Home / Romansa / Terpaksa Menikahi CEO / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Terpaksa Menikahi CEO : Chapter 41 - Chapter 50

176 Chapters

Panggilan Dini Hari

“Tuan Griffin, Tuan Harry tadi mengatakan jika Tuan Griffin harus keluar kota besok. Bukankah sebaiknya Tuan Griffin istirahat dan tidur sekarang!” Olivia Milan berusaha mendorong pelan-pelan tubuh Rainer Griffin yang berada cukup dekat dengannya.“Singkirkan tanganmu! Dada bidangku tak pernah disentuh oleh seorang pesuruh sebelumnya!” Rainer Griffin mengusir tangan Olivia Milan yang menempel di dadanya. Sejatinya, pria itu tak ingin ketahuan jika degup jantungnya meningkat karena tubuhnya tengah berada dalam posisi cukup dekat dengan tubuh Olivia Milan.“Maaf, Tuan. Tangan saya memang belum belajar sopan santun, maafkan saya, maafkan tangan saya yang tak tahu diri ini!” tukas Olivia Milan seraya menampar punggung tangannya sendiri, ia menampar tangannya sendiri dengan cukup keras, bukan lantaran merasa sangat bersalah tetapi karena kesal atas kalimat yang keluar dari mulut busuk Rainer Griffin.“Lain kali, peringatkan p
Read more

Bisikan di Pagi Hari

Ketika pagi telah menggantikan posisi malam, Rainer Griffin adalah orang pertama yang bangun dari tidur lelapnya. Butuh setidaknya lebih dari lima detik untuk membuatnya paham mengapa ia bisa tertidur di sofa, terlebih dengan posisi Olivia Milan yang juga tertidur bersimpuh di bawahnya.“Tanganku menggenggam tangan gadis ini??!” Rainer Griffin membuka matanya lebar, segera menyingkirkan tangannya dari punggung tangan Olivia Milan. Tetapi sedetik kemudian, ia tak bisa menahan godaan dari dalam hatinya untuk menggerakkan tangannya mengarah ke rambut Olivia Milan.“Jangan bangun dulu… Biarkan tanganku mengelus kepalamu sedikit lebih lama, Nona Pesuruh!” gumam Rainer Griffin dalam batin, sebelah hatinya menikmati setiap usapan tangannya di kepala Olivia Milan, tetapi sebagian lagi memberontak. Menganggap jika apa yang telah Rainer Griffin lakukan merupakan hal memalukan dan hina.Setelah beberapa saat menikmati mengelus rambut mulus Ol
Read more

Tak Bisa Tidur

“Sudah! Jangan mengajak berlama-lama, aku harus keluar kota pagi ini!” Rainer Griffin melepaskan ciumannya, beranjak berdiri dari tempat duduknya lantas pergi tanpa permisi. Dalam setiap langkah kakinya, pria itu menahan senyum gembira, seperti seorang anak kecil yang baru saja membuka tumpukan hadiah ulang tahun.Stiap kali bayangan rasanya berciuman dengan Olivia Milan mencuat di kepalanya, sebuah senyum segar muncul di wajah Rainer Griffin, seolah kesenangan yang sama telah terulang kembali hanya dengan ia mengingat kejadian barusan.“Apakah itu artinya kami telah berkencan?” Olivia Milan menutup wajahnya karena tersipu. Ada rasa gemas yang mendadak merayap di tengah-tengah dadanya, sebuah perasaan yang jika diterjemahkan ke dalam tindakan adalah seperti, gadis itu ingin mencubit dua pipi Rainer Griffin karena sering membuat perasaannya tercampur aduk.Maka, sebuah adegan khayali tiba-tiba muncul di depan mata Olivia Milan. Ia membayan
Read more

