Home / CEO / TAWANAN CINTA CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of TAWANAN CINTA CEO: Chapter 61 - Chapter 70

145 Chapters

61

Lily yang tidak mau melayani Chris memberontak terus. Kesabaran Chris yang sudah habis akibat perlawanan Lily yang tidak mau menurut, ia langsung menancapkan barangnya masuk ke dalam inti Lily saat kedua kaki Lily dibuka paksa dan lebar. "Masih berani melawan, huh?" kata Chris lagi yang mengerakkan pingganya berapa kali untuk menyiksa bagian bawah tubuh Lily. "Tidak, lakukan saja sesukamu." "Tanpa di minta, aku akan melakukannya sampai puas. Biar kau tahu rasa," jawab Chris lagi dengan menarik Lily masuk ke dalam mobil secara kasar. Posisi Chris yang sibuk mempompa area bawah, Telah menyadarkan Lily bahwa pelaku tiap malam yang menusuk tubuh bawahnya adalah Chris. pemilik perusahaan SAG yang tidak tahu diri. Terbukti dengan tanda gigitan di telinga yang digigit olehnya semalam. "Kenapa begitu pasrah, huh?" Suara Chris yang mengejek Lily dengan tatapan merendahkan Lily. Lily semakin muak dengan sikap Chris yang seperti penjahat tubuh wanita. "Kau memang wanita jalang dan
Read more

62

Kemarahan Chris semakin meningkat ketika melihat area itu memar dan berapa bercak kiss mark di sekitar paha dan perut Lily yang rata. “Benar-benar kurang ajar,” ucap Chris yang langsung menugingkan bokong Lily dan melayangkan satu tamparan ke arah bokong yang mulus putih tersebut. 'Plak plak' Tamparan dilakukan pada BOKONG Lily yang mulus hingga kemerahan. Tak puas dengan apa yang dilakukan pada Lily. Chris mulai melakukan hisapan disertai gigitan kasar pada area tersebut. Seperti akan memakan area inti Lily yang merupakan candunya. "Sakit," aduh Lily meringis kesakitan atas kegilaan Chris yang menghisap bagian bawahnya secara brutal. "Sakit katamu? Berani sekali kau main dengan pria lain sampai memar seperti ini," tuduh Chris yang sama sekali tidak masuk akal. Tubuh Lily dibalikan dan ditekan lagi dari atas. Gigitan terjadi lagi di setiap kulit punggungnya. Kali ini, begitu kuat dan terasa sangat perih oleh Lily. "Ampun, tolong hentikan. hiks …." permohonan Lil
Read more

63

Gigi Chris bergeretak berapa kali yang menandakan emosi dan perasaan cemas. "Wanita sialan itu main dengan pria mana lagi sih?" Emosi dalam hati Chris mulai tidak terkendali, hingga membanting pintu mobil dengan keras untuk menuntaskan emosinya yang kini tidak bisa surut. Hari semakin malam, Chris masih seperti orang gila. Ia sibuk mengoceh dengan melampiaskan emosinya kepada mobil mewah yang tidak bersalah sama sekali. Mobil mewah yang kini menjadi sasaran kemarahan Chris. *** Hari kelima, Lily masuk seperti biasa dan telihat sedikit kurus dari dulu. Semua pekerjaan diselesaikan dengan cepat, termasuk data penting di lapangan juga sudah di selesaikan tanpa di undur-undur. Nelson Jong yang berada di devisi 2 sampai terheran-heran dengan kecepatan kerja Lily yang tidak biasanya. Nelson Jong yang awalnya mau bertanya soal cuti yang
Read more

