Home / Rumah Tangga / Istri Kedua Untuk Suami / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Istri Kedua Untuk Suami: Chapter 101 - Chapter 110

148 Chapters

Bab 101 Mabuk dan ketidaksengajaan

Paginya Rayan merasa bersalah dan memutuskan untuk menikahi Safiya demi bertanggung jawab dan demi menebus kesalahannya meskipun mereka berdebat alot.   Rayan tak pernah menyadari kalau keadaan yang tak bisa dibilang baik-baik saja itu malah dia yang membawanya. Berkas-berkas sinar mentari yang masuk membuatnya mengernyit ditambah tubuhnya menggeliat karena pegal-pegal. Pria itu mengerang, mencoba bangun dan berusaha untuk mencoba membuka matanya dan menyeimbangkan kerja otaknya. Rayan yang merasa haus pun segera menuju keluar kamar dan mencari dispenser. Suara air yang sedang bercerabah pun semakin membuat kesadarannya pulih. Saat sekali teguk, matanya menatap sekelilingnya. Sepi. Ya, sepi tanpa ada Allura di sana. Gluk! Gluk! Gluk! Matanya menuju pada sofa tamu yang sudah bersih. Dia bahkan tak berniat membersihkan sampah-sampah sisa dia berulah. Kenapa ada memori yang dia lupakan? Pria itu kembali menger
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Keikhlasan

Takdir selalu mempermainkan perasaan seseorang. Tidak terkecuali orang-orang baik sekali pun. Rayan diterkam kenyataan yang benar-benar membuatnya menyesal. Sudah alurnya kalau penyesalan berada di akhir. Sayangnya yang membuat Rayan semakin menyesal adalah ia tidak bisa menjadi suami yang baik bagi Allura. Kenyataan bahwa Allura kini hanya mantan istri membuatnya terpukul. Apa lagi mengetahui bahwa Allura sedang dirawat di rumah sakit karena sakit keras.Untuk mengetahui hal sebesar itu saja Rayan harus diberi tahu oleh Badai yang hanya orang asing dalam keluarganya. Mengetahui bahwa Allura tengah mengidap penyakit kanker otak stadium akhir sungguh membuat Rayan terpuruk. Selama ini ia tidak bisa mengetahui penderitaan istrinya sendiri. Lagi-lagi hanya penyesalan yang bisa ia rasakan. Rayan pergi ke kamarnya dengan sedih bercampur emosi. "Apa yang sudah aku lakukan!" teriaknya.Safiya hanya bisa menangis melihat keadaan suaminya. Berusaha tetap bu
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Penyesalan

Rayan menyuapi Allura dengan penuh cinta. Ia benar-benar ingin merawat Allura hingga sehat. Namun, nampaknya Allura tidak menginginkan itu. Rayan terus berusaha mengurus Allura, tetapi Allura justru menjauh. Memilih menjaga jarak dan memilih bersama Safiya."Permisi, Bu Allura harus dibersihkan dulu, ya. Harap keluar terlebih dahulu," ujar seorang perawat yang diikuti satu perawat lainnya. Tanpa berkata-kata lagi, Safiya, Rayan, dan Badai pun keluar ruangan. Membiarkan Allura membersihkan diri dibantu oleh dua perawat tadi. Badai memang tidak main-main merogoh koceknya demi Allura. Ia bahkan menginginkan ruangan VIP agar kenyamanan Allura terjamin. Namun, bukan Allura namanya kalau tidak protes. Saat baru saja tersadar Allura sudah memikirkan bagaimana ia akan membayar biaya rumah sakit pada Badai. Allura tidak mau terlalu membebani Badai. Apa lagi pria itu sudah banyak membantunya. Badai sendiri merasa tidak masalah jika ia harus men
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