Berjumpa dengan Harry

Maka, terjadilah perpisahan yang manis antara Olivia Milan dan Rainer Griffin di pagi itu. Sesuatu yang memang disengaja oleh Rainer Griffin sebagai upaya agar dalam tiga hari ke depan pikiran Olivia Milan akan disesaki oleh bayang-bayang tentangnya. Dengan begitu, meskipun Harry datang mendekati Olivia Milan, Rainer Griffin akan tetap yakin bekas angan-angan tentang sikapnya yang manis setidaknya akan memblokir segala bentuk rayuan yang datang dari Harry.“Kau telah masuk ke dalam perangkap cintaku, Nona Milan!” batin Rainer Griffin ketika ia tengah keluar dari apartemen. Terakhir kali sebelum berpisah, pria itu melihat Olivia Milan tengah menunjukkan raut wajah berbunga-bunga pada level yang bisa dibilang sedikit berlebihan. Dalam artian, Rainer Griffin bahkan tak menyangka jika pesona dirinya akan berimbas sedemikian dahsyat di hati seorang wanita.Di lain sisi, Olivia Milan yang sedang berbunga-bunga itu, saat ini tengah menghambur ke kamarnya. Ia melom
Read more

Pertanyaan Besar

Tiga hari masa-masa kepergian Rainer Griffin telah terlewat. Di hari ke empat itu, Rainer Griffin mengabarkan pada Olivia Milan jika ia akan tiba di apartemen sekitar pukul tujuh malam hari. Itu adalah kabar yang sangat menyenangkan bagi Olivia Milan sebab selama berhari-hari isi pikirannya hanya satu: kapan Rainer Griffin kembali ke apartemen.Dugaan Rainer Griffin ternyata benar seratus persen. Berkat sikap manis yang telah dilakukan di akhir keberangkatannya itu, pikiran Olivia Milan seperti terkena hipnotis, seolah gadis itu hanya memiliki satu hal untuk dipikirkan. Sejatinya, itu memang kemampuan utama Rainer Griffin yang jarang dikuasai oleh orang lain.Ditambah lagi, ternyata dalam tiga hari tersebut Rainer Griffin juga kerap mengirim pesan yang menggemaskan kepada Olivia Milan, membuat gadis itu merasa menjadi gadis yang sangat spesial.“Tuan Griffin sangat pintar membuat orang terbang melayang!” batin Olivia Milan setiap kali ponselnya menam
Read more

Pertanyaan Alice

“Ehem!” Harry berdeham cukup keras ketika mendengar dua perempuan di depannya itu mengucapkan kalimat pertanyaan yang sama persis. Sebelumnya, Harry sudah menduga jika mengajak Alice mampir ke apartemen Rainer Griffin adalah ide yang buruk.“Ehm, ini adalah Alice Winterbourne, temanku dan teman Harry ketika kami ku…“Hey, Rain! Kau hanya menganggapku sebagai teman? Ah, jahat sekali kau ini! Nona, perkenalkan, aku adalah Alice Winterbourne. Dulu aku berkencan dengan pria sialan ini sewaktu kami masih berada di universitas yang sama. Dan sepertinya, kami akan mengulang masa-masa itu lagi dalam waktu dekat, hi hi!” ungkap Alice Winterbourne, sikunya menyenggol tubuh Rainer Griffin yang sedikit kaku.“Nona Alice adalah teman kencan dari Tuan Griffin, begitu?” suara Olivia Milan terdengar bergetar sedikit ketika ia mengucapkan kalimat pertanyaannya tersebut.“Mantan, lebih tepatnya, Nona Milan! Ya, Alice W
Read more

Pergi!

Alice Winterbourne, Olivia Milan, dan Harry Johnson, semua orang itu memusatkan pandangan pada satu orang yang sama, Rainer Griffin. Olivia Milan berharap Rainer Griffin segera memberi klarifikasi jika mereka berdua bahkan beberapa kali pernah berciuman. Sementara itu, sedikit mirip dengan Olivia Milan, Harry juga berharap jika sahabatnya itu akan mengaku kepada Alice jika ia memang tertarik pada Olivia Milan. Andai Rainer Griffin menutupi ketertarikannya kepada Olivia Milan, Harry yakin itu akan menjadi pengalaman buruk yang mungkin susah dilupakan oleh Olivia.“Rain?! Mengapa diam begitu? Apa jangan-jangan memang ada sesuatu di antara kalian berdua? Apa aku tak salah lihat kali ini? Sejak kapan seleramu bergeser jauh begini, Rain? Jawab pertanyaanku?!” Alice Winterbourne terdengar mulai tak sabar menunggu. Ia memang hanya seorang bekas pacar dari Rainer Griffin, tetapi melihat betapa suksesnya seorang Rainer Griffin saat ini, Alice Winterbourne tentu ingin untuk
Read more

