Home / Romansa / Jungle Love / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Jungle Love: Chapter 201 - Chapter 210

227 Chapters

Janji Abdi

MALAM harinya, Abdi mengulangi pernyataan tersebut di hadapan Trisna dan Murni. Sedangkan kakaknya satu lagi yang tinggal di Kuningan, menjadi saksi melalui video call. Semuanya terlihat lega setelah mendengar kemantapan hati Abdi.Atas saran Trisna sebagai kakak tertua, Abdi diminta segera menghadap Haji Sobirin. Meski sang haji sudah punya rencana untuk menikahkan bulan depan, Trisna mendesak Abdi untuk meminta izin untuk mengucap ijab-qabul terlebih dahulu. Sedangkan bulan depan untuk pesta resepsi."Akang takut saya berubah pikiran, ya?" tanya Abdi pada Trisna ketika mereka tinggal berdua di ruang tamu.Yang ditanyai jadi tergelak. "Ya, bolehlah dibilang begitu. Tapi, sebetulnya ini kan sudah jadi tuntunan. Kalau memang tidak ada yang harus ditunggu lagi, sebaiknya disegerakan. Walau cuma ijab-qabul dulu, pestanya belakangan.""Saya sih, nggak pesta-pestaan juga nggak apa-apa," sahut Abdi seraya tersenyum kecut, merasa keki karena pertanyaannya justru
last updateLast Updated : 2021-10-27
Read more

Menghitung Hari

SUNGGUH tak terperi kegembiraan Haji Sobirin saat ini. Salah satu impian terbesar dalam hidupnya, yakni menikahkan Atisaya, sebentar lagi bakal segera terwujud. Puterinya dan Abdi telah melisankan persetujuan mereka untuk dinikahkan lebih cepat dari rencana awal.Mulanya Abdi meminta dinikahkan secara agama saja terlebih dahulu, cukup dirinya mengucap qabul di hadapan wali Atisaya dengan disaksikan kerabat dekat. Namun Haji Sobirin punya pikiran berbeda. Ia sama sekali tidak keberatan sekalian menggelar pesta.Malam itu juga Ustadz Salim dipanggil. Selain seorang ulama desa, lelaki satu ini juga paham perhitungan-perhitungan 'hari baik'. Kepadanya Haji Sobirin diminta menghitungkan kapan sebaiknya pernikahan Abdi dan Atisaya dilangsungkan."Kamu sudah mengambil langkah yang tepat, Nang," ucap Ustadz Salim saat menyalami Abdi. "Calon istri sudah ada. Bahkan bobot, bibit, dan bebetnya tidak perlu diragukan lagi. Restu orang tua juga sudah diberikan. Jadi, memang s
last updateLast Updated : 2021-10-29
Read more

Bayang-Bayang Tiara

ALIH-ALIH dapat terlelap, Abdi justru merasa tidak mengantuk sama sekali. Pemuda itu malah kembali bangun dari posisi berbaring, duduk di tepian ranjang. Bayangan wajah Tiara terus saja menghiasi kepalanya, seolah tak mau meninggalkannya sedetik pun.Abdi menghela napas panjang. "Maafkan aku, Tiara. Aku harus memutuskan begini karena satu dan lain alasan. Kalau kamu mau, aku siap menjelaskannya seharian penuh kepadamu. Dan aku harap kamu mau mengerti alasanku," desahnya.Napas panjang itu lantas diembuskan kembali. Ketika bayangan Tiara tak kunjung pergi, Abdi menangkupkan kedua belah tangannya ke muka."Aku sungguh tak mau kehilangan dirimu, Tiara. Aku ingin hidup bersamamu, menghabiskan hari-hariku di sisimu. Tapi, keadaanku juga keadaan keluargaku tidak memungkinkan untuk itu. Maafkan aku," desah Abdi lagi, seolah-olah sedang berbicara berhadap-hadapan dengan Tiara.Setelah beberapa saat susah payah berusaha mengusir bayangan Tiara, Abdi menyerah. Pemu
last updateLast Updated : 2021-10-29
Read more

