Home / Romansa / Istri Kontrak Tuan Muda / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Istri Kontrak Tuan Muda: Chapter 51 - Chapter 60

117 Chapters

Mencintai Pria Beristri

"Bukankah mereka pasangan yang sangat romantis?"Salah satu pegawai butik Keyra yang dulunya merupakan pembantu di rumah besar Miguel tak tahan untuk berkomentar saat melihat kemesraan Miguel dengan istrinya.Pegawai yang lain mengangguk setuju dengan senyum memenuhi bibirnya, dia ikut senang dengan kebahagiaan salah satu majikannya tersebut setelah akhir-akhir ini mengalami kehilangan yang begitu menyakitkan."Aku bahkan sudah tak sabar menunggu makhluk kecil yang hadir di antara mereka, pasti dia akan sangat imut," ucap pegawai perempuan yang berusia sekitar tiga puluh tahunan tersebut."Ahhh, aku juga. Aku harap pernikahan mereka langgeng."Perempuan yang berkomentar pertama setuju dengan pernyataan temannya, mengangguk dan mendoakan agar pasangan tersebut segera mempunyai anak dan langgeng dalam pernikahan mereka."Mereka tampak serasi satu sama lain."
Read more

Menjadi Selingkuhan Pria Beristri

Keheningan meliputi mereka berdua.Keyra melepas pelukan Luna dengan canggung dan tersenyum hambar."Sudahlah, kenapa kita membahas hal itu, kau kuminta ke sini untuk bersenang-senang."Luna tiba-tiba menggeleng dan tertawa seakan tak ada apa-apa, sorot sendu di matanya juga telah hilang tak berbekas."Ahhh, benar."Keyra mengangguk dengan canggung, merasa bersalah telah menuduh sepupunya ini yang tidak-tidak, dia membalas senyuman Luna dan mengikut wanita tinggi semampai itu menuju ke dalam apartemen."Aku sudah menyiapkan banyak makanan, kita bersenang-senang malam ini!" seru Luna sambil menunjukkan pada Keyra meja dekat sofa yang penuh dengan makanan.Ada beberapa makanan berat dan cemilan ringan, juga bertumpuk bir dingin.Nafsu makan Keyra muncul melihat semua jenis makanan yang merupakan kesukaannya dan Luna sewaktu dia belum menikah, kini terhidang di atas meja.Keyra dengan antusias duduk di depan meja dan memand
Read more

Rahasia Pernikahan Kontrak Yang Bocor

Wanita ramping dengan kulit putih mulus dan wajah sedikit oriental itu menatap Keyra dengan tatapan putus asa, lalu menghela napas panjang. "Hidupmu enak, Key. Kau selalu mendapatkan apa yang kau inginkan, kau juga punya keluarga yang menyayangi dirimu. Hahkan kini menikah dengan pria yang begitu setia denganmu. Aku sangat iri, hidupku berantakan." Luna berkali-kali mengatakan iri pada kehidupan sempurna yang dijalani Keyra. Dia seperti menyangkal bahwa selama ini Luna telah mengambil semua perhatian ibu Keyra, dia bahkan tak sadar bahwa sering merebut pria yang disukai Keyra saat dia masih remaja, dengan terus mengatakan bahwa kehidupan yang dijalani Keyra adalah sempurna. Tak tahan dengan ucapan Luna yang terus meng klaim kehidupan Keyra sempurna padahal tidak, Keyra pun keceplosan bicara. "Luna, kau tahu tidak? Pernikahanku ini tidak sebahagia yang kau lihat." Nam
Read more

