Home / Romansa / Godaan Memikat Lelaki Penguasa / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Godaan Memikat Lelaki Penguasa: Chapter 11 - Chapter 20

247 Chapters

11.Mungkinkah?

     Entah siapa yang memulai terlebih dahulu, yang pasti keduanya kini saling berciuman. Edzard ibarat binatang kelaparan, dia terlihat bringas memangut bibir sensual Angel dengan penuh gairah. Melumat habis, lidahnya menari-nari, menyeruak masuk ke dalam mulut Angel. Saling bertukar saliva masing-masing. Angel membalas dengan tidak kalah panas, menyambut dan ikut membalut bibir lawannya. Kecapan demi kecapan menggema, mereka dengan rakus membalas, menyesap bibir. Hingga kadar oksigen yang mereka hirup menipis. Keduanya menarik kepala, saling melempar senyum. Gurat kebahagiaan nampak tersungging di senyuman manis Angel. Mereka kemudian berpelukan cukup lama. Lelaki itu merasa bimbang dengan hatinya kini. Dalam hatinya masih tertulis nama Rere. Nama gadis yang tidak seharusnya bersemayan.     "Mungkinkah dengan aku membuka hati untuk Angel. Semua akan baik-baik saja. Aku telah menciumnya, astaga. Aku
Read more

12.Kenapa Harus Lagi?

   Tatapan penuh intimidasi membuat mereka berdua hilang nyali, serempak menundukkan kepala. Edzard memejamkan mata, menghela napas menahan emosi. Cukup lama mereka saling diam tiada kata. Angel, wanita tersebut lebih memilih mengamati dari jauh. Dia ragu untuk mendekat, meski sebenarnya ada rasa penasaran.      "Katakanlah," ujar Edzard memecah kebekuan. Dia membuka mata, menatap sayu sang adik. Dia tahu benar Nayla tidak akan pernah menyukai Kenzo, gadis cantik itu telah dijodohkan kedua orang tuanya dengan salah seorang rekan bisnis. Seorang lelaki yang berkepribadian baik nan santun. Sesuai selera Nayla, tanggapan baik juga telah diutarakan Nayla, yang menerima rencana keluarga dengan tangan terbuka dan sumringah. Pertunangan keduanya telah di depan mata. Akan diselenggarakan beberapa bulan saat libur kuliah. Namun, melihat apa yang terlihat di depan mata membuatnya sangsi. Pikiran negatif menyergap di benak Edzar
Read more

13.Cinta Yang Tidak Terucap

   Mengingat masa lalu, kala untuk pertama kalinya Kenzo bertemu Nayla. Si brengsek yang hobi mengoleksi perempuan sebagai pajangan dan pelipur kesepiannya. Dia akan selalu terpikat dengan wanita cantik, tak jauh berbeda ketika Kenzo bersua Nayla. Dasar  playboy, dia terpikat akan pesona gadis tersebut. Berparas ayu, manis, berkulit putih mulus, hidung mancung, rambutnya panjang terurai, dengan poni menyamping rapi. Versi wanita dari sosok Edzard, hanya saja gadis muda itu lebih pendek sedikit. Rayuan demi rayuan tidak pernah mempan pada gadis bermata tajam tersebut. Jika Edzard membangun dinding besi menyelimuti hati bagi para wanita penggoda. Maka Nayla adalah mawar indah merekah nan berduri yang tidak mampu Kenzo sentuh meski dengan sejuta pesonanya. Yang tidak mudah digapai meaki banyak uluran tangan meraihnya. Edzard ikut menjaga bunga mawar indah itu agar  tetap indah merekah. Balutan kasih sayang yang tidak terkira dari
Read more

14.Kebimbangan Kenzo

   Kenzo menghentikan laju mobil tepat di pelataran rumah sederhana keluarga Devan. Lelaki itu menoleh ke arah Nayla yang tengah terlelap dalam buaian mimpi. Wajah mulus itu nampak cantik dengan make up tipisnya. Bibir yang selalu mengucap kata pedas tersebut mengatup rapat dan terlihat menggiurkan bagi Kenzo. Tanpa sadar wajah lelaki itu mendekat, ciuman ringan mendarat di bibir sang gadis. Kenzo yang segera tersadar segera menarik wajahnya. Dia menghela napas panjang dan mengembuskan berat.   "Astaga, apa yang telah aku lakukan, dasar gila," umpat Kenzo dalam benaknya. Lelaki itu kemudian menepuk pelan pipi Nayla. "Nay bangun, sudah sampai," ujarnya. Nayla tidak menjawab. Ia masih terlelap. Karena kasihan, Kenzo akhirnya memutuskan untuk membopong tubuhnya. Lelaki itu keluar mobil berjalan mengitari menuju seberang. Ia membuka pintu mobil pelan, melepas sabuk pengaman yang dikenakan Nayla. Kenzo mengan
Read more

15.Rere Menginap di Rumah Utama

   Rambut panjang Rere terbang terbawa angin masuk lewat jendela yang terbuka. Tatapan sang gadis itu masih melekat dua pasang sejoli yang tengah mengadakan lamaran tersebut. Senyumnya tersungging selalu, Kenzo menatap gadisnya dengan perasaan kesal, merasa terabaikan. Ia cemburu, padahal bukan pada sesuatu yang harus dicemburui namun, Kenzo tidak rela sang gadis fokus terhadap sesuatu selain dirinya.     "Romantis bagaimana? Menurutku itu terlalu murahan untuk di sebut romantis, Sayang," ujar Kenzo kesal.     "Abang tidak akan pernah tahu, kebahagiaan itu akan tetap ada meski sesuatu itu bersifat sederhana. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan menerima," tutur Rere memandang wajah ketus Kenzo. Ia mengernyitkan kening menatap bingung, tidak mau ambil pusing, Rere kembali menyantap hidangannya. Ia kemudian
Read more

