Home / Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Jerat Cinta CEO Mesum: Chapter 71 - Chapter 80

524 Chapters

Bab 70. Mengkhawatirkan Naya

Tidak butuh waktu lama, mobil mewah itu sudah memasuki gerbang sekolah Naya. "Kamu ikut juga!" titah Gilang pada asistennya setelah mobil berhenti, "Sebentar lagi kelulusan Naya, kalau dia bermasalah seperti ini, bisa-bisa tidak lulus sekolah," katanya terlihat sangat khawatir."Baik, Bos!" sahut Haris.Haris keluar lebih dulu dari dalam mobil. Ia berjalan mengitari mobil, dan membuka pintu untuk sang CEO.Semua siswi terpesona dengan ketampanan dua orang laki-laki yang bersetelan jas. Gilang memakai setelan jas berwarna biru tua, sedangkan Haris memakai setelan jas berwarna hitam.Keduanya berjalan dengan sangat gagah memasuki gedung sekolah itu."Ya ampun, sekolah kita kedatangan pangeran dari mana ini!" gumam seorang gadis berambut pendek sebahu sambil memandang Haris dan Gilang tanpa berkedip.Sepanjang perjalanan menuju ruang BK, semua siswi memandang dua laki-laki tampan itu tanpa berkedip.Haris mengetuk pintu ruan
last updateLast Updated : 2021-08-11
Read more

Bab 71. Menolak Pesonaku

Semua orang membulatkan matanya mendengar pernyataan dari laki-laki tampan itu. Kecuali, Haria yang sudah tahu segalanya."Nggak mungkin!" teriak Mira tanpa sadar.'Kenapa dia ngomong seperti itu,' ucap Naya dalam hatinya sambil menutup wajahnya dengan sebelah telapak tangan.Naya merasa malu kalau semua teman-temannya tahu kalau ia akan menikah di usia yang masih sangat muda. 'Bisa-bisa gue jadi bahan ledekan anak-anak setiap hari. Untung sekolahnya cuma tinggal beberapa minggu lagi,' kata Naya dalam hati."Maafkan saya, Tuan," mohon laki-laki bertubuh tambun itu, "Saya tidak tahu kalau dia calon istri Tuan Gilang," ucapnya sambil mengatupkan kedua telapak tangannya.Laki-laki tua itu menoleh pada Naya, "Nak, maafkan saya. Kalau kamu mau memukul anak saya lagi karena dia telah menghina orang tuamu silakan saja, tapi tolong maafkan saya!""Papi, kenapa Papi ngomong kayak gitu? Papi tega menyuruh orang lain menyakiti putrimu sendiri!" tanya J
last updateLast Updated : 2021-08-11
Read more

Bab 72. Kita Akan Tetap Menikah

"Kita akan tetap menikah, tapi aku nggak akan melarangmu untuk kuliah!" jawab Gilang dengan tegas. "Nanti Haris yang akan mendaftarkanmu di universitas yang dekat dengan kantor."Naya mengerutkan bibir sambil mendelikkan matanya kepada Gilang. 'Aku pikir bakal bebas dari perjodohan ini. Andai saja Mas Gilang beneran baik, bukan pura-pura menerimaku jadi calon istrinya pasti aku merasa bahagia hidup sama dia, walaupun dijodohkan,' batin Naya."Kenapa? Kamu nggak mau menikah dengan saya?" tanya Gilang sambil mencengkram dagu Naya dengan lembut, menatap manik mata indah milik gadis tomboy yang dijodohkan dengannya.'Waduh, aku harus jawab apa?' batin Naya, "Mas Gilang aku mau ngambil kotak makananku yang tadi terjatuh," ucap Naya saat melihat kotak makannya teronggok di belakang kursi kemudi."Sudah biarkan saja! Apa kamu mau mengulang yang tadi?" tanya Gilang sembari mengedipkan matanya."Mas Gilang ...!" teriak Naya, "Aku malu," ucapnya sambil menun
last updateLast Updated : 2021-08-11
Read more