I Dont Touch Her

Badai masuk membawa beberapa obat dan vitamin untuk Allura. Pria itu berusaha menahan emosinya sebelum masuk. Rayan yang mencegahnya mendekati Allura membuatnya sedikit geram. Badai tahu semua kesedihan dan rasa sakit yang Allura alami sejak mereka menjalin pertemanan. Badai pun tahu bagaimana bodohnya Rayan yang mudah terhasut dengan emosinya. Kini Allura bukan lagi istri dari Rayan, Badai sedikit lega dengan fakta baru itu. "Ini vitamin dan obat dari Paman yang harus Mbak minum. Paman bilang, Mbak harus dirawat di sini sampai keadaan Mbak membaik. Saya tidak akan menerima penolakan kali ini, Mbak. Karena Mbak tidak punya alasan apa pun untuk itu," jelas Badai lembut tetapi dengan penuh penegasan.Badai pun membantu Allura untuk meminum obatnya. Allura juga menurut akan apa yang dilakukan Badai. Untuk apa menolak kebaikannya yang bagaikan malaikat itu? Apalagi Allura akan sangat sungkan untuk menolak bantuannya."Kamu sudah banyak menolongku, Bada
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Badai yang Berdoa

Dengan lesuh Rayan keluar dari ruangan Allura. Diikuti oleh Safiya di belakangnya yang ikut merasa sedih karenanya. Hati Rayan bergemuruh penuh penyesalan karena sudah menceraikan Allura. Tak pernah terbayangkan kalau pernikahannya dengan Allura akan berakhir dengan pilu. Wanita yang sejak enam tahun lalu mengisi hatinya kini tengah berbaring sembari memperjuangkan hidupnya. Wanita yang selama ini dia agung-agugkan kini hanya menyandang status mantan istri. Rayan hanya bisa menyesal dan menyalahkan keadaan yang ada. Dengan amarah yang membara, Rayan mengendarai mobilnya cukup cepat. Bukan marah pada Allura, tetapi Rayan marah pada dirinya sendiri kerena sudah begitu bodoh untuk tidak bisa mencintai Allura dengan baik selama ini. Padahal Allura sudah sangat mencintai dirinya dengan sangat tulus."Mas, hati-hati, kita bisa celaka jika Mas menyetir seperti ini," tegur Safiya yang merasa cemas. Namun, Rayan tidak mempedulikannya sama sekali. Sebaliknya Rayan
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

New Baby

Setelah selesai makan bersama, Rayan dan Safiya segera menuju rumah sakit. Mereka berdua sama-sama merasa cemas. Rayan cemas jika nanti Safiya benar-benar hamil maka ia harus bertanggung jawab dan kesempatannya untuk bersama Allura lagi hanyalah sebuah harapan semu. Sedangkan Safiya cemas jika dirinya tidak hamil maka Rayan akan menceraikannya dan kembali ke pelukan Allura. Hal yang mereka berdua takuti jelas bertolak belakang. Kini hanya waktu dan takdirlah yang bisa menjawab kecemasan hati mereka berdua. Menentukan nasib pernikahan yang menurut Rayan hanyalah sebuah kecelakaan, tapi bagi Safiya itu adalah sebuah takdir yang mengharuskan mereka berdua hidup bersama selamanya. Hubungan yang begitu rumit di antara mereka berdua hanya membuat beban pikiran yang tiada ujungnya. Hari masih pagi, koridor rumah sakit terlihat cukup sepi. Hanya ada beberapa petugas kebersihan dan beberapa perawat yang baru saja datang. Rumah sakit dua puluh empat jam ini cukup ram
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

I'll Be Fine

Apa lagi yang bisa Rayan lakukan selain memberikan perhatiannya pada Safiya. Awalnya Rayan bersikeras untuk tetap mengurus Allura dan mengabaikan Safiya yang tengah kesakitan. Namun, bukan Allura namanya kalau tidak bisa membujuk Rayan dengan baik. Allura akan melakukan apa pun agar Rayan mau mengiyakan permintaannya. Bahkan Allura sampai mengancam Rayan agar mantan suaminya itu mau memperhatikan istrinya yang sekarang. Laki-laki mana yang akan sanggup melawan jika diancam tidak boleh melihat anaknya sendiri, terlebih dari wanita yang sangat dicintainya. Tentu siapa pun tidak mau jika harus menahan rindu pada anak yang selama ini sudah dimimpi-mimpikan. 'Maafkan aku Mas ... bukan maksudku untuk melarangmu dekat dengan anak kita, hanya saja aku juga harus membuatmu menerima pernikahanmu yang sekarang,' batin Allura. Sebenarnya ia sendiri masih sakit hati ketika melihat Rayan begitu perhatian pada Safiya. Tapi ia benar-benar harus memendam perasaannya sendiri demi
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Hurts of Badai