Mimpi Tiara

TIARA bangun dari tidurnya dalam keadaan kaget. Wajahnya pias bukan main, dipenuhi titik-titik keringat dingin. Napasnya pun terengah-engah, bagaikan habis berlari dikejar-kejar setan. Dalam kebingungan gadis itu coba mengingat-ingat lagi apa mimpinya tadi.Setelah bersusah payah mengumpulkan memori, barulah Tiara dapat mengingat kembali impian yang membuatnya bangun dalam keadaan seperti itu. Ia memimpikan Abdi. Lebih tepatnya lagi ia mimpi kehilangan Abdi, karena pemuda tersebut masuk ke dalam jurang."Oh, pertanda apakah ini?" desis Tiara dengan hati diliputi ketakutan yang amat sangat. Saat itulah baru ia sadari jantungnya berdegup lebih kencang berkali-kali lipat dari biasa.Dalam mimpinya, Tiara seolah mengulang kembali momen ketika dirinya bermobil berdua bersama Abdi menuju Batang. Bedanya, mereka berangkat sebagai pasangan kekasih. Lalu, kecelakaan itu terjadi dan mobil yang mereka tumpangi masuk ke dalam jurang.Persis kejadian saat mereka tersa
last updateLast Updated : 2021-10-29
Read more

Kejutan Ryan

KESIBUKAN membantu Mbak Yem di dapur membuat waktu bergulir lebih cepat bagi Tiara. Tahu-tahu saja sudah waktunya bagi gadis itu untuk sarapan dan kemudian berangkat ke kantor. Ia sudah tak sabar ingin tahu apa yang ingin dibicarakan Ryan dengannya.Ketika papa dan mamanya bergabung ke meja makan, Tiara memanfaatkan kesempatan itu untuk kembali menanyakan soal niat mereka berbicara dengan Keluarga Wijaya. Mereka bertiga harus satu kata sebelum menghadapi pihak laki-laki."Pa, Ma, kira-kira kapan nih baiknya kita bicarakan soal batalnya pertunangan Tiara dan Ryan? Jangan digantung lama-lama dong," cetus Tiara membuka pembicaraan.Pak Wardoyo dan istri sontak saling pandang mendengar itu. Alih-alih menjawab serius, lelaki berusia pengujung lima puluhan tahun itu malah menggoda puterinya."Wah, Ma, sepertinya ada yang sudah tidak sabar ingin berstatus bebas tanpa ikatan. Apa karena sudah ada yang mengejar lagi, ya?" kata Pak Wardoyo, serya kedipkan sebelah m
last updateLast Updated : 2021-10-30
Read more

Permintaan Maaf

BUDI Wijaya duduk di kursi satu-satunya yang ada di depan meja kerja Tiara. Sedangkan Ryan berdiri di sebelah ayahnya. Wajah kedua lelaki itu sangat sulit diartikan. Tiara tak dapat menebak apakah keduanya tengah marah, malu, atau malah seperti memendam kesakitan.Tiara sendiri kembali duduk di kursinya. Didekatkannya kursi ke meja, sehingga kedua tangannya dapat dilipat ke permukaan meja kerja. Ia sama sekali tidak menghiraukan Ryan yang hanya berdiri karena tak ada lagi tempat duduk.Menariknya, Budi Wijaya juga seperti tak acuh pada puteranya yang tak dipedulikan oleh Tiara. Hal ini membuat dugaan di hati Tiara semakin tebal, bahwasanya orang tua tersebut sudah tahu perbuatan Ryan terhadapnya."Om mengagetkan saya, karena sudah lama sekali Om nggak main ke kantor ini," ujar Tiara membuka percakapan. Kalimat itu merupakan bentuk halus dari pertanyaan yang muncul di benaknya, "Tumben, Om?"Budi Wijaya coba tersenyum. Namun jelas sekali senyum itu dipaksa
last updateLast Updated : 2021-10-30
Read more

Theo Lagi

SETELAH tubuh Budi Wijaya dan Ryan menghilang ke dalam kabin lift, barulah Tiara menarik napas lega. Disandarkannya punggung ke sandaran kursi, lalu meregangkan kedua tangan dan kaki. Sepasang matanya dipejamkan rapat-rapat.Gadis itu merasa sedikit bersalah karena telah bersandiwara pura-pura tidak tahu di hadapan bekas calon mertuanya. Namun, bukankah itu yang justru menjadi permintaan Ryan padanya? Bukankah Ryan meminta Tiara tidak memberi tahu perselingkuhan yang ia lakukan kepada orang tuanya?Berpikir sampai di sana Tiara merasa lega. Setidaknya ia tidak malah menambahi kesedihan Budi Wijaya. Biarlah orang tua itu berpikir Tiara tak tahu apa-apa mengenai hubungan Ryan dan Anita. Tak terbayangkan betapa sedihnya perasaan lelaki tersebut andai Tiara malah menambahi keterangan bahwa dirinya pernah memergoki Ryan dan Anita di apartemen.Satu hal yang pasti, kini persoalannya dengan Ryan sudah bisa dikatakan benar-benar selesai. Ia telah dapat melepaskan diri d
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Drama Abdi

