia bersama Zura di toko souvenir sana, sekali doang sih, Pak."Rini menundukkan kepala, dia tidak berani menyanggah pengakuan temannya. Dae Song tak berniat menanyakan tentang Zura."Baiklah, kalian lanjutkan makan kalian, aku ingin kembali mengecek keadaan Zura," ucap Dae Song.Dae Song mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar makanan dan minuman para karyawannya."Jika ada yang ingin menambah makanan, silahkan," ujarnya.Dae Song memilih bubar dari perundingan bersama karyawannya, dia kembali menyusuri lorong rumah sakit. Namun dia terhenti ketika mendapatkan jalan persimpangan. Dae Song

DMCA.com Protection Status