Home / Romansa / Tuan Sutradara Dan Nona Aktris / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Tuan Sutradara Dan Nona Aktris: Chapter 81 - Chapter 90

164 Chapters

81. Janji Kencan

Setelah mereka sampai di hotel, Kiara langsung menuju lift naik ke lantai di tempat kamarnya berada. Ternyata kamar Alaric pun berada di lantai yang sama dengan Kiara. Kamar Kiara dan Livia lebih dulu sampai. Kiara pun permisi pada Alaric. Sementara Livia sudah membuka pintu kamar mereka. Tiba-tiba Alaric menggenggam jari-jemari Kiara. Membuat Kiara tersentak dan seketika pipinya memanas. "Kita mandi dulu, setelah itu, sekitar jam setengah delapan kita makan malam di restoran. Oke?" kata Alaric sebelum Kiara masuk ke kamarnya.    Kiara mengangguk. "Oke," sahutnya sambil tersenyum. Alaric membalas senyum Kiara. "Sampai ketemu lagi, Sayang," bisik Alaric sebelum melepaskan jari Kiara. Lagi-lagi Kiara merasa pipinya bagai tersengat. Begitulah, saking jarangnya mereka saling bersentuhan, disentuh sedikit saja membuat Kiara sudah merasa berdebar.  "Iya, Sayang," balas Kiara masih dengan senyum tersipu.  A
last updateLast Updated : 2021-07-02
Read more

82. Makan Malam Berdua

Pukul delapan malam kurang sepuluh menit pintu kamar Kiara diketuk. Kiara yang telah rapi dengan pakaian casual tapi tetap terlihat cantik, bergegas menuju pintu.  "Aku berangkat ya, Liv," ucapnya sambil berjalan ke arah pintu.  "Oke," sahut Livia. Kiara membuka pintu. Senyumnya mengembang melihat di depannya sudah berdiri Alaric dengan wajah segar rambut agak basah di bagian depan. Alaric pun mengenakan pakaian casual berupa celana jeans dan kaos polos biru tua berlengan pendek. "Hai, sudah siap?" tanya Alaric sambil membalas senyum Kiara. Kiara mengangguk. Dia keluar dan menutup pintu, lalu merangkul lengan Alaric. Alaric tidak langsung bergerak maju. Dia menatap pintu yang tertutup dengan wajah heran. "Livia nggak ikut makan malam? Kenapa dia? Apa dia sakit?" tanya Alaric. "Nggak, Livia nggak sakit. Dia cuma agak capek dan mau makan malam di kamar aja katanya. Dia sudah pesan makanan supaya diantar ke kamar," jawab
last updateLast Updated : 2021-07-02
Read more

83. Mempersiapkan Penjelasan

Malam itu Kiara tidur nyenyak sambil tersenyum. Dia sudah tidur sejak pukul sebelas malam. Alaric hanya mengajaknya mengobrol sampai pukul sepuluh malam, kemudian Alaric mengantarnya sampai di depan pintu kamarnya. Alaric sengaja tidak ingin menahan Kiara terlalu malam bersamanya karena dia ingin Kiara segera istirahat sehingga besok tidak bangun kesiangan. Kiara setuju dengan saran Alaric itu. Karena besok mereka punya banyak rencana, terutama merencanakan konferensi pers yang malam itu belum mereka bicarakan.  Kiara tidur dengan nyenyak, malah dia tidur lebih dulu dari Livia. Livia baru menyusul terlelap setengah jam kemudian.  Esok paginya Kiara bangun pukul setengah enam. Dia tak menyangka bisa tidur sangat nyenyak dan bisa bangun awal. Dan oborlannya semalam bersama Alaric membuat Kiara bangun dengan semangat.  "Pagi, Liv," sapa Kiara pada Livia yang baru membuka mata. Livia mengerjap, dia meregangkan tubuhnya. Lalu matanya
last updateLast Updated : 2021-07-03
Read more

