Home / Romansa / Tuan Sutradara Dan Nona Aktris / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Tuan Sutradara Dan Nona Aktris: Chapter 101 - Chapter 110

164 Chapters

101. Membahas Kafka

Seingat Kiara, Di film pertamanya berakting bersama Kafka, sikap aktor itu padanya masih terjaga. Kfka mengakui sendiri pada Kiara, bahwa sebenarnya di film pertama, dia sudah tertarik dengan Kiara. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena ketika itu Kafka sudah punya kekasih. Tetapi di film keduanya bersama Kiara, Kafka mulai sering menggoda Kiara karena Kafka sedang tidak memiliki hubungan romantis dengan siapa pun. Walau pun Kiara sudah mengingatkan Kafka bahwa dia telah memiliki kekasih. Kiara terang-terangan menyebutnama Alaric Kanigara sebagai kekasihnya. "Semua orang juga tahu aku dan Alaric pacaran. Semua fansku tahu. bahkan aku memposting foto ketika aku bertukar cincin pertunangan dengan Alaric. Dia pun tahu karena dia mengaku follow instagramku dan melihat semua psotinganku. Tapi dia tetap menggodaku walau dia tahu aku sudah bertunangan," kata Kiara melanjutkan ceritanya. "Hm, memang setahuku, Kafka itu terkenal playboy. Nggak peduli ada artis ce
last updateLast Updated : 2021-07-07
Read more

102. Klarifikasi Kedua

"Oh iya, kamu bilang, kamu sudah dilamar Alaric? Lalu, kapan kalian akan menikah?" tanya Derdy sambil menatap bergantian ke Alaric dan Kiara. "Tiga bulan lagi," jawab Kiara dan Alaric berbarengan, lalu keduanya saling pandang dan tersenyum. "Ah, so sweet banget dong. Ini harus disampaikan ke penonton. Oke, kamu sudah menceitakan semua tentang Kafka, kan? Sekarang kita siap-siap syuting yuk," kata Derdy. Dia bangun dari duduknya. Lalu menunggu yang lain juga berdiri.  Setelah itu, Derdy berjalan memandu ke sebuah ruangan yang dia jadikan semacam studio podcast. Ada meja di tengah, lalu ada empat kursi mengelilingi meja oval itu. Kiara dan Alaric duduk bersebelahan, sementara Derdy duduk di berhadapan dengan keduanya. Mereka mulai bersiap-siap. Mengecek michrophone, memasang kamera. Ada satu kameramen yang merekam acara itu. Sementara Livia duduk di samping kameramen sambil mengawasi hasil rekaman di layar kamera. Oke, kita siap-si
last updateLast Updated : 2021-07-07
Read more

103. Move On

Perkiraan livia tepat sekali. Acara bincang-bincang Derdy Kordoba dengan Kiara di saluran youtube Derdy telah berhasil menarik banyak perhatian netizen. Views-nya mencapai satu setengah juta dalam sehari. Banyak komen yang mendukung dan percaya pada Kiara, walau ada beberapa gelintir yang tetap menjelekkan Kiara. Tapi Kiara tak mau memikirkan komentar-komentar negatif yang tidak seberapa itu. "Oke, sekarang, kamu sudah bisa mulai fokus ke kerjaan kamu selanjutnya. Dan persiapan pernikahanmu sama Alaric. Lupakan soal Kafka," kata Livia esok harinya, setelah dia dan Kiara sarapan santai di apartemen Kiara. "Tapi kalau nanti masa promosi filmku dan dia, aku terpaksa bakal ketemu dia lagi," sahut Kiara. "Kalau ketemu dia, bersikap aja biasa. Nggak usah menyapa duluan. Nggak usah senyum karena nanti dia salah paham, nanti dia kegeeran dikira suka sama dia," kata Livia. "Bukan hanya aku nggak akan menyapa duluan, aku juga nggak mau ngomong tentang a
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

