All Chapters of Diari Pengantar Jodoh: Chapter 21 - Chapter 30

64 Chapters

Bab 21

Bab 21 Lamaran Untuk Hana  'Akan ada masa-masa indah. Yang harus kita lakukan hanyalah dengan mempersiapkan diri untuk menyambutnya dengan senyuman penuh rasa syukur.'(Syala Yaya)  **** Yori mengisi bahan bakar mobil sekalian sambil menunggu Hana berganti pakaian. Masih saja bibirnya mengukir senyum. Ia tidak menyangka bahwa Hana kini sedang bersamanya. Mengingat beberapa waktu yang lalu saat dirinya merutuki ide sang bunda mengenai kado ulang tahunnya. Bahkan ia malah berupaya menggagalkan rencana perjodohan itu. Namun, kembali ia merasa bahwa naluri orang tuanya memang benar-benar tajam mengenai apa yang kala itu dirasakannya. Ia menyukai Hana sejak usia mereka masih belia. "Bosen nunggu lama, ya?" tegur Hana kini sudah membuka p
Read more

Bab 22

Bab 22.'Cinta itu tidak pernah rumit. Yang rumit justru pikiranmu dalam memandang cinta itu seperti apa.'-Syala Yaya- *****Lamaran langsung dari keluarga Yori membuat Hana tercekat. Ia menelan makanan yang belum lama dikunyah dengan kesusahan. Sambil meraih gelas ia menatap ayah dan ibu Yori dengan wajah gugup. Ia tidak menyangka mereka sangat to the point dengan masalah pernikahan itu."Ulang Tahun Yori tinggal lima hari lagi, Hana. Sedianya akan kami langsungkan pernikahan kalian saat hari itu. Kami sudah mempersiapkan semuanya hanya tinggal menunggu jawaban Hana," terang Ayu mengejutkan Hana dan Yori.Kedua calon pasangan itu saling memandang satu sama lain, kemudian menunduk. Yori segera menghabiskan makanannya dan beralih ke tempat mencuci piring dengan perasaan senang. Entah mengapa, ia berharap Hana akan menyetujui."Akan Hana pikirkan, Tante. Hana minta waktu sampai besok pagi," jawab Hana semakin mengemba
Read more

Bab 23

Bab 23. Menerima Lamaran Yori 'Banyak yang bilang bahwa cinta pertama tidak pernah berhasil, mari kita patahkan anggapan itu.'(Yori Kristian Hirata)  ****** Hari ini Hana berencana untuk menemui Lusi dan Nia. Ia ingin mencari pekerjaan yang bisa membuatnya memiliki penghasilan. Sungguh malu saat ingin membeli nasi kucing saja ia harus kembali meminta kepada Yori.  Hana sudah tidak lagi bekerja di restoran cepat saji setelah kasusnya merebak. Nama baiknya tercemar karena pemilik tempatnya bekerja merupakan teman dekat Denny. Sudah tentu semua orang lebih membela Denny daripada dirinya yang bukan siapa-siapa. Dengan status Denny sebagai orang kaya, tentu mereka akan percaya kalau dirinya yang merayu Denny.  Ditambah tersebarnya rekaman CCTV saat d
Read more

Bab 24

Bab 24  Fitting Baju Pengantin.'Hari ini akan menjadi awal kisah hidup kita. Mari kita buktikan bahwa kamu juga layak bahagia.'(Yori Kristian Hirata)*****Hana lebih banyak diam. Ia hanya mengikuti dan menuruti pilihan keluarga Yori dalam menentukan warna dan model busana yang akan ia kenakan nanti. Kekompakan Ayu dan Harry begitu menghibur di tengah rasa penasaran akan sosok wanita yang sempat dilontarkan pemilik butik kepada Yori.Dilihat dari sudut pandang manapun, Yori tetap sangat tenang. Seolah tidak ada hal yang mengganggu pikirannya. Siang ini malah Hana yang banyak berpikir. Benarkah Yori tidak memiliki wanita?"Mustahil," batin Hana yakin.Meskipun Yori cuek dan bersikap sangat tenang. Namun, ia tidak menampik bahwa Y
Read more

