Selesai makan pagi, Lily kembali bekerja seperti biasanya. Kedua mata Chris masih menatapi monitor dengan tatapan rumit, Karena Lily terlihat begitu tenang. “Apa hanya perasaan aku saja,” Chris sengaja menaikan getaran pada alat kecil yang ia tanamkan di dalam celah inti Lily barusan. Getaran kecil yang bergetar hebat, dapat terasa oleh Lily. Dengan posisi alat getaran di saku bajunya. “Ck ck ck benar-benar hiper ceo satu ini,” batin Lily yang mengoceh akan tindakkan gila Chris yang hobi bermain dengan alat menjijikkan. Di dalam kantor, Chris masih menatapi Lily duduk dengan tenang tanpa merasakan apapun. "Mustahil alatnya rusak," batin Chris yang penasaran. Beberapa kali melihat Lily tidak ada perubahan. Emosi Chris yang mendadak tinggi, ia membanting remote kontrol ke tong sampah secara kasar. "Lihat saja pembalasan aku, kau akan menyesal. Aku jamin itu," oceh Chris dengan kedua tangan menjambak rambutnya secara frutasi. *** Sampai jam pulang, Lily tidak datang menemui C
Read more