Home / Romansa / Tuan Sutradara Dan Nona Aktris / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Tuan Sutradara Dan Nona Aktris: Chapter 91 - Chapter 100

164 Chapters

91. Syuting Pun Selesai

Setelah setia menunggui Alaric bekerja selama di Bengkulu, akhirnya Kiara bisa bernapas lega. Hari ini syuting terakhir film yang disutradarai Alaric.  "It's wrap!!" teriak salah satu kru yang disambut teriakan yang sama oleh kru lain sambil bersorak sorai. "Alhamdulillah akhirnya selesai dan semua berjalan lancar," ucap kru lainnya yang ingat untuk mengucap syukur. "Makasih ya, Bung Alaric," ucap Selia pada Alaric sambil terenyum dan mengacungkan ibu jari. "Kamu juga ya, makasih sudah berakting dengan baik," sahut Alaric sambil balas tersenyum dan mengangguk. Pemain film lainnya juga mengucapkan terima kasih pada Alaric dan menyalaminya. Alaric tersenyum puas melihat hasil syuting terakhir yang diputar ulang oleh kameramen. "Ya, sip. Makasih, Ben," kata Alaric pada kameramen. Alaric melihat jam tangannya. Sudah jam sembilan malam. Dia menoleh ke sekelilingnya, baru kemudian dia berhenti ketika dilihatnya
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

92. Berjuta Alasan Mencintaimu

"Oh ya? Jadi, apa saja alasanmu kenapa mencintaiku?" tanya Kiara menanggapi ucapan Aalric yang mengatakan dia punya banyak alasan mengapa mencintai Kiara. "Aku sudah sering bilang, kan? Kamu sendiri bisa bilang jatuh cinta nggak perlu alasan. Memangnya kamu nggak tahu kenapa kamu mencintaiku? Apa iya kamu mencintaiku tanpa alasan?" Alaric balik bertanya. "Mas gimana sih? Ditanya malah balik nanya," sahut Kiara. "Aku kan sudah sering bilang kenapa aku mencintaimu," balas Alaric. Ya, Alaric memang sering mengatakan kenapa dia mencintai Kiara. Sebenarnya tidak sering, tapi Alaric pernah mengatakannya dua kali, menjawab pertanyaan Kiara dan pertanyaan ayah dan ibu Kiara.  "Aku pengin mendengarnya lagi. Boleh, kan Siapa tahu alasanmu bertambah. Asalkan jangan berkurang," ucap Kiara sambil tersenyum dan menatap Alaric menggoda. "Ternyata kamu manja juga," komentar Alaric. "Cowok suka kan, kalau sesekali ceweknya bermanja-manja?"
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

93. Kembali ke Jakarta

Malam itu Kiara tidur nyenyak. Walau hanya satu jam mengobrol berdua Alaric, sudah membuatnya merasa senang. Malam ini adalah malam terakhirnya di Bengkulu. Entah kapan dia akan berkunjung ke kota ini lagi, tapi tempat ini akan menjadi salah satu kenangannya yang terindah.  Esok harinya mereka hanya memiliki waktu sebentar untuk sarapan, kemudian berkemas karena pukul sebelas siang mereka sudah harus ada di bandara untuk kembali ke Jakarta. Kiara tidak membawa oleh-oleh apa pun. Karena tak ada pula yang harus dia berikan oleh-oleh. Tetapi dia membeli dua buah kaos bergambar dan tulisan Kota Bengkulu hanya sekadar sebagai kenang-kenangan. Kaos itu berwarna putih dengan ganbar Pantai Panjang berwarna cerah. Kiara memaksudkan kaos itu sebagai kaos couple dengan Alaric, karena itu dia membeli dua. Kiara tersenyum geli sendiri teringat idenya menciptakan kaos couple. Dia yakin Alaric tak akan tega menolak permintaannya. Pukul setengah sepuluh pagi mer
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

