Home / Romansa / PAID LOVE / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of PAID LOVE: Chapter 141 - Chapter 150

157 Chapters

TAKUT KEHILANGAN

Sekarang Raline berada di kamarnya lagi bersama Gavin. Dengan sabar lelaki itu menunggu istrinya sadar. Memandangi wajah polos itu sekarang dalam keadaan pulas sekali. Sesekali Gavin mengusap wajahnya kasar. Emosinya mereda melihat istrinya baik-baik saja sekarang. Saat menemukan Raline, lelaki itu langsung menggendongnya dan membawanya kembali ke kamar. Hatinya tidak karuan memikirkan keadaan sang istri. Penyesalan itu terlihat jelas di wajahnya. Gavin tertidur sampai lupa bahwa istri belum pulang juga. Rasanya ingin sekali memaki Lucy yang tidak berusaha memberitahu keadaan istrinya. Pikiran Gavin sempat kacau karena Devin yang malah bersama Raline, bukan dirinya. Gavin terlampau menyesal sekarang. Dia hanya bisa menunggu wanita itu sadar. Waktu menunjukkan pukul lima pagi. Raline terbangun dan m
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

HONEYMOON SINGKAT

Sebuah helikopter jet ranger bersiap mengudara. Raline dan Gavin bersiap naik dan akan pergi ke Bali menaiki heli pribadi miliknya. Pasangan pengantin baru itu menaiki heli dan bersiap terbang menuju kota Bali. ***HONEYMOON DI ULUWATU, BALI Ini kali pertama Raline pergi menaiki alat transportasi udara. Dia gugup dan sedikit takut karena khawatir akan ketinggian. Ini perdana bagi wanita itu pergi dari Ibukota. Meski ada Gavin yang terus menggenggam tangannya, tanpa henti wanita itu bergumam khawatir terjadi sesuatu. Gavin terus menenangkan istrinya. Mengajaknya bicara hal yang membuat Raline tenang. Membahas indahnya tempat yang akan mereka tinggali selama dua malam nanti. Meski waktunya singkat, Gavin akan membuat istrinya itu bahagia bersamany
last updateLast Updated : 2021-09-20
Read more

KEHANGATAN LUAR BIASA

Udara di Uluwatu sangat menyegarkan. Aroma  laut dan hamparan pasir putih membuat suasana sore hari semakin hangat. Gavin mengajak istrinya, sore itu untuk ber-jacuzzi di hunian Morabito Art Cliff yang termasuk fasilitas mewah disana. Wadah jacuzzi itu tepat menghadap ke pinggir pantai, dimana bisa melihat matahari tenggelam yang sebentar lagi bisa mereka nikmati. Gavin pun mengajak istrinya untuk berendam di jacuzzi. Raline yang mengenakan bikini sangat antusias karena bisa langsung melihat sunrise sambil memanjakan tubuh dengan air hangat dari jacuzzi. Tubuh wanita itu terasa sedang dipijat oleh air hangat yang menyentuh kulitnya. Saat Gavin masuk ke dalam jacuzzi dihiasi lampu LED yang mengelilingi mereka. Dia meraih tubuh Raline dan memeluknya dari belakang. Dihirupnya tengkuk leher wanita
last updateLast Updated : 2021-09-21
Read more

AGENSI MODEL

Di dalam jacuzzi penuh cinta itu, Gavin benar-benar membuat Raline mabuk kepayang. Sentuhan demi sentuhan diberikan oleh lelaki itu dengan begitu lembut. Istrinya sudah melakukan pelepasan dua kali. Saat berada di puncak gairah, Gavin mempercepat ritme pergerakannya. Menekan dan menusuk liang sempit itu dengan cepat sampai keduanya mendesah penuh nikmat. “Oh, Gavin! Ohh ….” Sebuah desahan yang terselip nama sang suami membuat Gavin semakin bergairah menekan keperkasaannya sampai titik klimaks. Raline tersentak hebat beberapa kali dengan kepalanya yang menengadah penuh kenikmatan. Wanita itu menggeliat penuh hasrat saat liangnya di penuhi oleh milik Gavin di bawah sana. “Ergh!” lenguh Gavin sampai pada puncaknya. &ldq
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

MEMBUAT ISTRI JATUH HATI

Raline tidak percaya kepada wanita yang seumuran dengan Mama Laura itu. Meski penampilan Gasari yang mengaku memiliki agensi model itu terlihat meyakinkan, tetapi Raline menolaknya secara halus. Dia menjelaskan jika dirinya adalah seorang wanita yang sudah memiliki suami, namun Gasari tidak peduli. “Ini, simpan saja kartu namaku. Siapa tau kamu membutuhkanku nanti,” kata Gasari dengan kepercayaan tinggi. Dia tetap kekeh memberi selembar kartu nama agensinya ke tangan Raline. “Tapi, maaf sebelumnya saya sama sekali tidak berminat menjadi model.” Raline ingin mengembalikan kartu nama berwarna hitam itu, namun Gasari menolaknya. Dia malah pergi begitu saja dengan senyum yang sangat ramah. “Hey, Mbak!” panggil Raline kemudian. Setelah Gasari menghilang dari pandangan
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

