Home / Romansa / Dendam Birahi Penakluk Hati / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Dendam Birahi Penakluk Hati: Chapter 91 - Chapter 100

185 Chapters

Satu Kebenaran

Dirham membalikkan badan serta merta, inilah saatnya dia tahu kebenaran dari mulut lelaki yang dicurigai selama ini. Dinar takut akan ada salah paham diantara Zaky dan Dirham hingga terjadi perkelahian.“Maaf, aku akan pulang ya, Del. Suamiku sudah mengajakku pulang.” Dinar berdiri dari duduknya. “Tidak! Kita pulang nanti, Fathia adalah adik kandungku, kau mengenal adikku, Zaky Azhar?”Pria bernetra coklat cair itu menarik kursi di sebelah Dinar dan duduk dengan sorot mata tajam menatap wajah Zaky penuh selidik. Dinar juga kembali duduk di kursinya, wajahnya tampak gelisah. Dia tegang. “Oo, aku baru ingat. Mas Dirham ini pernah datang ke kampus untuk menjemput Fathia dulu, kan? Dia apa kabar sekarang, Mas? Masih  kuliah di luar negeri kan, ya?” Dirham terkesiap mendengar pertanyaan dari Zaky, pengantin baru yang berumur lebih muda 7 tahun darinya itu seolah tidak tahu tentang kematian Fathia. Apa benar Zaky memang tidak tahu sama sekali tentang Fa
last updateLast Updated : 2021-08-29
Read more

Kamu Cemburu?

Pak Doni Azhar dan Bu Ambar berdiri tepat di belakang Dinar dan Dirham. Mereka sempat mendengar obrolan antara Dinar dan suaminya meskipun kurang jelas. Dinar berdiri dan melangkah menghampiri pria seumuran almarhum ayahnya itu lalu mencium tangannya dengan hormat.  Doni Azhar adalah bosnya, ayah dari Zaky itu kenalan ayah dan ibunya. Mereka pernah bertemu ketika sama-sama menghadiri acara pernikahan saudaranya di kota Solo. Mereka menginap di hotel yang sama dan akhirnya berkenalan. Itu terjadi sudah beberapa tahun lalu waktu mendiang ayah Dinar masih ada.   “Bapak, gimana kabarnya?” “Dinar. Ini suami kamu? Tadi ngomong apa yang tidak perlu diketahui orang lain?” Dinar tersenyum kikuk. Pasti Pak Doni sempat mendengar obrolannya bersama Dirham tadi.   “Oh itu tentang rencana kejutan ulang tahun saya.” Dinar berbohong demi menutupi tragedi di masa lalunya dengan Dirham. “Begitu, tidak mau kenalin s
last updateLast Updated : 2021-08-30
Read more

Hasil USG

“Turunkan Mama Am, ada apa sih?” Nora menjerit dan menepuk lengan putranya. Dirham masih mengangkatnya dan membawanya berputar-putar, Dinar sekarang mengambil alih memegang selang air. Dia memberi waktu pada Dirham dan ibunya untuk menikmati kebahagiaan mereka. Tadi jam 3 sore Dirham pulang dari kantor untuk membawanya melakukan USG, dan setelah melihat hasil USG betapa dia juga bahagia, perutnya diusap penuh rasa sayang. ‘Love you princess’ bisiknya pelan. Selang air yang belum ditutup diraih.“Mama pasti ikut seneng dengar kabar ini.”“Ada apa sih? jangan bikin Mama penasaran dong.”“Cucu mama perempuan, anak Am perempuan.” “Really? Selamat sayang, selamat.” Nora memeluk putranya erat, air matanya tidak bisa dibendung lagi, dia bahagia sekarang, terlalu bahagia. Akan ada putri yang lahir dalam keluarga Assegaff, seorang putri yang sudah diambil dulu kini akan
last updateLast Updated : 2021-08-31
Read more

Berita Apa Ya?

