Sehari, dua hari, hingga seminggu kemudian Gio belum juga kembali. Kinanti makin gelisah menunggu calon suaminya. Dia mulai meragukan kesungguhan hati, bahkan berpikir jika Gio ingin lari dari pernikahan mereka. "Sebenarnya dia pergi kemana?"Kinanti menatap layar ponsel, "Kenapa setiap pesanku tidak dibalas?""Kakak, kenapa? Apa yang terjadi?"Kinanti menarik napas panjang. Mengembuskannya dengan sangat berat, "Gio, dia tidak dapat dihubungi.""Kubilang juga apa. Lelaki modelan kek dia gak bisa dipegang janjinya."Kinanti tahu yang dikatakan Karenina benar adanya. Dia tidak bisa marah atau mendebat perkataan itu. Dalam hatinya, Kinanti sama meragukan Gio seperti orang lain lain. "Ah, Kak," pekik Karenina. Matanya melebar dan bersemangat, "aku baru ingat. Kepala bagian tempat Mas Prasetyo bekerja baru saja bercerai."Kinanti mengernyitkan alisnya, tidak mengerti maksud Karenina, "Lalu?""Apa Kakak, mau kukenalin sama orang itu?"Kinanti sudah terlalu malas dengan fase berkenalan. Di
Last Updated : 2022-12-08 Read more