Max berulang kali menarik napas lalu mengembuskannya dengan konstan. Ia berharap sang istri dapat mengikutinya. Akan tetapi, si wanita berwajah pucat tidak bisa lagi mengendalikan paru-paru. Rasa sakit telah melilit perutnya. “Sakit, Max,” rintih Gabriella sembari mencengkeram tangan sang suami lebih kuat. “Sabar, Gaby. Kamu belum boleh mendorong. Tunggu aba-aba dari dokter. Mengerti?” terang sang pria sembari mengusap keringat yang membanjiri wajah istrinya. “Sekarang, atur napas bersamaku.” Dengan air mata yang hampir tumpah, sang wanita terus menatap suaminya. “Tarik, embuskan ... tarik, embuskan.” Gabriella berusaha untuk patuh. Akan tetapi, lima detik berlalu, ia menggeleng, menyatakan dirinya sudah di ambang kesabaran. “Aku tidak bisa lagi, Max. Tidak bisa,” desah wanita itu sambil meringis. Merasa tak tega, pria itu mengecup kening sang istri. “Bertahanlah, Gaby. Demi Pangeran Kecil kita,” bisiknya. Sambil memeja
Last Updated : 2021-08-31 Read more