Mencari Keberadaan Olivia

“Tolong mengertilah posisiku, Nona Pesuruh!”Itu adalah kata kata yang diucapkan oleh Rainer Griffin ketika kakinya menendang segala rupa yang ada di depannya. Ia menendang sofa, menendang meja, mengepalkan tangan, dan sekaligus juga memukulkan kepalan tangannya ke dinding.“Aku harus menjaga reputasiku sebagai CEO dari perusahaan besar! Kau harusnya mengerti akan hal seperti itu, Olivia Milan! Saham di perusahaanku bisa saja anjlok jika tersebar kabar aku telah membuat hubungan spesial dengan seorang pesuruh!”Rainer Griffin menjatuhkan tubuhnya ke sofa setelah mengamuk beberapa saat. Pria itu lantas meraih ponselnya kembali, mencoba menghubungi salah satu dari Harry Johnson atau Olivia Milan. Tetapi, dua-duanya tetap tak bisa dihubungi. Karena tak bisa menghubungi mereka berdua, Rainer Griffin mencoba menelepon Adelyn Scarlet, bertanya pada gadis itu apakah ia tahu keberadaan kakaknya.“Tumben sekali kau mencari kakakku? Bi
Read more

Menemukan Olivia Milan

Ting!Ada notifikasi yang masuk di ponsel Rainer Griffin yang sedang mengemudi menuju ke The Ritz-Carlton Hotel. Pria itu meraih ponselnya dari jok sebelah, membuka pesan yang baru saja ia terima yang ternyata dikirim oleh Harry Johnson. Pesan tersebut setidaknya membuat Rainer Griffin geram tapi juga sedikit lega.“Hallo, Rain. Apakah Kau sedang mengemudi menuju ke The Ritz-Carlton Hotel sekarang?  Jika iya, ah, sayang sekali harus kukatakan ternyata Nona Milan sedang ingin menikmati pemandangan indah di taman kota. Jadi singkatnya, jika Kau mencariku atau mencari Nona Milan, ada baiknya kau datang ke taman kota. Kapan? Tentu saja sekarang!”“Sial! Dia selalu mematikan ponselnya setelah mengirim pesan!” gerutu Rainer Griffin ketika ia gagal menghubungi nomor yang baru saja mengiriminya pesan itu.“Ah! Aku harus memutar arah lagi, sialan!” Rainer Griffin kembali memutar arah perjalanannya. Mobilnya tak lag
Read more

Bertengkar!

“Nah, silakan bertengkar! Aku tidak akan pergi karena aku ingin menontonnya!” Harry Johnson mengulang kalimatnya dengan sama persis sebab tak ada respon apapun yang diberikan oleh dua manusia yang ada di ruangan tersebut.“Jadi, apakah kalian berdua sama-sama mengalami ketulian mendadak? Apa aku perlu memanggil dokter spesialis THT sekarang?” Harry Johnson berucap lagi, mencoba membuat salah satu atau keduanya tersinggung sehingga mereka akan terpancing untuk melontarkan kata-kata.“Nona Milan, ayo ikut aku pulang!” tiba-tiba, Rainer Griffin memulai percakapan dengan tanpa memedulikan apa-apa yang baru saja diucapkan oleh Harry Johnson.“Tuan Harry, tolong katakan pada pria itu kalau saya tak ingin kembali ke sana!” jawab Olivia Milan dengan wajah menoleh ke wajah Harry Johnson yang tengah duduk bersebelahan dengan Rainer Griffin.“Hey, Rain, aku ingin mengatakan bahwa Nona Manis di depanku ini baru sa
Read more
PREV
1
...
34567
...
18
DMCA.com Protection Status