84. Semua Sudah Diatur

Tepat pukul tujuh pintu kamar Kiara diketuk. Kiara bergegas berdidi dan berjalan menuju pintu. Dia yakin yang mengetuk adalah Alaric. Benar saja, begitu Kiara membuka pintu, Alaric sudah berdiri di depan pintu. Lelaki itu masih mengenakan kaos, hanya saja kini warnanya coklat tua bertuliskan director di bagian dada.  "Hai, selamat pagi, Cantik," sapa Alaric sambil tersenyum. Seketika pipi Kiara terasa menghangat mendengar sebutan cantik yang jarang diucapkan Alaric. Biasanya kekasihnya itu hanya menyebutnya 'sayang'. "Tumben nyebut aku cantik," sindir Kiara. "Masa sih tumben? Yah, aku memang jarang manggil kamu cantik. Karena kamu sudah cantik tanpa perlu disebut cantik. Aku lebih sering manggil kamu sayang karena aku memang sayang," sahut Alaric. "Udah deh, pagi-pagi jangan menggombal," sindir Kiara lagi. "Kalau aku manggil sayang, itu bukan gombal, sayang. Itu beneran sayang. Kamu ngambek?" tanya Alaric. Kiara menggeleng
last updateLast Updated : 2021-07-03
Read more

85. Konferensi Pers

Pukul sebelas pagi Kiara dan Alaric sudah duduk di teras samping hotel yang memang menyediakan kursi-kursi dan beberapa meja. Awak media yang sudah sepakat meliput mereka sudah berada di depan mereka siap dengan kamera masing-masing untuk merekam. Hanya ada empat orang, masing-masing media diwakili dua orang. Livia berdiri di belakang salah satu awak media yang memegang kamera. Dia ikut mengawasi layar di kamera yang merekam Kiara dan Alaric. "Selamat pagi, teman-teman. Di hari ini, saya Kiara Almira, ditemani oleh calon suami saya, Mas Alaric Kanigara ingin meluruskan berita tidak benar yang beredar simpang siur di media sosial. Saya emrasa harus langsung menjelaskan seperti ini karena jika hanya saya jawab berupa ketikan di media soasial khawatir akan kurang jelas. Selain itu, saya juga tidak bisa mendiamkan berita tidak benar ini karena itu sangat mengganggu saya dan Mas Alaric," kata Kiara. Dia berhenti sejenak. Awak media yang merekamnya mengacungkan ibu
last updateLast Updated : 2021-07-03
Read more

86. Jujur Pada Alaric

Kiara merasa lega sudah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Walau sebenarnya yang dia jelaskan di konferensi pers tadi belum benar-benar tepat sesuai apa yang terjadi. Sebenarnya Kafka memang menempelkan bibirnya ke bibir Kiara. Kebenaran ini hanya dia sampaikan ke Alaric. Tentu Alaric marah mendengarnya. Dia bahkan berniat apabila bertemu Kafka, dia akan memukul laki-laki yang tidak mau dia sebut namanya itu. Alaric hanya menyebutnya si playboy. Tapi setelah mendengar cerita Kiara yang sebenarnya, Alaric menyebut Kafka sibagai si brengsek. Kiara sengaja meminta Livia meninggalkannya berdua Alaric di teras samping itu karena ada yang ingin dia bicarakan berdua Alaric saja. Livia pun mengerti, dia kembali ke kamar hotel sendirian.  "Brengsek banget dia! Jadi dia memang sengaja mau ganggu kamu? Dia berani menyentuhmu, menyentuh bib ... aargh! Kiara, aku saja nggak pernah! AKus elalu menjaga kamu. Aku bisa kalau mau, tapi aku nggak mau karena aku mau j
last updateLast Updated : 2021-07-03
Read more

87. Memanfaatkan Waktu di Kota Ini

Setelah kemarin Kiara ikut menyaksikan Alaric mengarahkan syuting di malam hari, hari ini Kiara memutuskan tidak ingin lagi ikut Alaric ke lokasi syuting. Alaric masih harus menyelesaikan syutingnya tiga hari lagi. Dia sudah mempersilakan Kiara dan Livia pulang lebih dulu ke Jakarta. Tetapi Kiara belum mau pulang. Dia ingin menemani Alaric di kota ini sampai syutingnya selesai. "Nggak apa-apa kan, Liv kalau aku di sini lagi sekitar empat hari lagi nunggu sampai Alaric bisa pulang? Aku belum ada tugas baru lagi, kan?" tanya Kiara memastikan jadwal kerjanya pada Livia. Livia mengambil tabletnya dan mengecek jadwal kerja Kiara. "Empat hari ke depan kamu memang nggak ada tugas yang harus dikerjakan di Jakarta. Tapi kamu harus bikin video promo produk buat diposting di IG Story untuk 3 produk. Satu produk harus sudah diposting besok," jawab Livia. "Tolong bilang semua produk yang harus aku promosikan itu kamu bawa, Liv," ucap Kiara penuh harap.
last updateLast Updated : 2021-07-04
Read more

