Semua Bab Terpaksa Menikahi CEO : Bab 51 - Bab 60

176 Bab

Kalimat Menohok

Harry Johnson menunjukkan sebuah foto dari kartu ucapan yang ada di buket bunga Rainer Griffin. Kartu ucapan tersebut bertuliskan sebuah kalimat yang cukup menggemaskan jika dibaca.“Kepada Nona Milan yang terkadang terlihat manis, bunga ini untukmu. Anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena hari ini kau pasti telah bersusah payah merapikan kamarku yang berantakan.Dari, Rainer Griffin yang selalu tampan . Tentu saja!”“Setelah kutunjukkan foto ini, apakah Kau masih ingin mengelak lagi, Rainer Griffin sialan?!” sergah Harry sambil menarik ponselnya.“Brengsek sialan! Kemarikan ponsel itu!” Rainer Griffin menyambar ponsel milik Harry Johnson dan langsung melakukan upaya penghapusan gambar tersebut secara permanen dari ponsel Rainer Griffin.“Apa Kau sudah menghapusnya? Ha ha ha, jangan khawatir, aku telah menggandakannya dan menyimpannya di G – Drive. Hapus saja sesukamu! Ha ha ha!” celetuk
Baca selengkapnya

Pukulan Telak!

“Kau dengar sendiri, Rainer Griffin sialan? Kau dengar apa yang baru saja diucapkan oleh Nona Milan? Jika Kau tak mendengarnya, sepertinya Nona Milan akan dengan sangat senang hati mengulang kalimatnya lagi. Dengan lebih lantang lagi agar telinga tulimu mendengarnya! Bagaimana?!” dalam keadaan penuh kemenangan, Harry mengungkapkan kalimat tersebut kepada sahabatnya yang sangat menyebalkan.“Bajingan semuanya! Nona Pesuruh, aku ingin kita berbicara berdua saja sekarang! Ada sesuatu yang ingin kukatan padamu!” Rainer Griffin melepaskan cengkeramannya dari kerah baju Harry Johnson. Ia lantas mencoba menatap wajah Olivia Milan yang saat itu juga terlihat menahan amarah.“Maaf, Tuan Griffin. Saya tidak bersedia. Tuan bisa mengungkapkannya sekarang jika memang ada yang perlu Tuan katakan.” Jawab Olivia Milan dengan sedikit menunduk, ia masih tak begitu nyaman bertatap mata dengan Rainer Griffin.“Sebagai calon dari teman kenca
Baca selengkapnya

Sebuah Izin

BUUGG!!!Ketika pukulan telak yang dilepaskan Harry mengenai punggung Rainer Griffin, Olivia Milan juga turut merasakan getaran kuat di tubuhnya sebab saat itu Rainer Griffin tengah merengkuh tubuhnya guna melindungi dirinya dari terkena pukulan Harry Johnson.“Kau tak apa-apa, Nona Pesuruh?” Rainer Griffin segera bertanya kepada Olivia Milan yang tengah berada di dalam pelukannya. Jelas-jelas seharusnya Olivia Milan baik-baik saja, tetapi karena memang cukup khawatir dengan keadaan gadis itu, kalimat pertama yang dilontarkan oleh Rainer Griffin adalah menanyakan kondisi Olivia Milan.“Nona Milan, Kau baik-baik saja?!” Harry memekik lantas memisahkan tubuh Rainer Griffin dari Olivia Milan. “Minggir Kau, Bajingan! Lepaskan pelukanmu dari gadisku!” bentak Harry seraya mendorong tubuh Rainer Griffin menjauh.“Nona Milan, Kau baik-baik saja bukan? Maafkan aku karena kejadiannya terlalu cepat!” Harry memegangi du
Baca selengkapnya

