Telapak tangan Bintang menyatu di depan bibir dengan siku bertumpu di atas paha. Memandang dingin, sekaligus menghela besar, pada Sinar yang salah tingkah karena ucapan Pras. Ingin rasanya tidak mempercayai Pras, tapi, Bintang memang melihat sebuah jejak merah pada garis leher yang tertutup kerah. Jika dilihat sekilas, memang tidak akan tampak. Tapi jika di teliti lagi, Bintang yakin, kalau tanda merah tersebut adalah sebuah kissmark.Setelah memuntahkan kalimat yang sangat provokatif. Pras melenggang begitu saja keluar dari rumah Sinar. Sungguh, tidak ada beban sama sekali, yang terlihat pada wajahnya.“Jadi, itukah alasannya kamu menolak untuk kembali menikah denganku, Nar? kamu sudah jadi mainannya Pras?”Mainan?Ya! mungkin benar, apa yang Bintang katakan barusan. Sinar hanyalah sebuah mainan bagi Pras. Bukankah sudah jelas, kalau dari awal, Pras mengatakan ingin membawa Sinar ke ranjangnya. Pria itupun juga tidak peduli dengan kondisi Sin
Baca selengkapnya