Home / Rumah Tangga / Istri Kedua Untuk Suami / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Istri Kedua Untuk Suami: Chapter 91 - Chapter 100

148 Chapters

Bab 91 Ketakutan Badai

    Pagi-pagi sekali Allura sudah sibuk ke sana ke mari, mencari apa yang diperlukannya. Rayan sampai bingung melihatnya. “Kamu cari apa sih Sayang?” Rayan berkacak pinggang menonton sang ibu hamil yang masih saja tak diam dan tak kunjung sarapan. “Sebentar Mas, aku cari sepatuku di mana ya?” tanya Allura, mencari berkali-kali smabil membuka laci-laci. “Sepatu yang mana dulu?” “Yang putih cream itu lho Mas.” “Itu kan sudah kamu berikan ke orang lho.” Allura berbalik, mencoba dan mengingatnya lantas menepuk dahinya sendiri dan tertawa meringis. “Lupa Mas, hehe ….” “Ayo makan dulu, kamu kan mau bekerja.” Allura segera duduk dan melahap nasi goreng buatan sang suami. Rayan ingat sekali bagaimana Allura ngidam tadi malam. Saat mereka siap beranjak tidur, Allura menepuk pipinya agak kencang sampai membuatnya terkejut. Matanya yang baru saja meredup pun segera terbuka lebar menatap is
last updateLast Updated : 2021-09-22
Read more

Bab 92 Hasil Pemeriksaan

    Wanita itu bahkan masih tak kunjung sadarkan diri saat tiba di rumah sakit milik paman Badai. Badai sendiri tak sempat berbicara dan Allura sudah pingsan kembali. Pemuda itu bahkan tak tidur, mencoba menunggui Allura terus menerus. “Lho? Kamu enggak tidur Badai?” Albert, pria yang berprofesi menjadi dokter itu bahkan terkejut saat melihat kehadiran Badai yang duduk dengan wajah suramnya. Badai mendongak dan memilih tak menjawab pertanyaan sang paman. Namun, Albert tahu kalau memang keadaan genting, bahkan dia tak habis pikir kalau seorang Badai yang kehidupannya bebas tiba-tiba menjadi berhati hangat sampai-sampai malah mendampingi sang teman barunya itu. Albert meringis melihat wajah Badai, kusam tak terawat ditambah dengan mata yang penuh bulatan hitam bak terkena tonjokan dan memerah lalu bibirnya saja kering pekat. Maka sudah dipastikan keponakannya itu memang tak tidur. Albert menghela napasnya, dia membawa papan pem
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 93 Bibir Bertemu Bibir

    Badai yang mendengarnya merasa geram, kenapa Allura harus begitu tegar saat penyakitnya bertambah. Dia yang marah pun bahkan mencaci Rayan tepat di depan Allura. “Pengecut suami Mbak itu!” ketus Badai masih saja merasa kesal jika mengingat tingkah Rayan. Allur semakin menggelap, dia merasa bahwa Badai keterlaluan bukan main. “Kamu tidak sedang mencari gara-gara bukan?” desis Allura yang sudah mengepalkan tangannya. “Lho? Kenapa? Mbak mau membela suami Mbak yang enggak bisa apa-apa itu?” “Kau--” “Dia seharusnya sudah tahu ada yang tidak beres dengan keadaan Mbak, lihat sekarang? Bahkan dengan mendengar itu saja, dia tidak tahu. Mbak terlalu baik untuknya, masih mau membela dia dan bekerja mati-matian untuk membantu keuangan.” “Badai!” Allura berteriak, dia semakin berang bukan main saat Badai berani berkata begitu. Napasnya terengah-engah dan Badai terdiam membisu, dia menatap Allura dengan
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 94 Kue Bujukan

