Senyum itu, senyum Clarissa, yang membuat Adimasta jatuh cinta padanya, mengembang di bibirnya. Jantung Adimasta berdebaran. Semanis ini dicintai gadis kesayangan. Dua tahun lebih perjuangannya ternyata tidak sia-sia. Clarissa benar-benar membalas cinta Adimasta sekarang. Dia tidak malu lagi mengutarakan perasaannya. "Ga usah grogi, biasa aja." Clarissa nyengir melihat Adimasta menatap padanya dengan mulut setengah menganga. Gadis itu memutar posisi balik menghadap ke depan. "Hee ... hee ...."Adimasta melempar senyumnya. Selalu begini, bersikap manis, lalu jutek lagi. Tapi Adimasta sudah sangat terbiasa. Dia menikmati semua yang ada pada Clarissa. Sikap angkuhnya, jutek, sok ngatur, semaunya, dan yang lain. Buat Adimasta itu keunikan Clarissa, yang dia tidak temui dari teman-teman cewek lainnya. "Thank you, ya ...." Adimasta mencondongkan badannya, berbisik pada Clarissa. Ucapan terima kasih itu membuat hati Clarissa meletup, tapi dia tidak bereaksi, ha
Read more