Tatapan Mata

Pelan tapi pasti, Olivia Milan memutar pupil matanya. Mengarahkannya ke dua mata Rainer Griffin yang juga telah menatapnya lekat-lekat.Satu. Dua. Tiga.Akhirnya, mereka berdua kini saling menatap mata satu sama lain. Tepat ketika mata mereka berdua bertemu, Olivia Milan merasa jantungnya seperti tertusuk sesuatu. Hal yang sama juga dirasakan oleh Rainer Griffin. Pria itu juga merasakan ada sebuah tusukan tajam tengah menancap di suatu tempat di tubuhnya hingga ia merasakan ngilu yang tak terkalimatkan.‘Aku mencintaimu, Nona Milan!’ batin Rainer Griffin mana kala matanya bertemu dengan mata syahdu milik Olivia Milan.‘Mengapa tatapan mata pria ini terasa sangat teduh saat ini?’ gumam Olivia Milan di dalam batin, sebagaimana tubuhnya juga turut merasakan keteduhan yang dipancarkan oleh tatapan mata Rainer Griffin.Waktu terus berjalan tetapi Rainer Griffin bahkan tak juga mengucapkan sepatah kata pun. Hanya saling menatap. S
Baca selengkapnya

Tangisan Seorang Perempuan

Lama-lama, rembesan hangat di dada Rainer Griffin terasa semakin deras. Pria itu menarik napas panjang sebelum mengucapkan sebuah pertanyaan pada Olivia Milan.“Apa aku boleh mengusap air matamu, Nona Milan?” tanya Rainer Griffin masih dalam posisi yang sama, mendekap tubuh Olivia Milan dengan dagunya menempel pada pundak gadis itu dan dua tangannya berada di punggung Olivia Milan.Rainer Griffin merasakan sebuah gerakan anggukan yang dilakukan oleh Olivia Milan. Itu adalah untuk yang pertama kalinya di malam itu, Olivia Milan memberi respon atas ucapan dari Rainer Griffin. Maka, pelan-pelan Rainer Griffin merenggangkan pelukannya, melangkah mundur sedikit untuk membuat jarak.Jari-jari tangan Rainer Griffin bergerak menyentuh pelupuk mata Olivia Milan. Mengusapnya dengan sangat hati-hati tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Rainer Griffin mengulangi hal itu lagi beberapa kali sebab sepertinya air mata yang mengalir dari pelupuk mata Olivia Milan tak
Baca selengkapnya

Berbaikan???

Setelah melakukan perjuangan yang sedikit melelahkan, akhirnya Rainer Griffin mampu menjinakkan gadis yang saat ini telah kembali berada di dalam dekapannya itu. Kali itu, Rainer Griffin merasakan dada bidangnya sedang dicengkeram-cengkeram oleh tangan Olivia Milan. Gadis itu seolah ingin meluapkan kekesalannya pada tubuh Rainer Griffin dan mulai mencengkeram dan mencakar tubuh pria itu.“Nona Milan, jangan lakukan itu. Kau bisa membangunkan sesuatu jika terus melakukannya.” Ucap Rainer Griffin sedikit pelan.Bukannya berhenti, Olivia Milan justru mencubit dengan cukup keras di satu sisi dada Rainer Griffin.“Aduuuh… Sakit!!!” pekik Rainer Griffin seraya tubuhnya berjingkat sesaat karena kaget. Pria itu bukannya marah, tapi malah terdengar tersenyum kecil. “Kau mau memancingku ya?” ungkapnya dengan nada menggoda.“Hey, Tuan Harry… Bukankah ini sudah lewat dari sepuluh menit?” Olivia Milan menye
Baca selengkapnya

Sebuah Bingkai Foto

Bingkai Foto berwarna kelabu yang berada di sudut meja ruangan telah menghipnotis Rainer Griffin. Pria itu menatap lekat-lekat dari kejauhan. Sadar akan foto wajahnya tengah dipandangi Rainer Griffin, Olivia Milan langsung menghambur meraih bingkai foto itu dan menyembunyikannya ke laci dengan segera.“Jangan dilihat, saya sangat jelek waktu kecil, saya malu!” ucap Olivia Milan seraya menutup rapat laci yang ia gunakan sebagai tempat untuk menyembunyikan foto masa kecilnya.“Ah, perasaanku mengatakan aku seperti pernah mengenal gadis kecil itu!” gumam Rainer Griffin pelan, seolah ia hanya berujar pada dirinya sendiri. Ia lantas memijit-mijit keningnya sendiri karena merasakan sebuah sensasi dejavu ketika ia melihat bingkai foto yang baru saja disembunyikan oleh Olivia Milan.“Aduh…!” Rainer Griffin memekik kaget ketika ibu jarinya menyentuh dahinya yang lebam, ia lupa jika beberapa saat sebelumnya telah melakukan duel d
Baca selengkapnya

Tersipu!