  Pagi itu menjadi bencana bagi Rayan, dia yang baru saja bangun dengan pengar yang masih dia rasakan begitu kuat pun dibuat mati berdiri melihat siapa yang ada di dapurnya. “Safiya?” gumamnya spontan. Wanita itu lantas berbalik, tersenyum pada Rayan sambil menata piring. “Sudah bangun?” tanyanya. Wajah tersenyum Safiya malah membuatnya berpikir keras, apa yang terjadi padanya? Rayan masih kaku bukan main. Dia tak percaya kalau yang ada di hadapannya adalah teman dari istrinya. Lalu kenapa wanita itu bersikap seolah menjadi istrinya. Bayangan demi bayangan pun muncul di dalam memorinya. Ah, ya, lagi dan lagi di merepotkan wanita itu. Rayan menghampiri Safiya, menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan merasa canggung karena tak tahu harus berterima kasih seperti apa. “Ayo sarapan dulu Mas, kamu bekerja bukan?” Pertanyaan yang terlontar pun bahkan tak asing di pendengaran Rayan. Pria itu mengangguk saja
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 95 Badai yang Muncul Kembali

    “Lho? Badai?” Allura terperanjat melihat sosok pria yang berdiri dan bersandar di pintu. Badai sendiri masih menyiapkan hatinya agar bisa lebih terkontrol dari pada dirinya harus mengunci mulutnya rapat-rapat untuk tak berkomentar soal kondisi wanita di depannya itu yang tengah sibuk merapikan bajunya. Jelas saja, bagaimana dia akan diam jika melihat wajah pucat pasi Allura? Ingin sekali dia tak bertanya namun dia tak bisa, jelas-jelas memang dirinya hanyalah orang luar yang tak bisa ikut campur masalah wanita itu, termasuk sakit dan kondisi rumah tangganya. Badai menyugar rambutnya, menutupi rasa frustrasi miliknya. Dia lebih memilih untuk menghampiri wanita yang masih bertanya-tanya soal kehadirannya itu. Dia merasa bersalah usai membuat Allura kelelahan dan berakhir di rumah sakit kembali. Semakin kehamilannya membesar semakin sering wanita itu berada di rumah sakit. “Mau pulang?” tanya Badai. Allura ya
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 96 Bom yang Meledak!

    Perkiraan yang tak diinginkan pun terjadi. Sore itu, saat di mana seharusnya ada wanita yang melepas rindu karena tak berjumpa dengan sang suami berhari-hari namun mendapatkan luka terlalu dalam bukan main. Saat senja seharusnya menjadi pertanda untuk kembali pada peristirahatan malah menjadi satu undangan bagi malaikat untuk memberikan takdir yang tak bisa diubah.   “Badai! Kumohon berhenti!” teriak Allura dengan mata memanas melihat bagaimana pria itu seolah siap menjatuhkan bom atom pada Rayan. Yang dia takutkan adalah bahwa dirinya akan melihat Badai yang tak bisa menjaga rahasia yang tengah ditutupi oleh wanita itu sendiri. Tangan Badai sudah terangkat siap memukul balik Rayan. Namun, saat mendengar suara jeritan Allura membuatnya menahan diri dan bangkit. Dia menatap Allura dengan kesal, “enggak seharusnya kamu membela pria ini bukan?! Dia bahkan keterlaluan dengan kamu!” sentak Badai. Sementara Rayan s
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 97 Talak

    Segila-gilanya lelaki adalah bertingkah nakal tanpa melepaskan siapa wanita yang sudah diajak komitmen olehnya. Ya seharusnya begitu, hanya saja, Badai sekarang merasa menyesal dilahirkan menjadi laki-laki. Karena yang dia lihat saat melihat sesamanya adalah sebuah kegilaan atas apa yang dilakukan Rayan pada Allura. Badai memilih menuntun Allura ke dalam, memasuki unit apartemen yang dimilikinya itu. Wanita itu bahkan mengunci mulutnya sudah sedari satu jam yang lalu. Dia benar-benar sudah kehilangan rasa usai mendapatkan satu pukulan telak di dalam ulu hatinya. Jelas saja, siapa yang mampu bertahan jika kejatuhan meteor kesedihan seperti ini? Tidak ada yang bersedia untuk melakukannya bukan?   Badai semakin merasa kasihan melihat Allura yang hanya duduk dan memandang kosong pada dinding yang bisu di depannya itu. “Minumlah dulu.” Badai menyodorkan segelas air hangat, setidaknya dia tak ingin ada wanita asing
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 98 Perhatian Badai