Bab 73. Pacar Si Bos

"Mas Gilang baru sadar kalau calon istrimu ini cantik? Ke mana aja, Mas?" Naya duduk di samping Gilang sambil mengempit baju bagian bawahnya.Gilang mengusap wajah Naya dengan telapak tangannya, "Udah ayo!" Gilang menarik tangan gadis cantik itu untuk segera meninggalkan butik.Ia menenteng dua paperbag di tangan kirinya, tangan kanannya menggenggam jemari Naya."Udah kayak anak kecil dituntun nyebrang jalan sama bapaknya," gumam Naya pelan. Tapi, masih terdengar oleh Gilang."Kamu memang masih kecil, jadi harus dituntun biar gak tersesat," sahut Gilang yang terus berjalan menuju mobilnya.Haris sudah berdiri di samping mobil, dan membukakan pintu mobil untuk majikannya."Terima kasih, Mas Haris," ucap Naya setelah masuk ke dalam mobil. Sedangkan Gilang masuk lewat sisi yang lainnya.Naya menoleh pada laki-laki yang duduk di sampingnya. "Mas Gilang, nanti gimana ngomongnya sama Bunda kalau aku diskors?" tanya Naya. Naya b
last updateLast Updated : 2021-08-12
Read more

Bab 74. Segitiga Merah Muda

“Haris, tolong pesankan kami makanan untuk sarapan!” titah Gilang pada asistennya.“Baik, Bos!” Haris segera pergi meninggalkan Bos dan calon istrinya.“Nay, kamu tunggu di situ! Aku mau ke toilet sebentar,” titah Gilang sambil menunjuk sofa berwarna hitam yang ada di dalam ruangannya. Gilang pun segera masuk ke toilet meninggalkan Naya sendirian.“Mas Gilang ruang kerjanya gede banget,” ucap Naya sambil menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan.Gadis cantik itu berjalan mengelilingi ruang kerja kekasihnya. Ini ruangan apa?” gumam Naya sambil memutar kenop pintu berwarna putih.“Ada kamar juga di sini, ada televisi juga, nanti aku mau minta izin sama Mas Gilang ah untuk tidur di sini kalau udah mulai bosen,” kata Naya sambil menutup kembali pintu ruangan itu.Naya kembali ke tempat duduknya semula. “Semoga nanti aku juga bisa kerja di kantoran kayak gini,” ucapny
last updateLast Updated : 2021-08-12
Read more

Bab 75. Terlalu Nikmat Untuk Dihentikan

Naya menggeliatkan tubuhnya saat jari Gilang mengusap celah bibir kenikmatan itu. Desahan Naya seketika menyadarkan Gilang."Astaga!" Gilang mengeluarkan jarinya dari dalam segitiga merah muda, ia menurunkan baju Naya yang yang tersingkap, lalu menyelimuti gadis itu. "Maafkan aku, Nay," gumam Gilang. Laki-laki itu mencium aroma dari jari tangannya yang sempat ia masukan ke dalam celah kenikmatan milik Naya. "Aroma perawan beda sama yang udah jebol," ucapnya sambil tertawa pelan.Gilang duduk di samping Naya terbaring sambil menatap wajah cantik calon istrinya. "Dia terlihat sangat cantik kalau sedang tidur. Semoga aku bisa mencintai, dan membahagiakannya kalau sudah menjadi istriku."Sudah lebih dari tiga puluh menit Gilang menatap wajah calon istrinya. Ia setia menunggu sang kekasih terbangun. 'Nih cewek tidur kayak kebo, kalo gue perawanin kayaknya gak bakal sadar, malah keenakan," gumam Gilang sambil melirik jam ditangannya. "Hampir jam lima," uc
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more

Bab 76. Mainan Bersegel

“Mas Gilang ini udah terlalu lama, lepasin dong!” kata Naya setelah lebih dari tiga puluh menit ia dipeluk kekasihnya.Namun, tidak ada sahutan dari Gilang. Naya mencoba melepas pelukan kekasihnya, tapi tangan calon suaminya itu tidak bisa dilepaskan. Ia begitu erat memeluk tubuh Naya.Terdengar dengkuran halus yang menandakan kalau laki-laki yang memeluknya itu sudah terlelap. “Kayaknya Mas Gilang tidur.”Ia berbalik, menatap wajah tampan calon suaminya yang terlihat sangat manis kalau sedang tertidur. Sekali lagi ia berusaha melepaskan pelukan Gilang. “Kalau Bunda tahu, bisa-bisa disuruh nikah hari ini juga.”Setelah berusaha berkali-kali, akhirnya Naya bisa melepas pelukan kekasihnya, ia segera turun dari tempat tidur, lalu pergi ke kamar mandi yang ada di ruangan itu untuk mencuci muka.“Aku lapar banget,” kata Naya sambil mengusap-usap perutnya.Ia kembali menghampiri Gilang, duduk di tepi
last updateLast Updated : 2021-08-13
Read more

