Seorang lelaki duduk dengan tangan menopang kepala. Dia menatap jengah pada lelaki yang duduk bersimpuh di lantai di hadapannya saat ini. Suasana begitu hening, ada dua orang lainnya di ruangan ini, tetapi jika tidak diberi kesempatan berbicara oleh lelaki yang berkuasa itu, mereka tidak berani membuka mulut. "Dengan cara apa aku membunuhmu?" sindir lelaki penguasa itu bertanya tentang kematian, seolah dialah dewa yang menentukan takdir. "Tolong ampuni saya, Tuan, saya berjanji tidak akan melakukan hal ini lagi." Petra, lelaki yang duduk bersimpuh di lantai itu tampak memelas dengan penuh permohonan. Berkali-kali dia bersujud pada lantai yang terasa dingin, membenturkan kepalanya berkali-kali dan mengabaikan rasa sakit. Lelaki penguasa itu tersenyum sinis, menatap Petra penuh ejekan sambil menaikkan salah satu alisnya. Dia merasa seperti melihat lelucon. Embusan napas panjang terdengar dari bibir lelaki penguasa tersebut, dengan malas dia mulai berucap, "Sekali khianat, suatu saat
Last Updated : 2021-04-26 Read more