Bab 25

Bab 25 Menikah  'Rasa sayangku semakin mendalam, semoga kamu pun akan segera merasakannya.'(Yori Kristian Hirata)  *****Malam yang menjadi awal perubahan hidup Hana dan Yori akan segera dimulai. Yori tampak gagah dengan balutan tuxedo berwarna gelap dengan dasi kupu-kupu. Kini ia sibuk menyalami sebagian besar tamu yang hadir. Ayah dan ibunya tampak menemaninya seraya sesekali saling berbisik untuk mengatur jalannya puncak acara. Apa lagi kalau bukan pernikahan Yori yang sudah mereka rencanakan beberapa bulan terakhir. Hana tampak gugup di dalam ruang tata rias. Ia hanya mendengarkan susunan acara melalui pengeras suara yang terdengar dari tempatnya berada. Sudah satu jam sejak acara dimulai. Ia yakin inilah saat
Read more

Bab 26

Bab 26 Malam Pengantin'Aku tidak menyangka, status istri sudah tersemat di balik namaku.'(Hana Aulia)*****Yori mengambil minuman di dapur selagi membiarkan Hana membersihkan diri di kamar mandi. Meski makanan di tempatnya menyelenggarakan ulang tahun tumpah-ruah, tetapi Yori yakin kalau Hana belum makan apa pun sejak sampai di lokasi.Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Yori mengecek beberapa makanan yang berada di kulkas. Mendapati ayam betutu masih utuh berada di dalam Tupperware ia pun bergegas memindahkan ke dalam wadah kemudian memanaskan ke dalam microwave. Selagi menunggu istrinya menyusul ke dapur, ia berinisiatif untuk menyiapkan makan malam bersama dengan
Read more

Bab 27

Bab 27 Pagi Yang Mendebarkan'Meskipun badai menerjang hidupmu, kupastikan bahwa aku akan menjadi pelangi setelahnya.'(Yori K. Hirata)*****Semalaman Hana terus bergerak gelisah. Berada di samping Yori yang tertidur pulas seperti bayi malah membuatnya sukar memejamkan mata. Pemandangan indah itu sulit untuk diabaikan. Beberapa kali pula gadis itu mencuri gambar suaminya dan betapa iri saat mendapati bahwa wajah pria itu masih saja terlihat sangat tampan.Hana terus saja berpikir, kenapa juga dirinya bisa terjebak dalam pernikahan aneh ini. Tidak seperti dalam beberapa novel yang sering dibacanya, Yori bukan sosok dingin dan kejam meski mereka menikah
Read more

Bab 28

Bab 28 Di Rumah Mertua'Aku bingung mengatasi perasaanku, bagaimana mungkin semua orang menyambutku dengan senyuman hangat bagai anak yang telah lama hilang lalu kembali pulang?'(Hana A. Divandra)****Yori membantu Hana mengepak barang bawaan. Istrinya bersikeras menyiapkan semuanya meski Yori sudah berupaya untuk menyelesaikannya sendiri. Beberapa pakaian Yori kini sudah berpindah ke dalam koper besar di kasur.Setelah melewati sarapan dengan perasaan terharu sekaligus suka cita, kini Hana malah berubah menjadi canggung di hadapan Yori. Perhatian keluarga suaminya itu memukul rasa malu hingga ke puncak hati nurani. Wanita itu memilih mana pakaian yang akan dibawa Yori dengan bibir membisu.
Read more

Bab 29

Bab 29. Rumah Baru, Status Baru'Rasa syukur kini kupanjatkan kepada Tuhan, karena sungguh bertemu denganmu adalah hal yang tidak pernah kubayangkan, Yori.'(Hana A. Divandra)*****Hana mengikuti langkah Yori ke lantai atas. Rumah yang kini mereka tinggali merupakan rumah tiga lantai yang mana bagian atas digunakan untuk ruang keluarga dan rooftop. Sengaja Harry membangun desain seperti itu karena merasa bahwa cucu2nya kelak membutuhkan ruang terbuka yang aman nantinya selama tinggal di kompleks perumahan kota besar.Hana berjalan dengan mata masih memindai ruangan yang masih kosong. Yori bahkan sesekali melirik raut wajah sang istri yang menurutnya menyukai rumah tinggal mereka. Awalnya ia m
Read more

Bab 30

Bab 30. Sebatas Sahabat'Biarlah semua berjalan apa adanya, karena bagiku yang terjadi setiap waktu merupakan sebuah anugerah.'(Yori. K. Hirata)*****Yori melepaskan sepatu di depan pintu luar rumah. Bertukar dengan memakai sandal yang berada di rak teras, ia pun meletakkan benda berwarna gelap mengkilap itu di sana.Pria itu mendapati rumahnya tampak sepi, meski lampu sudah menyala terang tetap saja tanpa sambutan dari sang istri rasanya ada yang kurang. Senyuman Hana selalu terbayang dalam pelupuk mata.“Hana?” panggil Yori saat memasuki rumah.
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status