104. Rencana Film Selanjutnya

"Sayang, kapan kamu bikin film baru lagi?" tanya Kiara sambil merebahkan kepalanya di bahu Alaric. Malam ini Alaric datang ke apartemennya untuk makan malam bersama. Livia sudah menyingkir masuk ke kamarnya karena tak ingin menganggu Kiara dan Alaric yang mengobrol di ruang menonton TV. "Kiara, aku kan baru selesai bikin film. Baru istirahat dua hari, kamu sudah nanyain kapan aku bikin film lagi?" Alaric balik bertanya. "Yah, siapa tahu sudah ada film yang rencananya akan dibuat. Rencana kan bisa disusun sejak sekarang, Mas. Walau pun mungkin syutingnya dua bulan lagi atau empat bulan lagi. Iya, kan? Biasanya begitu, kan?" jawab Kiara. "Ya, memang. Kalau baru rencana sudah ada. Aku pengin bikin film drama keluarga yang sangat penuh makna. Pahit, pedih, mengharukan, tapi ada sedikit kebahagian dan harapan di akhirnya," kata Alaric. "Sedikit kebahagian? Berarti nggak happy ending?" tanya Kiara. "Ini bukan film romance yang biasa
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

105. Menahan Keinginan

Alaric terkejut. Tidak biasanya Kiara mendadak mengecup pipinya. Kiara bangun dari duduknya hendak kabur menjauh dari Alaric. Tetapi Alaric bergerak lebih ceepat, dia menarik pinggang Kiara hingga kekasihnya itu kembali duduk di sofa dekat di sampingnya. "Apa maksudnya tadi? Kamu mulai berani menciumku?" tanya Alaric. "Cuma cium pipi. Karena aku senang aja sama jawaban-jawaban kamu tadi," jawab Kiara. "Hm, jadi, kalau kamu nanya dan suka sama jawabanku, kamu bakal nagsih aku hadiah ciuman di pipi?" tanya Alaric lagi. "Ya nggak selalu. Kalau aku lagi mood pengin nyium aja," jawab Kiara sambil menahan senyum geli. "Apakah kalau nanti kita sudah menikah sikapmu akan seeprti ini juga?" Alaric masih bertanya lagi. "Seperti ini gimana?" Kiara balik bertanya. "Mau nyium aja mesti nunggu mood bagus," jawab Alaric sambil menyindir. "Ya nggak dong. Sekarang aku kayak gini kan karena kita belum menikah, jadi harus ingat batasan ki
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

106. Membicarakan Tentang Komitmen

Alaric tersenyum lagi mendengar semua ucapan Kiara yang membuat hatinya melambung itu. Sesungguhnya hatinya pun sudah menggelegak, ingin sekali dia merengkuh tubuh Kiara dalam dekapannya lalu melumat bibirnya. Tetapi Alaric sudah bertekad akan menjaga kesucian Kiara sampai hubungan mereka disahkan secara resmi oleh agama dan negara. Seperti inilah cara Alaric menunjukkan ketulusan cintanya pada Kiara. Ini sungguh-sungguh cinta yang tulus tanpa berbalut nafsu.  "Aku juga sangat bersyukur kamu mau menerima cintaku. Karena itu aku akan rela melakukan apa saja untuk menjagamu sampai kamu menjadi milikku secara resmi." Alaric mengecup atas kepala Kiara. Lalu dia melihat jam tangannya. "Wow, sudah jam sepuluh malam. Sudah kemalaman aku di sini. Livia pasti nggak sabar nunggu aku pulang. Dia pasti mencemaskan kamu," kata Alaric. "Aku ragu. Mungkin dia sudah tidur. Livia pernah bilang, satu-satunya cowok yang dia percaya dia tinggalkan berdua aku
last updateLast Updated : 2021-07-08
Read more

107. Lagi-Lagi Kafka

Kegiatan Kiara selanjutnya adalah berlatih lagi di teater. Dia ingin mempersiapkan diri untuk film yang akan disutradarai Alaric nanti. Dia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa dia bisa berakting. dia telah menjelma menjadi aktris yang memang bisa berakting, bukan hanya modal tampang. Maka, sambil menunggu syuting menjadi model sebuah music video seorang penyanyi solo pria yang sedang naik daun, di sela-sela kesibukan membuat konten youtube dan video endorse untuk produk-produk yang memang dia suka, Kiara mengambil kelas teater lagi di Institute Kesenian Jakarta. Apakah ini artinya pekerjaan menjadi aktris itu menyenangkan dan selalu mulus-mulus saja? Orang yang tidak tahu mungkin akan mengira begitu. Tapi bagi Kiara, dia mencapai semua ini dan mendapat tawaran-tawaran bagus itu tidak begitu saja. Semua hasil kerja kerasnya. Salah satu usaha kerasnya adalah belajar akting lagi di kelas teater. Kiara hampir tersedak ketika kelas baru akan dimulai, pengaj
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more

