“Kenapa kau hanya menghindar?! Ayo beri perlawanan pada angsa-angsaku!” Lei Xiu mengumpat kesal, bahkan, ketika dua angka raksasanya telah melancarkan serangan yang brutal dan menciptakan suara ledakan bertubi-tubi, Zhou Fu tetap pada pilihannya, melipat dua tangan ke belakang dan menghindari atau menerima serangan jika diperlukan. Selebihnya, ia tak membuat gerakan perlawanan sedikit pun. “Saudara Lei, jika bertahan pun sudah bisa membawaku sebagai pemenang, mengapa aku harus menyerang?!” Ucapan Zhou Fu berhasil didengar oleh banyak orang, meski terdengar mengada-ada, tetapi fakta di lapangan setidaknya mendukung ucapan Zhou Fu. “Sialan! Hhh… Hhhh… Hhhh…!” Lei Xiu mengumpat kembali, tetapi umpatannya terdengar tersengal sengal. Bulir-bulir keringat tengah membasahi seluruh wajah dan tubuhnya, membuat tubuh Lei Xiu sesekali bergetar karena kedinginan. Perlawanannya meningkat tajam, tenaganya berangsur habis sementara lawannya masih cukup santai dengan dua tangan terlipat ke belakang.
Terakhir Diperbarui : 2022-04-09 Baca selengkapnya