Felysia berjalan santai menyusuri koridor kelas X. Tiba-tiba langkahnya terhenti, saat ia merasa ada yang kurang. Senyumannya merekah begitu saja, saat tau apa penyebab perasaan itu muncul begitu saja.Biasanya, ia selalu ditemani Brian saat jalan-jalan seperti saat ini. Tetapi, sekarang tidak. Itulah yang membuatnya merasa ada kurang.Tetapi, sekarang sudah tidak masalah. Karena ia tau, kalau Brian sekarang bukanlah miliknya lagi. Dan, kisah mereka telah benar-benar berakhir. Jadi, ia yakin, cepat atau lambat dirinya akan terbiasa tanpa kehadiran laki-laki itu di sisinya.Saat ia sedang melamun, ada seorang pria berdiri di hadapannya. Ia melihat pria itu dengan tatapan malas. Karena ia sudah tau apa maksud pria itu menemuinya. "Saya baik-baik saja. Jadi, Anda tidak perlu khawatir," ucap Felysia sambil menatap wajah pria tersebut.Pria itu adalah Denis. Akhir-akhir ini, pria itu selalu mencemaskan kondisi Felysia. Tentu saja, pria itu cemas d
Read more