Arsan tertawa mengetahui Damian dipecat dari perusahaan. Dia memang akan menghancurkan Damian. Hatinya sudah diliputi dengan jutaan nafsu amarah. Lelaki itu akan meremukakn tulang-belulang milik Damian. Tapi tentu saja tidak bisa. Dia tidak mau mengotori tangannya, sehingga berakhri dipenjara. “Kau akan terima akibatnya, Damian. Kau belum tahu siapa aku! Aku akan melakukan apa pun untuk membuat kau dan Zahwa terpisah. Zahwa adalah milikku, Damian! Milikku!” Arsan melempar gelasnya sehingga porak-poranda. Sedangkan Damian sendiri baru saja selesai bercinta yang panas dengan Zahwa. “Papa sama mama kenapa baru kembali?” tanya Keano sambil turun dari tangga, ketika keduanya baru pulang pukul delapan malam. “Oh, maaf, Sayang. Kamu sudah lapar? Kita makan, papa beliin martabak untukmu,” ucap Damian. “Ayolah!” Damian menggendeng putranya yang sduah manyun.
Terakhir Diperbarui : 2021-07-10 Baca selengkapnya