108. Bagai Musuh Bebuyutan

Kiara merasa nasibnya benar-benar dipermainkan. Namun terpikir olehnya Kafka sudah memata-matainya, hingga artis yang menurutnya menyebalkan itu bisa tahu Kiara belajar akting di tempat ini. Kiara menduga Kafka sengaja ikut kelas ini karena tahu Kiara juga belajar akting di kampus seni lagi. Kiara yakin, bukan hanya kebetulan Kafka juga belajar akting di sini. Tapi Kiara bertekad tak ingin menyerah. Dia tak akan mundur dari belajar di sini hanya karena ada Kafka. Kiara tetap akan belajar akting di sini. Dia tidak mau kalah dari Kafka. Kelas akting hari itu berjalan lancar. Kiara mencoba untuk mengenyahkan rasa egois dan berlatih profesional. Sebenci apa pun dia pada Kafka, saat kelas berlangsung dia berusaha tetap bersikap netral. Karena setiap murid di kelas itu yang hanya berjumlah lima belas orang harus saling berinteraksi. Kiara tidak bisa memilih untuk tidak beradu dialog dengan Kafka ketika giliran mereka tiba. Sampai ketika kelas berakhir, barulah Kiar
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more

109. Curiga

"Kita ke mobil deh, kita langsung pulang," ajak Kiara sambil berjalan ke parkiran mobil diikuti Livia. "Kamu tadi lihat Kafka di sekitar sini nggak?" tanya Kiara pada Livia setelah mereka berada di dalam mobil. Kiara dan Livia duduk di bagian tengah, sementara pak sopir yang menyetir. "Kayaknya nggak. Memangnya tadi ada Kafka?" Livia balik bertanya setelah menjawab singkat pertanyaan Kiara. "Berarti tadi kamu nggak merhatiin sekitar kamu. pasti nunggu aku sambil lihat-lihat internet ya?" tebak Kiara. "Tugasku kan memang harus ngecek info terbaru apa yang ada di berita online dan medsos. jadi, tadi kamu lihat Kafka ada di kampus itu?" sahut Livia. "Aku bukan cuma lihat. Tapi Kafka ikut latihan teater juga di kelas yang sama denganku! Kelewatan, kan? Dia nggak ngaku kalau sengaja ngikutin aku. Katanya memang dia mau meningkatkan kemampuan aktingnya dan kampus IKJ tempat terbaik buat belajar teater. Tapi aku nggak percaya sama alasannya i
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more

110. Jangan Sampai Terjadi

"Ssst, sabar, Ra. Aku kan cuma ngingetin," sahut Livia berusaha meredakan kekesalan Kiara. "Habisnya, kata-kata kamu tadi nyebelin banget, Liv. Aku nggak mau dengar hal kayak gitu!" ucap Kiara masih bernada sebal. "Aku kan cuma ngingetin, Ra," sahut Livia lagi membela diri. Kiara mendekatkan wajahnya ke wajah Livia dan menatap Livia serius. "Aku sangat mencintai Alaric. Cuma Alaric yang di mataku paling keren, paling cerdas, paling paling segalanya. Aku nggak akan tertarik sama yang lain," ucap Kiara masih dengan suara tegas. "Syukurlah kalau memang begitu. Aku juga suka dan mendukung banget kok kamu sama Alaric. Alaric memang cowok berkualitas tinggi dan sudah etruji kesetiaannya. Buktinya dia tetap mau dampingi kamu menjelaskan kasus kamu kemarin dan dia percaya kamu dan tetap sayang kamu walau pun ada kejadian itu," sahut Livia lagi. Kiara menghela napas. Dia kembali merebahkan kepalanya di sandaran kursi. lalu sepanjang sisa perjal
last updateLast Updated : 2021-07-09
Read more
PREV
1
...
910111213
...
17
DMCA.com Protection Status