Aku Takut Kau Berselingkuh

"Bagaimana mabukmu, Key?"Miguel bertanya saat mereka dalam perjalanan pulang, pria itu terlihat khawatir karena Keyra yang sejak keluar dari apartemen Luna, seperti orang linglung.Dia pikir Keyra mungkin masih dalam pengaruh alkohol yang wanita itu minum tadi malam."Sepertinya sudah lumayan, aku tak minum banyak tadi malam. Luna yang lebih banyak menghabiskan bir-nya," jawab Keyra sambil memegangi kepalanya, dia meringis sedikit tapi terlihat baik-baik saja."Syukurlah kalau begitu. Aku akan mencari tempat sarapan yang enak, sebentar," ujar Miguel sambil melihat-lihat ke depan, mencari tempat sarapan yang cocok untuk mereka berdua.Dia sedikit memelankan laju mobilnya, mata Miguel terus bergerak untuk menemukan tempat makan agar mereka bisa sarapan."Kalau kau terburu-buru meeting, tidak usah sarapan di jalan. Aku akan makan saat sampai di rumah, pekerjaanmu lebih penting, El," tolak Keyra yang merasa kasihan pada Miguel.Sejak kem
Read more

Kejadian Tak Terduga di Butik

Miguel terlihat sangat terganggu dengan bunyi telepon di ponsel genggam tersebut, keningnya yang mulus berkerut seraya menarik napas panjang.Dia benar-benar curiga ada sesuatu yang terjadi tadi malam, dilihat dari ekspresi gelisah istrinya itu, tapi saat hendak mendengar apa yang sang istri gundahkan, kini malah ada telepon yang mengganggu.Keyra menutup mulutnya kembali dan memberi isyarat pada Miguel untuk mengangkat telepon itu lebih dulu.Dengan eskpresi tak rela, Miguel mengambil ponsel yang terus berbunyi itu dan berdiri."Sebentar," ucapnya seraya beranjak dari kursi dan berjalan menjauh untuk menerima telepon yang sepertinya sangat darurat tersebut.Ekspresi Miguel terlihat begitu serius seakan ada sesuatu darurat yang sedang terjadi saat mendengar suara seseorang dari ponselnya.Dan benar, setelah menutup panggilan telepon, Miguel berjalan terburu-buru ke
Read more

Ancaman Kematian

"Miguel ...." Sayang, nomor telepon Miguel yang tadi menghubungi dirinya agar datang ke butik kali ini tidak aktif, jadi dia pun menghubungi nomor Miguel yang tersimpan di telepon. "Ayolah, tolong diangkat, tolong diangkat ...." Keyra berbisik dengan suara gemetar, dia menekan angka satu dan panggilan kepada Miguel pun tersambung pada nada dering ketiga. "Hai, Key? Ada apa? Apakah kau perlu kubelikan sesuatu sebelum pulang?" Mendengar suara suaminya tersebut, Keyra segera menjerit histeris antara lega dan ketakutan yang masih merajai dirinya melihat tampilan butik miliknya saat ini. "El? Halo?! Butikku ... butikku, El!!!" Dia hanya terus berteriak dan menyebut butik tanpa sanggup menjelaskan apa pun di sela sedu sedan. Miguel di seberang bertanya dengan khawatir, merasakan urgensi dari kata-kata Keyra. "Key? Halo? Ada apa? Aku sedang dalam perjalanan pulang. Butikmu kenapa? Tolong tenang dan beri tahu aku!"
Read more

Bersiap Dibenci Keyra

Miguel masuk ke dalam butik untuk menemui Keyra dengan putus asa, dia benar-benar tak tahu apa yang harus dilakukan saat ini.Pikiran pria itu buntu, terlintas untuk menelepon Dean sahabatnya, tapi entah kenapa Miguel mengurungkan niat tersebut.Dia malah menelepon ke para orang-orang bayangan yang selama ini bekerja freelance untuknya dan menceritakan semua kejadian di butik pada Dyo, pemimpin agen keamanan rahasia tersebut."Tolong temukan pelakunya, berapa pun bayaran yang kau minta, aku akan memberikan."Setelah mengatakan hal itu, Miguel pun menutup telepon dan berjalan mendekati Keyra yang kini berdiri seperti orang linglung sambil menatap sekeliling.Pipinya berkilau oleh air mata, wanita yang sehari-harinya tak pernah mendapat hal yang ekstrim seperti saat ini, menatap kosong pada dinding yang tercoret-coret cat Pylox merah.Miguel segera merengkuh bahu istrinya yang kuyu seraya berbisik lembut."Key. Tolong duduk dulu dan ten
Read more