BARU SATU MENIT

Pagi-pagi sekali, Gavin dan Raline sudah bersiap kembali ke Jakarta menggunakan helikopter pribadinya. Dengan hati yang senang, keduanya sangat menikmati dua malam bersama di kota Bali. Singkat memang, tetapi Raline merasa bahagia sekali bisa pergi ke luar kota untuk pertama kalinya di ke kota Bali. Saat berada kembali di dalam helikopter, raut kebahagiaan terpancar begitu jelas di wajah cantik Raline. Dia ingin sekali memberitahukan pada keluarga kecilnya tentang kota Bali, dan segera bisa memberikan oleh-oleh dari honeymoon. Memberikannya pada Laura dan Maria. Menatap keadaan langit pagi yang cerah, dan melihat keindahan kota dari atas helikopter. Sepanjang mengudara, tanpa henti Gavin menggandeng tangan Raline. Sesekali dia mengambil foto istrinya dengan raut bahagia lepas. Lelaki itu sangat menyukai wajah Raline yang tersenyum lepas dengan jejer
last updateLast Updated : 2021-09-23
Read more

LELAKI YANG TAK DIANGGAP

Baru selesai honeymoon singkat bersama Raline, kesibukan Gavin sudah sangat padat. Jamal mengantarkan Raline kembali pulang ke rumah Ayahnya. Semua jadwal pekerjaan hari ini akan di handle oleh Gavin sendiri.Semua semangat lelaki itu tengah membara setelah ngecharge energi dari Raline. Mengurus jadwal pagi ini hanya bersama asisten saja, itu tugas Gavin pagi ini. Dia akan melakukan peninjauan langsung di lahan baru yang akan digarap lagi menjadi sebuah mall baru di Jakarta atas perintah dari Ayahnya sendiri. Semua dilimpahkan kepada Gavin. "Aku setuju dengan jadwal ini. Hubungi semua yang bersangkutan agar ontime di proyek baru. Aku tidak mau semua bekerja lamban." Gavin memerintahkan asisten sang Ayah. Semua lembar jadwal disetujui oleh direktur muda itu. "Baik, Pak. Segera saya laksanakan," sahut asis
last updateLast Updated : 2021-09-24
Read more

TERSULUT EMOSI

Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam. Gavin tengah mabuk setelah bertemu dengan kolega perusahaan. Dia banyak meminum arak sampai lupa diri. Jamal yang dihubungi oleh Gavin sore tadi langsung menemuinya. Menemani lelaki itu yang tengah dalam situasi tidak baik. "Tuan, saya sudah mendapatkan kabar tentang lelaki itu." Jamal baru saja mendapat informasi tentang Edd dari salah satu anak buahnya. Sayangnya Gavin dalam keadaan mabuk di sebuah resto Jepang. Semua kolega perusahaan Ocean itu sudah kembali pulang dengan keadaan yang sama. Mereka dalam keadaan mabuk juga. Sedangkan Gavin masih betah di ruangan VIP resto dengan posisi duduk di atas alas kain khas Jepang."Apa? Dimana dia? Cepat bawa aku pada lelaki itu!" racau Gavin masih bisa mendengar dengan j
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

DIKUASAI EMOSI

"Kamu tunggu disini," pinta Gavin pada Jamal. "Baik, Tuan." Jamal berdiri di depan pintu gudang dan menurut saja atas perintah Gavin. Dengan langkah berat, Gavin masuk ke dalam gudang yang temaram. Hanya ada lampu yang menyala tepat di bawah Edd tengah disekap mulutnya. Ada dua pengawal yang berjaga di samping kiri dan kanan. Gavin memberi isyarat dengan mengibaskan tangan pada dua pengawalnya yang berjaga standby. Mereka pergi karena bos mudanya meminta untuk pergi. Tinggallah Gavin sendiri bersama Edd. Edd dalam keadaan tertidur saat ini. Mulutnya dibekap lakban berwarna hitam. Wajahnya terlihat memar di beberapa sudut. Edd melawan saat dibawa paksa oleh dua pengawal Gavin ke gudang ini. Belum hilang bekas pukulan Devin saat itu, sekarang wajah
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

SENTUHAN KASAR

Sesampainya Gavin di rumah, suasana sudah sangat sepi. Hanya ada pengawal yang tengah berjaga di kediaman Yudistoro. Tuan besar di rumah itu pun sedang tidak berada di tempat. Gavin turun dari mobil dengan amarah yang tertahan. Rahangnya mengeras dengan penampilannya yang berantakan. Darah masih bersimbah di jari tangan suami dari Raline itu. Gavin terlebih dahulu mencuci tangannya di kamar dia sebelumnya. Lelaki itu enggan masuk ke dalam kamarnya bersama Raline. Dia sangat gusar dan dalam keadaan tidak baik. Sebisa mungkin Gavin menghindari bertemu dengan istrinya. Dilepasnya kemeja putihnya dan meminum banyak air putih yang baru saja dibawakan oleh pekerja di rumahnya. Membasuh wajah dan rambutnya, Gavin berdiri di depan cermin kamar mandi sambi
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status