Setelah Nora menyimpan lembaran koran itu Nora meninggalkan dapur untuk membersihkan diri. Dinar masih berdiri di dekat meja dapur dengan perasaan tidak enak, apa yang di sembunyikan oleh ibu mertuanya tadi. Karena penasaran akhirnya Dinar mengambil selembar koran yang sudah dilipat kecil dan diselipkan diantara toples gula dan kopi oleh ibu mertuanya. Matanya melirik sana sini penuh waspada. Dia ingin tahu isinya, tapi suara langkah kaki terdengar jelas semakin mendekat. “Makan malam sudah siapkah Di?” Suara Dirham dari tingkat atas membuat Dinar gelagapan dan buru-buru menyimpan potongan kertas itu di tempat asalnya. Belum sempat membaca apapun, bahkan judulnya juga belum tahu tentang apa.Dirham berpakaian santai dan sudah selesai mandi. Haruman aroma sabun menguar memenuhi dapur, sejenak membuai Dinar. “Iya sudah, tunggu sebentar ya, Mama sama Papa masih belum keluar, aku juga mau mandi sebentar.&rdq
last updateLast Updated : 2021-09-01
Read more

MP Yang Tertunda

Mengandung konten 21+Desahan Dinar memenuhi kamar luas bercahaya temaram itu, sentuhan lembut dan hangat dari Dirham membuat Dinar merasa kehausan. Dirham terlalu pintar menggugah gairahnya. Kehamilan yang sudah masuk 7 bulan itu tidak mengurangi olahraga malam mereka, bahkan Dirham seolah ketagihan, kalau di turuti tiap malam mereka dia akan mengajak istrinya untuk bersama, tapi pesan mamanya yang selalu mengingatkan agar jangan membuat Dinar kelelahan jadi dia bisa menahan diri. Sudah hampir 30 menit mereka berpacu, menyatu dengan penuh gairah, Dirham yang banyak bergerak karena dia menyadari kondisi Dinar. Sentuhan-sentuhan lembut terus di berikan membuat istrinya tetap menikmati meski dalam keadaan perut yang besar.Napas keduanya turun naik menikmati pelepasan yang luar biasa hebatnya, Dirham selalu berhasil membuat Dinar terbang beberapa kali dalam satu kali permainan, sedangkan Dirham selalu menjadi pria terbahagia sedunia setelah hasratnya tercapa
last updateLast Updated : 2021-09-02
Read more

Gairah Pagi Hari

Mengandung konten 21+, sudah ada warning ya.. jangan nakal-nakal.  Sarapan pagi Zaky dan Delia bersama Pak Doni dan Bu Ambar hanya menikmati nasi goreng buatan Delia, empat hari usia pernikahan mereka masih menyesuaikan diri dan lebih saling mengenal kesukaan masing-masing. Hanya sebatas itu, karena MP(malam pertama) yang belum terlaksana. “Hari ini Papa sama Mama keluar agak pagi ya Ky. Ada janji ketemu sama pemilik sanggar tari, katanya ada acara dan mereka pesan makanan sama restoran kita. Kalian di rumah sajalah hari ini.” pesan Doni Azhar pada putranya.“Iya, ajak Delia jalan atau nonton kek. Nikmati waktu kalian, nanti kalau sudah mulai kerja kalian akan susah habiskan waktu bersama.” Ambar pula menimpali. Dia tahu kalau putranya itu sudah mulai mengurus restorannya, Zaky akan lebih sering di sana dari pada di rumah. “Iya Pa, Ma. Lagian aku bisa percayakan restoran sama Edo.”Zaky berkata sambil tersenyum usil menatap istrinya, sementara Del
last updateLast Updated : 2021-09-03
Read more

"Dia Membenciku, Ma"

“Diam! Atau mbak Santi yang melakukanya?”“Saya ndak tahu apa-apa Den.”“Lepas Am! sakit!” “Lihat ini, baca! Kamu kan yang menyembunyikan ini semua biar aku tidak membacanya. Biar aku tidak tahu tentang kabar Nana. Agar aku tidak lagi bertemu dengan wanita yang aku cintai!”“Tidak! Aku tidak tahu semua ini, sungguh Am, aku tidak tahu.” Mata Dirham memerah menahan amarah. Dinar melihat potongan koran yang dipegang Dirham dengan tangan kirinya. Itu foto gadis yang sama yang pernah dilihatnya dalam kotak berharga Dirham. Itulah Juliana yang dipanggil Nana, gadis yang dipeluk Dirham dalam foto itu.“Baca ini, ini, ini!” hardikan keras dari Dirham membuat Irfan masuk ke dapur, ingin tahu ada keributan apa sebenarnya, dia bertanya pada Santi, wanita itu hanya menggelengkan kepala dengan wajah sedih.Irfan merasa iba dengan keadaan Dinar sekarang. Entah kena
last updateLast Updated : 2021-09-04
Read more