Miguel Tak Punya Pilihan

"Ummm, bagaimana kalau taman bermain?"Keyra yang kalah karena tatapan memohon Miguel, akhirnya menyebutkan satu tempat yang saat ini terlintas begitu saja di kepalanya."Baiklah, ayo. Bersiaplah, aku akan membawamu ke taman bermain yang bagus," jawab Miguel dengan puas sambil mendukung punggung Keyra untuk terus berjalan meninggalkan taman belakang."Kau mau menemani aku ke sana, El?"Keyra menoleh, seperti mengharapkan jawaban iya dari pria yang kini menyentuh punggungnya dan berjalan beriringan bersama dengannya tersebut."Tentu, Key. Kenapa tidak. Ayo, aku tak ingin melihatmu muram lagi, kalau dengan pergi ke taman bermain kau bisa kembali ceria, aku tentu tak akan keberatan menemanimu ke sana."Jawaban dari Miguel benar-benar melegakan hati Keyra, dia menatap penuh haru pada saudara kembar kekasihnya yang kini menjadi suami kontraknya tersebut.Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk bersiap dan pergi ke wahana taman bermain di ko
Read more

Semuanya Sudah Berakhir

Dengan sangat pelan, Miguel menganggukkan kepalanya.Raut wajah Keyra seketika berubah, bibirnya terkatup rapat dan ekspresinya menjadi tegang dengan sudut mata berkedut."Sekarang, katakan padaku. Ada apa sebenarnya? Di mana Milo? Apa yang sebenarnya terjadi, El? Kabar buruk apa yang akan kau beritahukan padaku?"Pertanyaan beruntun seketika keluar dari mulut mungil Keyra, dia mengguncang-guncang lengan Miguel menuntut jawaban.Miguel hanya menarik napas panjang dengan tatapan menerawang jauh."Dia ... dia tidak ada."Jawaban yang dikeluarkan Miguel seperti berada di awang-awang, Miguel sendiri bahkan merasa tak mendengar jawaban yang dis keluarkan tersebut."Maksudmu apa, El?"Bibit Keyra bergetar ketika mengeluarkan pertanyaan itu, hatinya kini campur aduk dan dia merasa seperti sesak napas.Kemungkinan terburuk tentang Milo menari-nari di kepalanya, Keyra tanpa sadar bergidik sehingga harus mendukung tubuhnya sendiri
Read more

Tolong Maafkan Aku

[Kau sudah makan? Tolong jaga kesehatanmu.]Miguel mengirim pesan kepada Keyra untuk yang kesekian kali hari ini, begitu berpisah sore itu, Miguel terus menghawatirkan keadaan Keyra dan tak bisa tenang.Meskipun kini rumahnya dikelilingi oleh pengawal terbaik anak buah Dyo dan tak ada kejadian apa pun selama beberapa hari ini, Miguel tetap tak bisa tenang.[Aku minta maaf sudah menyebabkan semua kekacauan ini, Key. Ini di luar kendaliku, tapi aku akan terus pastikan kau aman.]Dia kembali mengirim pesan meski tahu bahwa tak mungkin mendapatkan jawaban, Miguel mengirim semua pesan itu hanya untuk menenangkan hatinya saja.Dyo mengatakan padanya bahwa kemungkinan rentetan kejadian ini dilakukan oleh orang yang dekat dengan Miguel, karena itu Dyo meminta Miguel untuk tak menceritakan pada siapa pun kejadian yang terjadi akhir-akhir ini agar Dyo bisa segera mengungkapkan pelakunya.Miguel merasa sedikit bisa bernapas atas jaminan keamanan yang d
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status