Mendengar jawaban dari Rainer Griffin yang menyebalkan itu, Olivia Milan mendengus kesal dan merasa marah. Ia pun bangkit berdiri dengan wajah masam. Olivia Milan merasa Rainer Griffin memang brengsek sebagaimana apa yang selalu dikatakan oleh Harry Johnson.“Eits, mau ke mana, Nona Pesuruh?” dengan cepat, tangan Rainer Griffin meraih tangan Olivia Milan dan menariknya dengan cukup keras hingga gadis itu tertarik dengan cukup kuat lantas terduduk di sofa.“Aaaaah!!!” Olivia Milan menjerit seketika karena merasa kaget oleh tarikan Rainer Griffin yang tiba-tiba.“Jangan pergi,” ucap Rainer Griffin pelan.“Tidak baik bagi seorang pesuruh untuk berdua-duaan dengan majikannya seperti ini! Saya khawatir nanti saya akan dibentak oleh majikan saya karena telah lancang duduk bersebelahan dengan seorang majikan!” Olivia Milan mengibaskan tangannya, mencoba bangkit berdiri lagi tetapi ditahan oleh Rainer Griffin.
Baca selengkapnya

Ungkapan Olivia Milan

“Curang! Jika Kau melakukan kecurangan, kau harus membayarnya dengan ciuman! Cium aku, atau ungkapkan perasaanmu padaku. Pilih yang mana?!” sergah Rainer Griffin tak terima jika hanya dia seorang yang diwajibkan untuk menyatakan perasaan. “Ayo, buka wajahmu, Nona Milanku yang kadang terlihat manis!” goda Rainer Griffin pada Olivia Milan. Pelan-pelan, Olivia Milan membuka tangannya yang menutupi wajah. Wajah tersipunya juga menjadi semakin merona merah ketika ia melihat Rainer Griffin telah tersenyum memandanginya. “Saya… Saya menyukai Tuan Griffin! Sudah…” celetuk Olivia Milan dengan pandangan mata ke bawah, menahan grogi. “Aku tidak menganggapnya sebagai ungkapan perasaan jika kau tak mengatakannya sambil menatap mataku. Ayolah, aku juga ingin melihat wajah kekasihku ketika ia menyatakan perasaannya secara langsung padaku!” ucap Rainer Griffin seraya mencubit pipi Olivia Milan. Cuuup…. Tanpa permisi, tiba-tiba Olivia Milan langsung mendaratka
Baca selengkapnya

Kekasih Mesum

Olivia Milan bisa melihat tatapan mesum Rainer Griffin mengarah kepada dua gumpalan daging kembar miliknya. Untuk beberapa saat, gadis itu tertegun sebab tak menduga pertanyaan seperti itu akan dimunculkan oleh bibir Rainer Griffin yang menggoda. Kewarasan Olivia Milan nyaris disingkirkan oleh hawa nafsu, beruntung, sebelum akal sehatnya benar-benar tenggelam, tangannya segera sadar dan langsung menghantamkan beberapa pukulan ke dada Rainer Griffin.BUG!!! BUG!!! BUG!!!“Pertanyaan macam apa itu? Dasar pria mesum! Pria brengsek! Menyingkir dari tubuh saya!” jerit Olivia Milan seraya memukul dan mendorong tubuh kekar Rainer Griffin yang tengah menindih tubuhnya.“Stop! Stop! Baiklah, aku tidak akan melakukannya! Diam di sana, aku janji aku tak akan melewati batas!” balas Rainer Griffin seraya menangkap dua tangan Olivia Milan, pria itu mengunci dua pergelangan Olivia Milan hanya menggunakan satu tangan krinya. Mengangkat tangan gadis itu k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status