Tepat pukul tujuh pintu kamar Kiara diketuk. Kiara bergegas berdidi dan berjalan menuju pintu. Dia yakin yang mengetuk adalah Alaric. Benar saja, begitu Kiara membuka pintu, Alaric sudah berdiri di depan pintu. Lelaki itu masih mengenakan kaos, hanya saja kini warnanya coklat tua bertuliskan director di bagian dada. "Hai, selamat pagi, Cantik," sapa Alaric sambil tersenyum. Seketika pipi Kiara terasa menghangat mendengar sebutan cantik yang jarang diucapkan Alaric. Biasanya kekasihnya itu hanya menyebutnya 'sayang'. "Tumben nyebut aku cantik," sindir Kiara. "Masa sih tumben? Yah, aku memang jarang manggil kamu cantik. Karena kamu sudah cantik tanpa perlu disebut cantik. Aku lebih sering manggil kamu sayang karena aku memang sayang," sahut Alaric. "Udah deh, pagi-pagi jangan menggombal," sindir Kiara lagi. "Kalau aku manggil sayang, itu bukan gombal, sayang. Itu beneran sayang. Kamu ngambek?" tanya Alaric. Kiara menggeleng
Last Updated : 2021-07-03 Read more