Keyra yang menyadari kegelisahan di wajah Miguel saat Keyra bercerita tentang buket mawar tersebut, bertanya dengan ekspresi curiga."Tunggu sebentar, dari ekspresimu, apakah buket mawar itu bukan kiriman kam—""Tidak," potong Miguel cepat.Dia tersenyum dengan ekspresi menawan, mengusap lembut pipi Keyra dengan penuh perhatian."Maafkan aku karena mungkin bunga itu membuat kau mengingat Milo, lain kali aku tidak akan membuat kesalahan serupa lagi dengan memberimu bunga warna merah muda," ucap Miguel dengan tenang, mengelak cepat atas kecurigaan Keyra.Keyra menatap Miguel dengan kebingungan atas perubahan sikapnya ini, tapi memilih untuk tidak ambil pusing."Jadi itu benar-benar dari dirimu?"Miguel mengangguk dengan santai, menyeruput minumannya."Ya, apakah kau suka bunganya, Key?"Keyra hanya mengendikkan bahu, dipikir lagi, bunga mawar merah yang disiapkan Miguel pagi ini lebih menarik dan membuat hatinya terk
Read more