Pertemuan Tanpa Sengaja

“Dirham?”Dirham masih kaku melihat wanita berparas cantik dengan baju yang cukup seksi dan elegan berdiri di depannya dengan wajah terkesima. Irfan yang tidak tahu apa-apa hanya bengong melihat ke-dua orang di depannya silih berganti. “Nana? Kamu ada di Jakarta?” mata Dirham berbinar seketika, kebahagiaan di wajahnya tidak bisa disembunyikan dari siapapun. Irfan hanya memperhatikan  mereka berdua.“I-iya, sudah seminggu aku di sini.” Juliana yang dipanggil dengan Nana oleh Dirham itu tersenyum manis pada Dirham.“Ada yang luka nggak tadi? Kita ke dokter ya?” setelah mengenali siapa wanita yang hampir saja ketabrak mobilnya, Dirham bertanya penuh khawatir, ingin memastikan keadaan Juliana, apa ada yang cedera. Sekali lagi Juliana tersenyum, Dirham masih belum berubah. Masih perhatian padanya seperti dulu. Ada sedikit harapan menyusup di hati wanita itu. “I am okay Am, tadi
last updateLast Updated : 2021-09-05
Read more

Perubahan Dirham

Tamparan keras dari Nora membuat kepala Dirham terteleng kesamping kanan, Dirham mengusap pipinya yang terasa sedikit pijar. Dia mengeraskan rahang, terdiam tanpa kata. “Mama kecewa sama kamu. Jangan sampai penyesalan yang kamu dapatkan nanti Am.” Wajah Nora memerah menahan amarah. Putranya sudah keterlaluan.   “Ma, Am tidak bisa memaksa hati, untuk saat ini belum bisa. Sorry.. ” Dirham melangkah laju meninggalkan Nora yang kini terpaku menyadari apa yang baru saja dia lakukan. Ini pertama kali dia menampar putranya, ada sesal di relung hatinya, tapi kekesalan pada kalimat dan pendirian Dirham telah mengaburkan pandangannya.   “Kenapa Ma?” Adam baru saja masuk dan melihat istrinya sedang termenung dengan wajah sedih. Matanya berkaca-kaca. “Ada masalah apa? Kok sedih gitu? Bertengkar dengan Am?” Adam menyentuh bahu istrinya. Nora menarik napas dalam.  “Mama tidak mengerti dengan Am itu Pa, entah kenapa ber
last updateLast Updated : 2021-09-06
Read more

Truth or Dare

“Gue juga tidak asing sepertinya.. ”   “Hai Am, Jehan.” Dirham menoleh pada suara yang menegur mereka. Julia. Entah kebetulan atau apa sehingga mereka bertemu dengan Julia di tempat seperti ini.  “Jue, sendirian?” Jehan bertanya pada Julia.  Dirham sama sekali tidak memandang Julia, mungkin masih menyimpan rasa kesalnya karena Julia pernah bicara keterlaluan saat terakhir datang ke rumah keluarganya.   “Am, masih marah? Sorry, waktu itu aku emosi. Kita lupain masa lalu ya, masih teman?” Julia mengulurkan tangannya mengajak Dirham untuk salaman. Pria tampan yang menjadi kegilaannya itu mengangkat wajah memandangnya sekilas dan menyambut uluran tangan Julia.  “Friend!” “Yeay, thank you.” Julia bersorak gembira dengan sambutan Dirham.    Jehan mengangkat keningnya sebelah heran dengan dua orang temannya itu.  “Ada sesuatu yang aku lewatkan?” Jehan memi
last updateLast Updated : 2021-09-07
Read more
PREV
1
...
89101112
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status