ABDI terpaksa menunda keberangkatannya ke Jakarta pagi itu. Satu hal yang ia kahwatirkan akhirnya terjadi juga. Atisaya menyulut drama, mencegahnya pergi karena tahu sang calon suami hendak menemui Tiara.Untung saja Haji Sobirin sedang tidak ada di rumah. Sejak pukul enam orang tua tersebut sudah pergi bersama beberapa orang untuk berbelanja ke pusat kabupaten. Persiapan upacara pernikahan Atisaya dan Abdi sudah dimulai.Sebelumnya Abdi sudah meminta izin pada Haji Sobirin dan ibunya untuk ke Jakarta sebentar. Ia beralasan hendak mengundurkan diri secara langsung, serta mengambil barang-barangnya yang masih ada di ibukota.Sayang, rupanya Atisaya sulit menerima alasan tersebut saat Abdi datang untuk berpamitan. Alih-alih mengizinkan sang calon suami pergi, gadis itu malah merajuk."Neng, tolong mengerti. Akang harus menyelesaikan persoalan ini, supaya pernikahan kita tidak ada ganjalan ke depan. Lagi pula Akang tidak akan lama-lama di Jakarta, nanti mala
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Cemburu Tiara

BEGITULAH yang terjadi akhirnya. Membawa mobil milik calon mertuanya, Abdi mengajak serta Atisaya ke Jakarta. Segera perubahan rencana itu ia kabarkan pada ibunya, yang tentu saja sangat kaget. "Eh, kalian serius mau pergi jauh?" tanya ibu Abdi dengan wajah terheran-heran. Sebagai orang tua, ia masih meyakini jika pengantin tidak boleh bepergian jelang hari pernikahan. Apalagi sejauh jarak yang membentang antara Indramayu dan Jakarta. "Minta doanya, Mak. Pokoknya Abdi bakal sehati-hati mungkin nyetirnya," sahut Abdi, seraya mencium tangan ibunya untuk berpamitan. Sama sekali tidak menjawab pertanyaan ibunya. "Kalian berapa hari di sana?" tanya ibunya saat ganti membiarkan tangannya dicium Atisaya. "Nanti malam langsung balik, Mak. Cuma sebentar kok," jawab Abdi. "Ya sudah, kalau begitu hati-hati," pesan ibu Abdi akhirnya. Lalu kepada Atisaya wanita tersebut berkata, "Eneng jangan lupa kasih kabar ke Pak Haji." "Iya, Mak," jawab Atisaya
last updateLast Updated : 2021-10-31
Read more

Tangis Pilu

ABDI dapat melihat jelas perubahan ekspresi wajah maupun sikap yang ditunjukkan Tiara. Dalam tempo beberapa detik saja paras gadis itu berubah dari gembira menjadi murung. Dari hendak bangkit berdiri, menjadi kehilangan gairah dan kembali menyibukkan diri dengan laptopnya.Tentu saja Abdi juga tahu apa penyebabnya. Apalagi kalau bukan kemunculannya bersama Atisaya? Kalau bukan karena perasaan cemburu yang seketika muncul?Diam-diam pemuda tersebut menyayangkan keputusannya tadi pagi. Ada benarnya kata Atisaya tadi, sebaiknya ia memberi tahu Tiara melalui telepon saja. Biarlah dibilang tidak sopan, tidak jantan, dan lain sebagainya. Tapi Abdi tidak tega melihat Tiara menderita perasaan begitu."Ibu ... Tiara," sapa Abdi agak kikuk sewaktu sudah tiba di hadapan meja kerja atasannya. Dipaksakannya satu senyum. "Mohon maaf, Bu, saya datang tanpa memberi kabar dan tanpa membuat janji.""Oh, iya, tidak apa-apa," sahut Tiara tak kalah kikuk, sembari membalas sen
last updateLast Updated : 2021-11-01
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status