“Aku tidak tahu ... aku tidak tahu. Aku melihat semuanya, semuanya. Seorang wanita di lucuti pakaiannya oleh dua orang pria, kemudian ... kemudian wanita itu, wanita itu ... darah, ada darah ... aku takut. Gelap ... seluruhnya gelap,” Ilham memeluk erat wanita itu. Wanita yang kini menghuni seluruh aliran darahnya, menjadi bunga yang menyejukan hari-harinya. Kini berada di pelukannya, walau belum menjadi siapapun. Ilham mengelus-elus puncak kepalanya. Dia memberikan kenyamanan pada wanita itu. Ada apa sebenarnya dengan Tias? Apa yang terjadi? “Tidak apa-apa. Sekarang, coba berwudu. Bukankah kamu sering melakukan sholat? Lakukan sekarang.” “Maafkan aku, Yas. Aku tidak bisa membimbingmu, karena aku juga belum begitu mahir. Akan tetapi aku janji, untuk menjadi seorang imam yang baik, akan belajar,” batin Ilham. Tias merenggangkan pelukannya. Kemudian melepaskannya, di
Terakhir Diperbarui : 2021-05-23 Baca selengkapnya