94. Di Atas Ketinggian

"Kalau saat aku ke sebuah kota dan kamu ada kerjaan lain, kamu nggak bisa ikut aku, kan?" tanya Alaric menanggapi permintaan Kiara yang ingin ikut jika Alaric berkunjung ke kota-kota di seluruh Indonesia. "Lho, kan kamu pernah minta aku cuma main di film yang kamu sutradarai dan aku setuju. Itu artinya, kita bakal ke mana aja bareng," jawab Kiara. "Tapi, kerjaan kamu bukan cuma main film aja, kan? Kontrak kamu sebagai Brand Ambassador La Belle juga diperpanjang," sahut Alaric. "Ah, kalau pekerjaan yang berhubungan dengan La Belle nggak banyak kok. Yang penting, kita bakalan sering pergi ke mana aja bareng. yah, mungkin sekali-sekali bakal misah ketika kita sedang punya pekerjaan yang berbeda. Tapi, kalau aku main di film yang kamu sutradarai, aku bakal sering bareng kamu," kata Kiara lagi. Alaric tersenyum. Dia melingkarkan lengannya ke punggung Kiara, dan dia merangkul bahu Kiara. Kiara pun semakin nyaman merebahkan kepalanya di bahu Alaric. Livia be
last updateLast Updated : 2021-07-05
Read more

95. Dicegat Awak Media Di Bandara

Pesawat yang ditumpangi Kiara dan Alaric mendarat di bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng dengan mulus. Kiara menghela napas lega. Livia sudah berhenti menonton film sebelum pesawat mulai turun. Kiara tak menyangka, begitu dia mengambil barang bersama Livia dan Alaric yang selalu berada di sampingnya, dan mereka baru saja melangkah ke pintu keluar, beberapa awak media sudah mendekati mereka dan langsung menghujani mereka dengan berbagai pertanyaan. "Mbak Kiara, Mas Alaric, jadi gimana hubungan kalian? Tetap baik-baik saja ya?" tanya seorang awak media. "Wah, Mbak Kiara sengaja nih ya nemenin Mas Alaric syuting di Bengkulu?" tanya awak media lainnya. Kiara hanya menatap berkeliling beberapa awak media itu, yang kira-kira ada sepuluh orang berikut dengan kameramen masing-masing. Kiara tak habis pikir dari mana mereka tahu Kiara dan Alaric pada jam sekarang ini akan sampai di bandara?  "Mbak Kiara kan beberapa hari lalu sudah bikin konferensi
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

96. Bualan Si Aktor Brengsek

"Liv, memangnya ada kabar apa lagi di internet? Wartawan tadi bilang Kafka mengaku kalau ciuman itu memang terjadi? Apa-apaan sih dia?" ujar Kiara mulai muncul kekesalan yang sejak di bandara dia tahan setelah mendengar pertanyaan awak media. "Sebentar, aku cek dulu. Selama di pesawat tadi aku kan nggak nyalain tablet dan ponsel, otomatis jadi nggak ngecek internet," jawab Livia. Kiara berjalan mondar-mandir terlihat sangat resah sambil menahan kesal. Sedangkan Alaric malah merebahkan tubuhnya di sofa dan berusaha tetap tenang walau dia pun memiliki pertanyaan yang sama dengan Kiara. Livia bergegas mengecek berita-berita hiburan di internet, lalu mencari trending topic di twitter. Dan ya, dia langsung menemukan video Kafka yang sudah dibagikan berkali-kali, hingga ratusan kali. Hampir menyentuh seribu kali. Betapa cepatnya video itu disebarkan. Livia memperbesar volume tabletnya hingga maksimal, lalu dia putar video pernyataan Kafka yang seper
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

97. Rencana Melawan

Setelah beberapa menit berpikir, akhirnya Livia bicara juga. "Sebenarnya aku penasaran, siapa yang sudah memotret adegan Kiara dan Kafka itu? Apa orang itu juga merekam? Biasanya orang lebih senang merekam video jika ada suatu kejadian menarik, karena nanti dari video bisa diambil fotonya untuk adegan tertentu," ucap Livia, tetapi tidak langsung menjawab pertanyaan Kiara, dia malah bertanya-tanya juga. "Yang memotret pasti yang menyebarkan foto itu pertama kali. Atau teman dari orang yang memotret. Yang pasti yang menyebarkan foto itu punya akses ke foto atau video percakapan Kiara dan si brengsek itu." Alaric menjawab pertanyaan Livia. "Aku sangat berharap orang yang menyebarkan foto itu punya video full kejadian itu dan dia mau menyebarkan video fullnya juga. Karena kalau dia merekam semuanya, akan kelihatan aku memarahi Kafka dan itu jelas artinya aku sama sekali nggak suka dengan apa yang dilakukan Kafka padaku itu," kata Kiara. "Apa kamu ingat sa
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