64

"Jangan ceroboh lagi,” lanjut James Holland dengan nasehat yang sama lagi untuk mengingatkan kebodohan Lily. Lily mencebikkan bibirnya dengan kedua tangan bersedekap di dada. "Iya, habis waktu itu aku tergesa-gesa karena bangun kesiangan." "Ya sudah, ayo pulang. Tapi kita makan malam dulu,” ajak James Holland pada Lily yang setengah melamun. Lily menganggukan kepalanya. Menandakan ia setuju untuk makan malam bersama dengan James Holland. Seperti biasa, James Holland akan mengantar Lily di depan apertement dan di ikutin oleh Chris dari belakang secara perlahan-lahan. Di area jalan ke tempat Lily ada perbaikan, sehingga beberapa mobil kadang suka nyasar ke jalan apertement Lily. Sehingga tidak ada yang curiga dengan mobil yang di kendarain oleh Chris. Karena mobil yang di kendarain oleh Chris belok ke arah lain. Di tempat itu, Chris memakirkan mobilnya. Setelah sempat berputar-putar berapa kali. Kali ini, Chris sedang mengawasi Lily dari dalam mobil dengan kedua mata melototnya
Read more

65

"Aku tidak mau kehabisan tenaga malam ini," ucap Lily untuk membulatkan tekatnya. Chris yang sudah mendapatkan kepuasan dan juga kelelahan, Ia memutuskan untuk tidak menganggu Lily malam ini. Selain memilih tidur dan tidur untuk mengumpulkan tenaga untuk melecehkan Lily lagi di kemudian hari. *** Hari Ke berangkatan kapal mewah “Haaaaaah ....” Lily menghela nafas panjang dengan perasaan malas untuk pergi. Lily membawa beberapa baju dengan tas ransel karena ia tidak punya koper. Sesampai di perusahaan SAG, Lily menjadi bahan tertawaan Nana dan Jane. Pakaian sehari-hari Lily sangat kuper dan kusam. Bahkan, lebih mirip dengan kain pel. Bagi Lily, hal seperti ini sudah biasa. Dirinya sudah kebal ditertawakan. Hanya senyum yang bisa di berikan oleh Lily kepada para staff yang menertawakan dirinya. Kehadiran Chris dan Nelson Jong langsung disambut oleh para staff dengan suara riang gembira. Mereka segera mendorong tubuh Lily hingga kebelakang, Kemudian semua sta
Read more

66

"Tuan Chris, apakah menyenangkan mempermalukan orang seperti ini?" tanya Lily dengan kedua mata melototnya. “Tentu saja, sungguh menyenangkan. Terutama orang itu adalah kau, wanita simpanan yang aku perihara." "Aku hanya menjadi wanitamu saat hari sabtu," ucap Lily mengoleksi perkataan Chris. "Aku tidak perduli mau sabtu atau tidak. Bagiku sama saja," balas Chris mencemoh. "Kau," Perkataan Lily yang belum selesai langsung dibungkam oleh bibir Chris. Tidak ingin membuang banyak waktu, Chris menaikkan sebelah kaki Lily. Kemudian memasuki tubuh Lily dari arah depan tanpa pemanasan sama sekali. Tak puas dengan gaya yang tidak nyaman, tubuh Lily dihadapkan ke arah depan tembok dengan kedua tangan meremas dada Lily secara gemas. “Aku tidak suka kau memakai bra,” ucap Chris dengan nafas memburunya di telinga Lily. Lily yang hendak mendesah, menjadi tidak jadi. Ia memilih untuk menutup bibirnya dengan kedua tangan. Puas meremas kedua dada Lily secara kasar, Chris memutuskan
Read more

67

Pandangan keduanya saling bertemu. Chris yang mau mengoceh dan menghukum Lily lagi dengan hubungan tubuh seketika niatnya batal melihat wajah Lily yang pucat dan badan bergetar. "Lily, kau?" ucap Chris dengan wajah terkejut. Lalu melangkahkan kedua kaki untuk mendekati Lily. "Keluarlah, aku tidak ingin melayanimu!" balas Lily yang berusaha mendorong tubuh Chris untuk tidak masuk ke dalam kamarnya. Permintaan Lily tidak dihiraukan oleh Chris yang memaksa masuk ke dalam kamar. Mata chris menangkap sesuatu, yaitu makanan di atas laci tersusun beberapa cemilan kecil. Terutama susu cair, langsung dibuka dan memaksa Lily untuk meminumnya sampai habis. ‘Hukkk hukkk’ Beberapa kali, Lily terbatuk-batuk akibat perbuatan Chris yang memaksanya meminum susu cair tersebut secara paksa. "Chris, Anda mau membunuh aku ya?" maki Lily yang melap mulutnya yang terdapat bekas tumpahan susu. "Membunuh, Bukannya kau yang mau bunuh diri?" balas Chris dengan nada kesalnya. "Siapa yan
Read more

