“Friends don’t kiss, Katharina.” Katha tersentak. Dia menyadari bahwa banyak hal yang terjadi di luar batas persahabatan mereka sejak pernikahan ini. Dia tidur satu kasur dengan sahabatnya sendiri, saling membantu dalam pekerjaan rumah tangga, belanja bulanan, pergi ke luar negeri yang jelas sekali itu terlihat seperti bulan madu ketimbang liburan, bahkan dia berciuman dengan Rabu tak hanya sekali. Lantas, selama ini dia memang menjalani kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya. Dia menggeleng-gelengkan kepala, mencoba menjernihkan kepala. Tidak, ini tidak benar. Seharusnya tidak seperti ini. “Jangan coba menyangkal, Katha,” ujar Rabu. Nadanya kali ini tegas. Pemaklumannya mungkin sudah berada pada batas. Katha menutup mulutnya dengan telapak tangan, sementara kepalanya terarah pada pintu balkon yang tertutup. “Do you love me, Bu?” tanyanya. “Kalau mau tau jawabannya, lihat gue!” perintah Rabu. Namun, Katha tetap tak bisa melak
Baca selengkapnya