Sesampainya di rumah, Ellena masih memikirkan kejadian tadi. Apakah mungkin Erwin benar-benar serius dengan perintahnya? Atau hanya sekedar menggertaknya saja, agar ia mau ikut pulang. Untuk memastikan jika ucapan Erwin tidak main-main, Ellena harus menanyakannya kepada Azkia."Sayang, kamu harus mandi dulu," ujar Ellena lembut, agar Erwin mau menurutinya. Bahkan Ellena menyebutkan kata 'sayang' semanis mungkin."Tidak! Nanti kamu kabur lagi kalau aku tinggal mandi," sahut Erwin seraya cemberut, ia juga merasa masih belum puas memeluk Ellena."Aku tidak akan pergi ke mana-mana, hanya akan ke dapur untuk membuatkanmu minuman hangat." Mengusap rambut basah Erwin."Biarkan pelayan saja, lebih baik kita mandi bersama. Lihat, bajumu juga basah." Erwin mengedipkan sebelah matanya, ia memang sengaja membuat Ellena ketularan basah.Ellena menggeleng. "Aku akan membuat minuman dulu, nanti aku akan menyusulmu." Mencium pipi Erwin, lalu ia segera pe
Baca selengkapnya