68

Untuk menghindari nafsu Chris yang selanjutnya, Lily memilih makan dengan cepat serta memakai pakaian bawahnya kembali. Walau bagian bawah masih berdenyut di sertai dengan cairan yang mengalir keluar. "Sudah selesai," ucap Lily dengan suara mengusir Chris keluar dari dalam kamar. Kedua mata Chris menatapi isi piring yang sudah tidak terdapat apapun lagi. "Besok, puaskan aku lagi. Nilai nominal akan aku tambah," usul Chris yang menilai semua dari uang. Perkataan yang sungguh menghina dari Chris terucap di dekat telinga Lily di sertai gigitan kecil di area leher. Nafas Lily langsung lega saat Chris benar-benar sudah keluar dengan membawa semua bekas piring dan gelas dari kamarnya. **** Di kapal yang sedang berlayar, acara dimulai dan suara tawa para wanita serta pria menghiasi ruangan. Ajang pamer memamer juga terlihat di semua tamu yang hadir di pesta. Semua pakaian yang dikenakan semua staff sangat mewah dan bermerk di sertai dengan perhiasan berkilau. Di ant
Read more

69

"Kau kira aku percaya, huh?" kata Lisa Sangrei tidak yakin akan perkataan bualan dari Lily. Lisa Sangrei tahu, Lily sangat cemburu dan dengki terhadap dirinya. Jadi bisa di pastikan oleh Lisa Sangrei bahwa Lily mengarang cerita agar terlihat nyata dan asli untuk menutupi sebuah kebohongan. Lily kembali memperlihatkan senyuman sinisnya akan penyangkalan dari Lisa Sangrei yang menganggap dirinya telah berdusta. "Silakan buktikan saja sendiri, asal kau mampu menjeratnya. Bukankah dia sangat kaya dan merupakan indaman para wanita, termasuk dirimu?" pungkas Lily tertawa sinis di sertai dengan tawa kecil dari bibir berwarna merah muda. "Kau kira aku tidak berani melakukannya, huh?" ucap Lisa Sangrei menantang. "He he he ... terserah padamu saja," jawab Lily dengan wajah remehkan kemampuan Lisa sangrei yang bisa menjerat ceo Chris yang mesumm akut itu. Lily masih bergaya sombong dengan sikap angkuh menghadapi Lisa Sangrei. Suara ribut dan tepuk tangan menyadarkan Lily dan Lisa S
Read more

70

Chris yang tidak tahan lagi dengan permainan tangan Lisa Sangrei di bagian itunya dan menarik tubuh Lisa Sangrei ke dalam ruangan kamar mandi di kamarnya. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Lisa Sangrei dengan baik yang memainkan benda itu dengan bibirnya. Beberapa kali sentuhan dengan reaksi obat tidak dapat dikontrol oleh Chris. Suara gairah kepuasan dari Chris terdengar nyaring menambah semangat Lisa Sangrei untuk mendapatkan Chris seutuhnya. Saat posisi benda itu akan masuk ke tubuh Lisa Sangrei, langkah Chris terhenti. Karena ia mendengar suara tawa Lily dengan Nelson Jong. Api kecemburuan dalam diri Chris naik seketika. “Sial,” umpat Chris yang sudah sadar seutuhnya dan melihat wanita yang tidak dikenalinya dalam posisi terlentang di tempat tidurnya yang kini siap untuk di gagahi. "Siapa kau?" tanya Chris kaget. "CEO Chris, ayolah. Sedikit lagi anda sudah bisa memasuki ke milikku," ucap Lisa Sangrei dengan membuka kedua kaki secara lebar untuk memancing nafsu Chris tan
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status