16.Tidak Sebrengsek Itu

   Aku benar-benar tidak habis pikir dengan jalan hidup yang mempermainkanku. Baru saja aku hendak mencoba menata hati, menerima wanita lain. Mengapa wanita-wanita tersebut selalu berkaitan dengan Kenzo. Perasaanku benar-benar tidak tenang, ada rasa mengganjal di hati. Di sepanjang perjalanan, dimana jalan raya masih cukup ramai kendaraan berlalu lalang, di malam yang panjang ini. Aku berusaha fokus mengemudi. Tanpa perduli dengan Angel yang duduk di sampingku. Dia masih terdiam seribu bahasa tanpa kata sepatahpun. Entah apa yang ia pikirkan dan rasakan. Hatiku ini yang pasti sangat amat sakit.Pernyataan Kenzo yang langsung melontarkan bahwa Angel adalah mantan wanitanya. Hancur memang namun, ini lebih baik di bandingkan kenyataan yang akan aku terima setelah terlanjur menyayangi. Angel pasti paham benar akan kejadian masa laluku dengan Helene. Apa itu yang membuatnya diam, apa itu yang membuatnya takut untuk berkata jujur.
Read more

17.Rasa Cinta Nayla

     Edzard masih terpaku menatap mobil yang semakin menjauh. Tanpa sadar dia meneguk air mineral dalam botol bekas gadis gadis tersebut. Dia menggelengkan kepala, bayangan gadis misterius yang hampir celaka karena ulahnya. Angin malam menyapa tubuh Edzard, membuat rambutnya menari seirama hadirnya angin. Suara dedaunan terseok secara serempak. Bising kendaraan yang berlalu memecah lamunannya. Ia kemudian berjalan ke arah mobil.      Lelaki gagah itu menghela napas panjang dan berat. Ia kembali menyalakan mesin mobil dan kembali melakukannya. Memecah belah jalan raya, kali ini lelaki tersebut berusaha fokus.     "Alhamdulillah," ucap Edzard kala mobilnya sampai di depan pintu gerbang rumah. Edzard pelan melajukan mobilnya masuk ke garasi. Ia kemudian bergegas keluar. Pria tersebut memincing
Read more

18.Kepercayaan

   Rasa cinta itu hadir di waktu yang mungkin tepat, namun terkadang juga keliru. Hati tidak dapat mengelak,meski bibir terus menolak. Nayla sangat malu dengan tindakan spontannya. Bagaimana tidak, ia menarik jas sang kekasih untuk kemudian mengecup bibirnya. Wajah putihnya memerah seketika. Gadis tersebut berlari masuk ke dalam rumah. Bibirnya menyunggingkan senyum. Antara senang bercampur malu, Nayla terlalu fokus pada tindakan spontannya hingga dia, tidak menyadari kedatangan Edzard.    "Astaghfirullah!" pekik Nayla terkejut, ia hampir menabrak sang kakak.    "Hey, apa yang kamu lamunkan, hingga tidak sadar hampir menabrakku?" telisik Edzard menyilangkan tangan.    Lelaki gagah itu tengah berganti pakaian mengenakan set piyama warna nav
Read more

19.Main Hati

    Hati siapa yang tidak sakit melihat sang kekasih bermain api dengan wanita lain di belakangnya. Lebih sakit lagi ketika ia tahu jika, sahabatnya sendiri pernah dicintai sang kekasih. Seperti tersisih, meski tidak ada tanggapan cinta dari sang sahabat. Namun, di hati kekasihnya pernah terukir nama sahabatnya. Dada terasa sesak, seolah ada bertumpuk-tumpuk beban yang membuatnya sulit bernapas. Sangat nyeri, membuat ia lunglai tidak bertenaga. Gadis itu tetap tegar, dia mengelus dada untuk kemudian berjalan ke bawah. Meninggalkan anak dan ayahnya tersebut yang tengah bercengkrama.     Ia mengingat beberapa waktu lalu, kala terbangun lantaran tenggorokan terasa kering. Rere terbangun dan keluar kamar. Namun, ketika hendak menuruni tangga. Ia mendengar gelak tawa di balkon. Sura tawa dari pujaan hatinya. Ia mendekat, dan tidak sengaja mendengar percakapan ayah d
Read more

20.Keinginan Terakhir Nenek Rere

   Aku masih duduk termenung memandang langit malam. Indah memang, bulan itu nampak bersinar terang. Akan tetapi hati ini terasa galau, sama sekali tidak sumringah menyenangkan seperti biasa. Perasaan itu, ya perasaan menyesakkan itu hadir kembali. Dulu Helene sekarang Angel, semua tetap berputar pada Kenzo. Terkadang aku berpikir, kesalahan apa yang dulu pernah aku lakukan. Mengapa takdir begitu kejam membuat diriku seperti terombang-ambing di tengah laut lepas, tanpa dapat menepi, berlabuh. Selama ini aku menjaga diri dengan baik, aku bukan perokok, aku lelaki sehat jasmani dan rohani. Aku selalu berusaha berjalan di jalan yang msemestinya. Akan tetapi mengapa takdir begitu kejam. Apa aku pernah berbuat kesalahan di masa lalu. Apa maksud dari semua hal yang telah terjadi selama ini. Aku berusaha berhati-hati, berusaha sebaik mungkin meski aku bukanlah orang yang baik seutuhnya. Kaki terasa menapaki jalan berliku, jalanan yang aku lalu
Read more
PREV
123456
...
25
DMCA.com Protection Status