98. Menyusun Strategi

"Aku senang dengan usulmu itu, Liv. Kamu benar, itu solusi yang bagus untuk menjelaskan masalah Kiara ini di acara Derdy Kordoba," kata Alaric memberi pujian ke Livia. Lalu dia beralih ke Kiara. "Sayang, tetap tegar ya. Masalah ini pasti bisa teratasi. Dan ingat, kita tiga bulan lagi lho menikah. Kejadian itu sama sekali nggak mengubah perasaanku padamu. Aku tetap mencintaimu, aku tetap memujamu dan aku tetap akan menikahimu," kata Alaric sambil memegang dagu Kiara agar wajah gadis itu fokus menghadap ke wajahnya. Kiara tersenyum lega dan mengangguk. Alaric melepaskan pegangannya di dagu Kiara. "Terima kasih, Masku sayang. Terima kasih kamu tetap percaya aku dan tetap mencintaiku. Itu yang paling penting buatku. Masalah orang lain menganggapku gimana, itu nggak penting buatku," sahut Kiara. Livia pergi ke pantri untuk menghindari melihat dua sejoli itu kembali saling bermesraan. Walau sejauh ini dia melihat sikap keduanya masih sangat wajar. Bahkan Al
last updateLast Updated : 2021-07-06
Read more

99. Memadamkan Gosip

Esok harinya, sejak pukul sepuluh pagi Alaric datang ke apartemen Kiara. Dia setuju mendampingi Kiara lagi melakukan klarifikasi kejadian yang dialami Kiara dan Kafka. Alaric juga bersedai mengantar Kiara dan Livia dengan mobilnya yang dia kendarai sendiri supaya praktis mereka datang bersama ke rumah Derdy Kordoba. Lelaki jangkung berkepala plontos itu menyambut Kiara, Alaric dan Livia dengan wajah seria, senyum lebar hingga memperlihatkan giginya yang besar-besar. Dialah Derdy Kordoba. "Hai, Kiara. Gimana kabarnya, Say?" sapanya sok akrab, dia berniat memberikan salam yang biasa dia lakukan pada artis mana pun, laki-laki atau wanita, yaitu cipika cipiki. Tetapi Kiara mengelak, gadis itu malah mengulurkan tangannya mengajak bersalaman karena dia enggan melakukan salam cium pipi seperti yang biasa dilakukan di kalangan artis.  Derdy terlihat terkejut, dengan canggung dia menerima ajakan bersalaman dari Kiara. "Aku baik. Kamu juga kan, Mas
last updateLast Updated : 2021-07-07
Read more

100. Persiapan Curhat

"Itu kalau kamu mau bikin penonton tertarik dan jadi banyak yang ngomongin," kata Derdy menjelaskan maksudnya pada Kiara yang tatapannya masih bertanya-tanya. "Liv, kira-kira pertanyaan apa yang kontroversial tapi nggak mojokin aku?" tanya Kiara sambil menoleh ke Livia. "Aku punya ide, sebuah pertanyaan yang kontroversial yang bakal mengungkap gimana Kafka sebenarnya," jawab Livia. "Apa Liv?" tanya Kiara antusias. "Derdy nanti nanya begini, apa selama proses syuting Kafka sering godain kamu? Karena kan kamu cantik, siapa tahu Kafka pernah iseng deketin dan ngomong hal-hal yang menjurus ke menggoda?" jawab Livia. Kiara terpaku sejenak. Berusaha mengingat pembicaraannya dengan Kafka saat awal mula syuting. Bahkan ketika perkenalan pertama dan acara reading bersama pemain film lainnya. "Oh iya, itu pertanyaan bagus. Kafka memang sering menggoda aku. Dan membujuk aku supaya mau ada adegan ciuman karena katanya film romance kalau n
last updateLast Updated : 2021-07-07
Read more
PREV
1
...
89101112
...
17
DMCA.com Protection Status