Hari ini aku akan di antar oleh Edo, dapat kesempatan lagi buat manas-manasi Jovan."Salah kamu sendiri Jo, aku jadi kayak gini. Aku memang masih cinta padamu, tapi kau sangat menyebalkan," gerutu ku di dalam kamar.Setengah jam kemudian aku keluar dan lagi-lagi ayah sudah lebih dulu pergi ke kantor. Setiap hari aku hanya sarapan seorang diri, andai saja masih ada ibu.Getar di ponselku menandakan pesan masuk, ya benar pesan dari Edo. Dia sudah menungguku di simpang.Aku sudahi sarapanku, dan aku segera berjalan menuju simpang rumahku, tepatnya ke tempat di mana Edo menungguku."Halo," sapaku dengan ramah."Sayang, kenapa sih, aku tidak boleh jemput kamu kerumah aja, jadi kamu kan gak perlu capek-capek jalan, Sayang!""Edo, jalan dua meter di mana capeknya sih? Malah sehat tau," ucapku mengelak."Ya, ya, kamu memang gadis baik dan mandiri."Edo memacu mobilnya, dan kali ini tepat sasaran. Jovan juga baru sampai parkiran.
Last Updated : 2021-05-02 Read more