88. Rumah Tokoh Bersejarah

Livia mulai mengepak barang apa saja yang akan dia bawa selama jalan-jalan. Dia membawa tas ransel besar. Ada sepasang sepatu yang harus dipromosikan oleh Kiara, ada dua pasang gaun yang juga harus dipromosikan olehnya. Dalam membuat video untuk mempromosikan barang yang diendors Kiara, memang biasanya Livia yang merekam hanya melalui ponsel. Video yang sederhana, yang penting bisa menjelaskan keunggulan produknya dan menampilkan Kiara yang terlihat cantik mengenakan produk tersebut. "Nanti kita sekalian bikin video produk yang harus kamu promosiin ya. Kayaknya bagus deh kalau kamu promosiin produk sambil ngasih tahu ke pemirsa IG story kamu nanti kita berada di mana, kasih info aja misalnya kita sedang berada di rumah Ibu Fatmawati," usul Livia. Kiara mengangguk senang. "Aku setuju usulmu itu. Liv, aku memang beruntung punya manajer kamu. Kamu itu sudah baik, genius pula. Ide-ide kamu selalu brilian bisa bikin aku tetap bersenang-senang walau sambil bekerja,
last updateLast Updated : 2021-07-04
Read more

89. Fort Marlborough

Kiara memandang sekelilingnya dengan takjub. Antiknya bangunan ini, taman yang hijau dan rapi. Dia tak mengira ada tempat menarik seperti ini di Kota Bengkulu.  "Liv, kamu kok bisa tahu aja deh tempat yang artistik. Ini cocok banget lho bikin video di sini. Eh, iya, Liv. Aku baru ingat. Kenapa kita nggak sekalian aja bikin buat konten youtube-ku. Memang aku bukan youtuber full time yang tiap hari publish konten. Tapi bagus lho ini buat konten youtube. Nambah pengetahuan penonton juga," kata Kiara. "Aku sudah memikirkan itu sejak tadi, Ra. Karena itu tadi di Rumah Ibu Fatmawati aku juga merekam kamu dan minta kamu nyeritain kita ada di mana, apa yang kita lihat. Kamu mengira sedang akting pura-pura bawain acara TV traveling, padahal aku merekammu untuk konten youtube," jawab Livia. "Astaga Livia! Kenapa kamu genius banget sih? Dan selalu berpikir satu langkah lebih dulu dari aku. Ya Tuhan, aku jadi malu karena selalu telat mikir dibanding kamu," sahut Kia
last updateLast Updated : 2021-07-04
Read more

90. Setelah Bekerja Sambil Berwisata

"Ya ampun. Sudah jam dua siang. Kita belum makan siang. Pantesan aku lapar banget. Kamu nggak lapar, Liv?" tanya Kiara melihat jam tangannya saat perutnya mulai berbunyi. "Aku kan tadi sudah nanya, kamu mau makan siang dulu nggak sebelum ke Benteng Marlborough. Tapi kamu bilang masih kepagian, nanti aja makannya," jawab Livia. "Tadi sih memang masih kepagian. Tapi sekarang sudah kesiangan. Ya sudah yuk, kita makan siang dulu. Setelah makan siang, kita ke balik ke hotel aja ya, Liv. Aku capek juga," kata Kiara. "Iya, setelah makan kita balik ke hotel. Aku juga mau mulai ngedit video ini," sahut Livia. Kiara tersenyum pada Livia. Manajer sekaligus sahabatnya ini memang luar biasa dan serba bisa. Sebenarnya Kiara punya tim khusus yang ia tugaskan mengedit video untuk akun youtube-nya. Tapi karena dia jarang memasang video baru di akun youtube-nya itu, akhirnya Livia belajar mengedit sederhana. Dia cukup bisa menambahkan teks, musik dan menyambung-nyambun
last updateLast Updated : 2021-07-04
Read more
PREV
1
...
7891011
...
17
DMCA.com Protection Status