  Prak! Segera Badai memasuki apartemennya sendiri, dia berjalan terburu-buru dan segera masuk ke dalam kamar Allura. Brak! Suara pintu yang dia buka paksa rupanya sampai diabaikan oleh Allura, wanita itu terlalu sibuk dengan rasa sakitnya. Tak peduli sama sekali jika nanti ada penjahat di dalam apartemen ini barangkali. Badai menahan napasnya, sembari menyalakan lampu dan di sana Allura sedang meringkuk. Wajah wnaita itu pucat pasi dan peluhnya membanjiri wajahnya. Bahkan ringisan terdengar mengalun murka dari mulutnya. Sungguh benar-benar begitu luar biasa sekali efek sakitnya. “Allura, are you ok?” tanya Badai yang duduk di lantai. Dia menyapu rambut-rambut Allura yang sudah berantakan. Menyadari ada tangan yang menyentuh kepalanya membuat Allura segera membuka matanya. “Ba--dai?” Suaranya tercekat. Matanya terbuka dengan rasa sakit yang sudah luar biasa. Matanya berkunang-kunang, tak begitu jela
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 99 Penyesalan

  Sedangkan Rayan yang baru saja beberapa jam lalu menalak Allura pun mulai merasa resah gelisah, tak bisa dibilang baik-baik saja setelah dirinya mengucapkan kata yang paling dia hindari selama ini. Cerai. Pria itu terus-terusan saja tak bisa tenang, dia kembali mengusak rambutnya kasar, menyisir dan meremasnya kencang karena sebuah penyesalan yang sudah tak bisa lagi membuatnya untuk menarik ucapannya sendiri. “Sial! Kenapa aku bisa segegabah ini?! kenapa?!” teriaknya di dalam kamarnya sendiri. Matanya terus memandangi foto pernikahannya dengan Allura, dia yang memakai jas dan Allura yang memakai kebaya khas adat sunda, kain putih yang menambahkan kadar kecantikannya. “Demi Tuhan, dia hamil Rayan!” Pria itu menggumam pada dirinya sendiri. “Aku harus mencarinya bukan? Ya aku harus!” Segera Rayan pergi, menyambar kunci mobilnya dan berusaha menghubungi Allura, namun ponsel istrinya tak aktif juga. Dia bahkan tak tahu ke ma
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more

Bab 100 Pagi Berdosa 18+

  Sebenarnya Safiya marah besar pada Allura yang tak mau memperjuangkan Rayan. Dia tak bisa berbuat apa2, apalagi hatinya terpaut dengan Rayan. Diam-diam dia mengurus Rayan dan kejadian gila yang terjadi adalah dirinya bahkan bersetubuh dg Rayan yang mabuk. Paginya Rayan merasa bersalah dan memutuskan untuk menikahi Safiya demi bertanggung jawab dan demi menebus kesalahannya meskipun mereka berdebat alot.   Tak ada hal yang harus Safiya tanyakan untuk saat ini. Banyak teka-teki dalam pikirannya tentang perasaan dan juga hatinya. Yang dia harus lakukan untuk saat ini hanyalah dengan mencari tahu masalahnya, dia tak mau membuat semua berada dalam masalah hanya karena dia hadir di tengah-tengah mereka. Allura yang baru saja terbangun, melihat ke arah ponselnya yang bergetar hebat. Ada nama Safiya di sana. Entah kenapa saat matanya menangkap nama itu, hatinya semakin ngilu. Pikirannya sudah pasti tertuju pada kejadian sebelumnya. Namun,
last updateLast Updated : 2021-09-25
Read more
PREV
1
...
89101112
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status