Seperti biasa, pagi-pagi sekali Badai sudah bersiap untuk mengunjungi Allura. Ia tahu bahwa wanita itu sudah bangun sejak petang untuk sholat subuh. Badai berpikir kalau kehadirannya setidaknya tidak akan membuat Allura merasa kesepian. Badai juga berusaha untuk menjaga Allura selama 24 jam. Ia tidak ingin kalau Allura kenapa-kenapa dan ia tidak ada di sampingnya. Kali ini Badai menyempatkan diri untuk membeli mawar putih di toko bunga. Ia yakin kalau Allura akan menyukai bunga mawar itu. Dengan senyum lebar Badai memasuki ruangan Allura. "Selamat pagi Mbak Allura,'' sapa Badai.''Pagi, Badai. Kamu selalu datang sepagi ini. Apa tidak mengganggu pekerjaanmu?'' tanya Allura penasaran. Sebenarnya ia cukup senang karena Badai bisa menjadi teman mengobrolnya dan tidak merasa bosan di kamar rumah sakit yang hanya bernuansa putih polos.''Tentu saja tidak. Lagi pula Mbak Allura tidak perlu memikirkan pekerjaan saya. Saya senang bisa menemani Mbak Allura s
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Love of Badai

"Tenangkan dirimu, Badai. Semua manusia pasti mempunyai tujuannya masing-masing. Jika kehendak Allura memang seperti itu, maka biarkanlah. Kamu hanya perlu mendukungnya dan membuatnya bahagia walau hanya sesaat.  Perihal kematian itu adalah kehendak Sang Maha Kuasa, kita sebagai manusia hanya bisa berpasrah akan takdir dari--Nya,'' ujar Dokter Albert menasehati."Tapi tetap saja saya tidak kuasa jika harus melihat Mbak Allura menahan pedihnya sendiri. Saat saya berada di sampingnya dan melihat ia menangis, sungguh hati saya terasa sangat perih. Sangat ingin saya katakan untuk jangan pernah menangis seperti itu lagi. Tetapi saya hanya bisa diam dan berusaha menenangkannya saja.""Kamu sudah berusaha yang terbaik, Nak. Cukup lakukan saja yang menurutmu benar dan buat dia bahagia. Kamu harus menjadi kuat setiap saatnya. Karena menjadi kekuatan untuk wanita tegar seperti Allura pasti membutuhkan tekad yang kuat." Kini Badai hanya diam. Tidak bicar
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more

Love of Badai

"Maukah Mbak Allura menjadi pendamping hidupku untuk selamanya?'' tanya Badai dengan duduk berlutut di hadapan Allura. Di tangannya sudah terpampang jelas cincin berlian yang indah. Tatapan mata Badai seolah benar-benar mengharapkan kalimat persetujuan dari Allura.Allura sendiri sangat terkejut dengan lamaran yang Badai lakukan tiba-tiba itu. Ia benar-benar tidak menyangka kalau Badai akan melamarnya seperti ini. Allura memang mengira kalau Badai memiliki perasaan terhadapnya, tetapi Allura tidak berpikir kalau Badai sampai ingin mempersuntingnya. Hidup bersamanya walaupun tidak sampai satu tahun barangkali. "Apa maksudmu Badai?'' tanya Allura tak mengerti.Tatapan Badai tidak teralihkan sedetik pun. Mata hitam legamnya terlihat nanar. Tersirat makna rasa cinta dan kasih sayang sekaligus kesedihan. Kini tangannya menggenggam tangan Allura yang ringkih. Mencoba menyalurkan perasaan akan kesungguhan kalimat yang sebentar lagi akan ia tuturkan.
last updateLast Updated : 2021-11-05
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status