Setelah sampai di rumah, Ellena langsung turun dari mobil, dengan lesu dia melangkahkan kakinya menuju rumah, namun saat di teras depan langkahnya dihentikan oleh Ema."Nona, Anda sudah pulang?""Eh, iya Bik, tuan Erwin memintaku pulang," sahut Ellena lemah."Memangnya kenapa?""Aku juga tidak tahu Bik, dia tiba-tiba marah dan menyuruhku pulang.""Mungkinkah Nona melakukan sesuatu yang dibenci tuan?""Aku tidak melakukan apapun, cuma tadi dia bilang aku menggoda koki lelaki yang lain, padahal kita hanya mengobrol sedikit sebagai tanda perkenalan."Ema yang mendengar perkataan Ellena sedikit tersenyum, dan itu membuat Ellena penasaran."Kenapa Bik Ema tersenyum?" Tanya Ellena polos."Tidak apa-apa Nona, tapi sepertinya ke depannya Nona harus menjaga jarak dari lelaki lain," jawab Ema lugas."Hah?!" Ellena bingung, namun dia tidak mau mempermasalahkan hal i
Read more