Bab 77. Saling Mengagumi

Gilang menurunkan Naya dari gendongannya. "Ris, kamu bawa Naya ke mobil!" titah Gilang pada asistennya. "Baik, Bos!" sahut Haris, "Mari, Nona!"  Haris pun mengajak Naya ke mobil lebih dulu. Naya hanya bisa mengangguk menuruti perintah sang kekasih. 'Siapa orang itu? Kayaknya dia bukan orang baik-baik,' Naya bertanya-tanya dalam hatinya sambil sesekali menoleh ke belakang. "Silakan, Nona! Haris mempersilakan Naya untuk masuk ke dalam mobil.  "Mas Haris tahu nggak dia itu siapa? Maksud omongan dia apa sih, aku nggak ngerti?" tanya Naya pada laki-laki yang hendak menutup pintu mobil. "Itu Tuan Evans, sahabat Bos Gilang yang juga rekan bisnis Bos," jawab Haris dengan sopan. "Kenapa dia ngomongnya kayak gitu, jutek banget?" tanya Naya sambil memperhatikan Gilang dan sahabatnya dari kejauhan. "Mungkin itu hanya gurauan seorang sahabat," balas Haris. Tidak lama kemudian Gilang datang dan langsung masuk ke dal
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more

Bab 78. Liang Keramat (21+)

'Bunda dihipnotis kegantengan Mas Gilang. Coba kalau aku yang bilang, pasti Bunda jawabnya, kamu tuh keseringan main sama preman jadi ikut-ikutan kayak preman,' kata Naya dalam hatinya menirukan ucapan sang bunda. "Ya sudah, Bun, saya pamit dulu. Sampaikan salam saya kepada Ayah," ucap Gilang sebelum bangun dari duduknya.  "Iya, Nak," sahut Bunda Maya sambil tersenyum, "Terima kasih makanannya, maaf kalau anak gadis Bunda selalu merepotkan kamu." "Naya calon istri saya, Bun. Saya sama sekali tidak merasa direpotkan," jawab Gilang. Kemudian ia keluar diantar Naya dan Bunda Maya. Setelah menyalami calon mertuanya, Gilang masuk ke dalam mobil. "Hati-hati, Mas Gilang!" ucap Naya sambil melambaikan tangannya ketika Gilang sudah masuk ke dalam mobil. "Iya," jawab Gilang sambil tersenyum, dan membalas lambaian tangan gadis tomboy itu. Gilang semakin nyaman berada dekat dengan Naya, gadis belia itu bisa mengusir rasa sepinya di sa
last updateLast Updated : 2021-08-15
Read more

Bab 79. Jago Pukul

"Gilang! Bangun!" Mami Tyas mengetuk-ngetuk pintu kamar anaknya karena sudah jam tujuh pagi sang anak belum bangun juga. Padahal biasanya ia sudah berangkat kerja.Gilang membuka matanya, dan langsung terduduk, "Kepala gue pusing," gumam Gilang sambil memegangi kepalanya."Udah siang Gilang!" Kembali terdengar teriakan sang mami sambil mengetuk pintu kamarnya. "Di dunia nyata atau di dunia mimpi, Mami selalu mengganggu aku sama Naya, nggak bisa ngelihat anaknya seneng dikit. Jangankan di dunia nyata, dalam mimpi pun aku nggak bisa menjebol gawang tuh anak," oceh Gilang sambil turun dari tempat tidurnya.Ia berjalan menuju pintu, lalu membuka pintu kamar, "Ada apa, Mi?" tanyanya dengan suara parau saat pintu sudah terbuka."Cepetan mandi, ayo kita sarapan!" ajak sang mami pada anaknya."Mami sarapan duluan aja!" balas Gilang sambil menutup kembali pintunya padahal sang mami masih berdiri di depan pintu."Naya nungguin kamu, katan
last updateLast Updated : 2021-08-16
Read more
PREV
1
...
678910
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status